Sukses

Menguak Jejak Sejarah dan Budaya Bali di Buku 'Sanur, Gateway to Inspiration'

"Sanur, Gateway to Inspiration” buku yang mengisahkan bagaimana Sanur menjadi pintu gerbang bagi para pendatang dari negara-negara barat.

Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka memperingati hari jadi yang pertama dan sejalan dengan misi kultural dari Préférence Hotels, Maison Aurelia dengan bangga meluncurkan sebuah buku tentang seni dan sejarah budaya Bali, Sanur, Gateway to Inspiration. Buku ini merupakan perwujudan dari misi Préférence Hotels untuk membagikan intisari dari hotel Maison Aurelia kepada teman, kerabat, dan tamu hotel tentang keindahan seni dan sejarah budaya Bali yang tak pernah lekang oleh waktu.

Sanur, Gateway to Inspiration merupakan buku yang menggambarkan bagaimana Sanur menjadi pintu gerbang bagi para pendatang dari negara-negara barat. Dimulai dengan kedatangan Belanda ke tanah Bali, daya tarik Bali yang magis pun kemudian dikenal oleh dunia. Daya tarik budaya dan tradisi Bali ini pula yang lalu menjadi inspirasi bagi seniman-seniman asing yang tinggal di Bali untuk menciptakan karya-karya seni yang menakjubkan.

Ekspresi visual yang dihasilkan oleh pelukis-pelukis ternama ini di antaranya menggambarkan keindahan alam Bali yang luar biasa dan kehidupan masyarakat lokal yang harmonis bersama dengan alam dan dewa-dewa mereka. Dengan demikian bisa ditarik kesimpulan bahwa Sanur menjadi titik awal keindahan seni dan budaya Bali saat ditemukan oleh dunia luar. Sanur menjadi gerbang inspirasi bagi para seniman.

“Buku ini merupakan undangan bagi tamu-tamu kami untuk mengenal dan mempelajari lebih jauh mengenai budaya Bali, terutama Sanur, dan jiwa dari Maison Aurelia. Kami ingin agar perjalanan tamu-tamu kami terus berlanjut meski mereka sedang berada di luar hotel. Kami ingin memperkaya dan menginspirasi tamu-tamu kami dengan informasi mengenai keunikan identitas budaya Bali. Kami ingin meninggalkan jejak dalam perjalanan tamu-tamu kami. Sebuah jejak yang mengena, tidak mudah dilupakan, dan menginspirasi” ucap Sophie Marivin, Hotel Manager Maison Aurelia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dikurasi Jean Couteau

Dikurasi oleh Jean Couteau, sejarawan seni ternama yang dikenal luas memiliki keunikan pandangan mengenai Bali, dan Alistair Speirs, pencetus Phoenix Communication, buku ini menampilkan pula lukisan dan biografi dari seniman-seniman ternama yang karyanya terinspirasi oleh keindahan Bali, seperti Walter Spies, Rudolf Bonnet, Miguel Covarrubias, Le Mayeur, Theo Meier, Emilio Ambron, William Hofker, Antonio Blanco, Arie Smit, Donald Friend dan Geneviéve Couteau yang membawa sentuhan feminim bagi kesenian di Bali.

Geneviève Couteau merupakan seniman yang terinspirasi oleh feminimitas Bali semenjak pertama kali menginjakan kaki di pulau Bali pada tahun 1968. Pandangannya mengenai feminimitas Bali jauh melampaui bentuk fisik dan keunikan pandangan tersebut dituangkannya melalui lukisan-lukisannya. Hasil karya Geneviève Couteau dipamerkan di Agung Rai Museum of Art dan sebagai bagian dari acara peluncuran buku ini, beberapa karyanya juga dipamerkan di Maison Aurelia.

Selain menampilkan lukisan dan pelukis, buku ini juga membagikan informasi mengenai museum-museum di Bali, termasuk Musem Puri Lukisan, Museum Le Mayeur, Museum Neka Art, Museum Rudana, Agung Rai Museum of Art, The Blanco Renaissance Museum dan Museum Pasifika. Tujuan Maison Aurelia membagikan informasi ini adalah agar teman, kerabat, dan para tamu terdorong untuk mengenal lebih lanjut sejarah seni Bali dan lukisan-lukisan yang dipamerkan secara eksklusif di museum-museum tersebut.

 

3 dari 3 halaman

Acara Peluncuran

Acara peluncuran buku dirayakan dengan konsep sederhana, diawali dengan sambutan singkat dari Marc Steinmeyer, Founder sekaligus Chief Executive Officer dari Tauzia Hotel Management dan Anthony Prabowo Susilo, Chief Operating Officer dari PT Indonesian Paradise Property Tbk, acara kemudian disambung dengan diskusi seru mengenai buku tersebut dengan pembicara Dr Jean Couteau, sejarawan seni yang menulis dan mengkurasi buku ini Alistair Speirs, pencetus Phoenix Communication yang juga memliki andil besar dalam proses penulisan buku, dan juga Fretty Carolina Hutapea, Brand Manager Préférence Hotels yang membagikan cerita mengenai konsep dari Préférence dan Maison Aurelia.

Dihadiri sekitar 50 undangan dari kalangan media, seniman, penulis, dan pelaku seni di Bali, acara dilanjutkan dengan jamuan cocktail diiringi dengan Gamelan dan hiburan tarian Bali. Seluruh tamu dibuai ke dalam suasana santai dan tenang di Maison Aurelia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.