Sukses

Sanitasi Masjid Nurul Huda Diperbarui, Habib Ja'far Soroti Pentingnya Jaga Wudhu dan Hindari Kemubaziran

Salah satu rumah ibadah di Jakarta Selatan yang baru-baru ini juga mendapat perbaikan sanitasi keran air wudhu yakni Masjid Nurul Huda.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah masjid di Jakarta, Bekasi, dan Kepulauan Seribu mendapat perbaikan sanitasi khususnya keran air di lokasi berwudhu. Salah satu rumah ibadah di Jakarta Selatan yang baru-baru ini juga mendapat perbaikan sanitasi yakni Masjid Nurul Huda.

Diketahui, sebagian besar keran wudhu baik di area wanita maupun pria di masjid tersebut mengalami kebocoran. Oleh karenanya, produsen perlengkapan kamar mandi dan dapur GB Sanitaryware pun turut serta membantu penggantian keran air pada Selasa, 2 April 2024.

Niat baik produsen perlengkapan kamar mandi dan dapur itu pun disambut baik oleh Habib Husein Ja'far Al Hadar atau lebih dikenal dengan sapaan Habib Ja'far yang juga hadir dalam kesempatan itu. Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan hukum Islam untuk selalu menjaga kebersihan dan kesucian diri.

“Seorang muslim selalu dianjurkan untuk berwudhu dan menjaga wudhu-nya. Artinya, tubuh harus selalu bersih, terutama di bulan Ramadhan ini yang di dalamnya banyak sekali ibadah siang dan malam,” kata ungkap Habib Ja’far melalui keterangannya.

Ia menjelaskan, Indonesia adalah negara dengan mayoritas umat Muslim yang dididik untuk tidak menjadi kaum mubazir. Hanya saja, tingkat kemubaziran di Indonesia masih terbilang tinggi. Oleh karena itu, penggantian keran air wudhu di Masjid Nurul Hudap pun dinilai sebagai sarana agar tidak terjadi kebocoran air dan kemubaziran, terutama pada rumah ibadah.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Diharapkan Rumah Ibadah Lain Bisa Turut Mendapat Perbaikan Keran Air

Dengan adanya corporate social responsibility dari GB Sanitaryware itu, Habib Ja'far berharap agama Islam dapat lebih dipandang sebagai agama yang menjunjung tinggi nilai kebersihan dan kesucian diri.

“Harapannya, kita menjadi pribadi yang bersih agar citra islam tidak dicitrakan dengan hal-hal aneh, seperti kotor, tidak disiplin, atau mubazir. Kita ingin menjadi seorang muslim yang sebenar-benarnya, seperti menjaga kebersihan dan kesucian,” tambahnya.

Tak sendiri dalam penggantian keran wudhu di Masjid Nurul Huda, Habib Ja'far pun didampingi Pendeta Steve Marcel Saerang atau Pendeta Marcel. Hal ini mejadi salah satu bukti toleransi agama di Indonesia nyata adanya, apalagi menjelang hari raya Idul Fitri.

Pendeta Marcel berharap, GB Sanitaryware terus melebarkan sayap megganti keran air di rumah ibadah umat beragama lainnya, seperti gereja, pura, vihara dan klenteng.

“Ini adalah kegiatan yang perlu diapresiasi dan terus dilanjutkan. Kita saling membantu untuk menciptakan rumah ibadah yang nyaman, salah satunya dengan sanitasi yang layak,” terang Pendeta Marcel.

 

3 dari 3 halaman

Tingkatkan Kenyamanan Umat

Sebelumnya, produsen perlengkapan kamar mandi ini telah lebih dulu melakukan survei ke Masjid Nurul Huda dan bertemu perwakilan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), Suharyanto. Ia mengatakan, hal ini tentu akan berdampak baik pada aktivitas di Masjid Nurul Huda dan membantu kelancaran wudhu umat yang beribadah.

“Kebetulan banget sebentar lagi menuju shalat Ied, keran-keran wudhu juga udah pada rusak, bocor, setelah diganti ini semoga bisa meningkatkan kenyamanan umat saat wudhu,” kata Suharyanto.

Keran air di area wudhu wanitadan pria di masjid tersebut diganti dengan keran yang berkualitas dan bisa digunakan dalam jangka waktu lama. Warnanya yag beraneka ragam pun menambah estetika dan keindahan masjid.

Selain Masjid Nurul Huda, GB Sanitaryware telah mengganti keran wudhu di Masjid Insan Kamil dan Masjid Al-Barkah Babelan di Bekasi, serta Masjid Al-Ikhlas Pulau Pari di Kepulauan Seribu. Produsen perlengkapan kamar mandi ini juga memberikan bantuan sanitasi yang layak ke panti asuhan, rumah orang dengan gangguan jiwa, panti jompo, hingga fasilitas umum lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini