Sukses

Kisah Seekor Semut yang Menyadarkan Nabi Musa dari Kekeliruannya

Siapa sangka semut, hewan kecil ini, mampu menyadarkan Nabi Musa AS

Liputan6.com, Cilacap - Banyak hal yang menjadi wasilah atau penyebab manusia menyadari kekeliruannya. Tidak harus dengan sesuatu yang besar, boleh jadi suatu hal yang terlihat kecil dan sepele.

Hal ini juga yang dialami Nabi Musa AS. Ia menyadari kekeliruannya hanya karena binatang yang sangat kecil yakni, seekor semut.

Dengan seekor semut ini Allah SWT menyadarkan Nabi Musa AS. Terlihat sepele memang apalagi jika melihat fisik binatang kecil ini yang lemah.

Namun, kalau Allah sudah berkehendak, tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Berikut ini kisah Nabi Musa AS yang sadar akan kekeliruannya hanya karena seekor semut.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Nabi Musa Protes kepada Allah

Sebagaimana dikutip dari kanal You Tube Kajian Cerdas Official (Selasa, 19/12/2023) yang diunggah beberapa waktu yang lalu, Gus Baha menceritakan bahwa hal ini mengundang protes dari Nabi Musa As.

Nabi Musa pernah protes ketika Allah Swt menurunkan musibah tidak berdasarkan azas proporsionalitas. Artinya mengapa musibah yang diturunkan tidak ditimpakan kepada orang yang tidak baik atau dzalim saja.

“Ada banjir, sing dzalim dan shaleh terkena dampaknya semua, ada gempa ya kena semua, pokoknya kalau ada musibah yang soleh dan dzolim kena semua”, cerita Gus Baha.

“Walhasil, protes Nabi Musa, bagaimana ini ya Allah, kalau bikin azab itu pilah pilah dong, yang dzolim kena yang soleh tidak kena. Ini proporsional” demikian protes Nabi Isa sebagaimana diceritakan Gus baha.

3 dari 4 halaman

Nabi Musa Menyadari Kekeliruannya

Saat tubuhnya merasa lelah, akhirnya Nabi Musa menyandarkan tubuhya di pohon. Saat itulah dirinya digigit oleh seekor semut.

“Habis protes, merasa tubuhnya lelah” Nabi Musa bersandar di sebuah pohon, ketika sedang bersandar tubuhnya digigit 1 ekor semut, Nabi Musa marah lalu membakar semua semut yang ada berikut rumahnya,” kisah Gus Baha.

“Habis membakar semut berikut rumahnya, Allah Swt bertanya kepada Nabi Musa: Wahai Musa, yang menggigit satu kok dibakar semua?” kata Gus Baha menyambung ceritanya.

Gus baha menjelaskan terkait bencana ini merupakan sunnatullah yang dapat mengenai siapa saja. Hal ini mengandung hikmah jika yang terkena bencana tersebut orang shaleh, maka jika ia meninggal maka dalam kondisi syahid, sementara yang tidak soleh itu matinya tidak syahid.

Oleh sebab itu para wali itu tidak berani berdo’a agar musibah itu hilan dari muka bumi. Sebab ketika tidak ada gempa atau banjir, maka orang akan tenang melakukan perbuatan maksiat. Demikian halnya jika orang tersebut sholeh dan selalu berbuat kebaikan, dengan adanya musibah tersebut akan semakin mendekatkan dirinya kepada Allah SWT.

4 dari 4 halaman

Hikmah Diturunkannya Musibah dalam Al-Qur’an

Di antara Ayat-ayat Al Qur’an yang membahas tentang musibah beserta hikmah dibalik peristiwa tersebut adalah sebagai berikut.

1. Diberikan Ampunan oleh Allah SWT

Dalam Al Qur’an Surat asy-Syura ayat 30 Allah Swt berfirman :

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ  

Artinya: "Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)."

2. Akan Mendapatkan Kebahagiaan

Dalam Al Qur’an Surat Al Baqarah ayat 155

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ

Artinya: “Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.”

3. Ujian Bagi Orang-orang Yang Beriman

اَحَسِبَ النَّاسُ اَنْ يُّتْرَكُوْٓا اَنْ يَّقُوْلُوْٓا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُوْنَ

Artinya: “Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji?”

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.