Sukses

Cerita Dadang Supriatna Siapkan Lahan Untuk Makan Bergizi

Berdasarkan riset, Indonesia diproyeksikan akan memiliki populasi muda yang besar pada tahun 2045

Diperbarui 26 Apr 2025, 10:57 WIB Diterbitkan 26 Apr 2025, 10:50 WIB

Liputan6.com, Bandung Bupati Kabupaten Bandung Dadang Supriatna menyatakan siapkan lahan untuk melancarkan program makan bergizi gratis (MBG).

Ia mengatakan, penyediaan lahan tersebut demi mendorong partisipasi masyarakat yang memiliki modal untuk membangun Dapur atau SPPG.

“Keberadaan Dapur (SPPG), khususnya di Kabupaten Bandung, akan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar, antara lain melalui peningkatan perekonomian lokal dan penyerapan tenaga kerja,” tegas Dadang Supriatna saat mengikuti sosialisasi MBG, Kamis (24/4/2025).

Berdasarkan riset, Indonesia diproyeksikan akan memiliki populasi muda yang besar pada tahun 2045. Oleh karena itu, Dadang optimis program MBG dapat menjadi pilar penting dalam mendukung generasi muda yang sehat, produktif, dan siap bersaing di masa depan.

Sementara itu, data per 22 Januari 2025 lalu sudah terbentuk 245 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG yang tersebar di 38 provinsi. Dengan begitu Badan Gizi Nasional secara bertahap akan mendirikan 30 ribu Dapur MBG di seluruh Indonesia.

Anggota Komisi IX DPR RI Asep Romy Romaya mengatakan, program MBG menyasar pada 4 target utama, yaitu pelajar (PAUD hingga SMA sederajat dan santri), balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. 

Program MBG menyediakan makanan yang sudah mengikuti standar gizi yang ditetapkan, termasuk kebutuhan akan protein, vitamin, mineral, dan energi yang mencukupi. 

“Program MBG terkhususnya akan menargetkan bayi usia 1 sampai 2 tahun, anak-anak, ibu menyusui, dan ibu hamil untuk mengurangi rasio angka gizi buruk di Jawa Barat khususnya Kab bandung,” terang Asep Romy Romaya.

2 dari 2 halaman

Menanggulangi Stunting

Asep Romy menegaskan bahwa hadirnya program ini akan membantu mengurangi angka gizi buruk, mencukupi gizi anak-anak, mencukupi gizi ibu hamil, dan membantu menanggulangi stunting. 

“Program MBG juga akan membatu sektor perekonomian lokal di mana dapur MBG membeli bahan masakan dari pengusaha lokal atau dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), selain itu terbukanya lapangan kerja baru karena dapur untuk MBG membutuhkan tenaga kerja yang tidak sedikit,” lanjutnya.

Direktur Promosi dan Edukasi Gizi BGN yang diwakili oleh Gunalan mengatakan bahwa untuk mencapai Indonesia Emas 2045 program MBG ini manjadi langkah untuk mengembangkan individu yang berkualitas. 

“Individu dengan gizi yang terpenuhi akan memberikan kesehatan dan memicu potensi individu untuk lebih berkembang. Dengan individu yang berkembang ini tentu akan membantu Indonesia untuk lebih bersaing di kancah global di masa mendatang,” jelas Gunalan.