Sukses

Isu Reshuffle Kabinet, Pengamat Politik: Ada 4 Menteri Perlu Diganti

Pengamat politik Ahmad Fauzi atau Ray Rangkuti menilai ada 4 nama menteri di kabinet saat ini yang harus dirombak.

Liputan6.com, Semarang - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diisukan akan melakukan perombakan (reshuffle) kabinet pada hari ini, Rabu (23/3/2022). Kabar itu diiringi kemunculan beberapa nama yang berpotensi masuk kabinet, seperti Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) yang juga politisi PDIP, Olly Dondokambey. Ada pula nama Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan juga sempat menguat.

Hal itu pun mendapat tanggapan dari salah satu pengamat politik Ahmad Fauzi. Ia yang menilai ada 4 nama menteri di kabinet saat ini yang harus dirombak.

Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) itu menyebut, untuk nama pertama adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Ia pun memberikan alasan Luhut Binsar Pandjaitan layak digeser.

"Pertama Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) terkait isu big data yang tidak dapat diverifikasi. Berbeda dengan Pak Jokowi soal perpanjangan masa jabatan presiden," kata Ray Rangkuti sapaan akrabnya, saat dihubungi Liputan6 melalui sambungan telepon, Rabu (23/3/2022).

Untuk nama selanjutnya yang layak digantikan yakni Menteri Perdagangan. Dia menilai Muhammad Luthfi sudah dianggap gagal untuk menekan harga minyak goreng. "Mendag Muhammad Luthfi gagal mengatasi kelangkaan dan harga mahal minyak goreng. Serta gagal mengatasi mafia minyak goreng," sebutnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Siapa 2 Nama Lainnya?

Salah satu pendiri Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) itu juga menyebutkan nama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna H. Laoly yang juga harus diganti. Ia menilai buruknya pengelolaan lembaga pemasyarakatan yang sempat menewaskan puluhan warga lapas dalam kebarakan LP Tangerang.

"Menkum HAM, gagal menelurkan perundangan yang memenuhi kualitas pembuatan UU. Seperti revisi UU KPK, Omnibus Law dan IKN. Serta masih buruknya pengelolaan lembaga pemasyarakatan kita yang bahkan pernah menewaskan puluhan orang dalam kebakaran LP Tangerang," tuturnya.

Salah satu alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu menyebutkan nama terakhir yang harus diganti, yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian). "Airlangga Hartarto gagal mengatasi harga dan kelangkaan minyak goreng. Mendorong isu perpanjangan masa jabatan presiden," jelasnya.

3 dari 3 halaman

Mungkinkah PAN Masuk Kabinet?

Sementara, saat ditanya terkait pendapat adakah kemungkinan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bisa masuk dalam kabinet, menurutnya masuknya Kader PAN menjadi kemungkinan yang terbesar. Ia mengemukakan dua alasan, di antaranya dengan setujunya PAN terkait perpanjangan masa jabatan presiden, serta melihat posisi Mendag yang saat ini masih goyang dengan masalah minyak goreng.

"Posisi Mendag itu kan, relatif agak goyah. Jadi kemungkinan kalau Mendag, memang sangat layak untuk di-reshuffle. Karena itu kemungkinan orang dari PAN bisa masuk entah itu Pak Zul atau siapa pun itu saya tidak tahu," imbuhnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.