Sukses

Teks Khutbah Jumat Bulan Dzulqa'dah: Berlomba-lomba dalam Kebaikan

Khutbah Jumat: Berlomba-lomba dalam Kebaikan

Liputan6.com, Jakarta - Pada awal bulan Dzulqa'dah ini, redaksi mengetengahkan naskah khutbah Jumat mengenai berlomba-lomba dalam kebaikan.

Sebagaimana fitrahnya, manusia diberi sifat untuk menjadi terbaik dalam segala hal. Namun, terbaik yang dimaksud dalam hal ini adalah terbaik sebagai muslim.

Teks khutbah Jumat ini dinukil dari laman banten.nu.or.id, dengan judul 'Khutbah Jumat: Berlomba-lomba dalam Kebaikan' yang disusun oleh KH Ahmad Misbah, Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama Tangerang Selatan.

Semoga menjadi amal untuk penulis, pemublikasi dan bermanfaat untuk masyarakat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Khutbah I

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ.  وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.  اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيمَ وبَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سيدنا  إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيمَ فى العالمين إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. اَمَّا بَعْدُ، فَيَااَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوْااللهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَتَمُوْتُنَّ اِلاَّوَأَنـْتُمْ مُسْلِمُوْنَيَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan AllahPertama sekali marilah kita bersyukur ke hadirat Allah, yang telah memberikan berjuta kenikmatan kepada kita sekalian, sehingga masih bisa melaksanakan Shalat Jumat di masjid yang mulia ini.

Shalawat serta salam, semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad, yang telah membimbing kita menuju dunia yang terang dan jelas, yaitu addiinul islam. Semoga kita selalu mencintainya dan bershalawat kepadanya sehingga kita diakui sebagai umatnya yang mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti, amin.

Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah

Selaku khotib kami mengajak kepada hadirin sekalian dan diri kami pribadi, marilah kita selalu berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah dengan terus berusaha menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Semoga Allah selalu memberikan bimbingan dan kekuatan kepada kita sehingga kita selau dalam keimanan dan ketakwaan kepada-Nya. Amin.

Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah

Allah Ta’ala memiliki sifat adil atas setiap hamba-Nya, tidak ada satu pun yang Allah dzalimi di antara mereka. Setiap amal manusia akan menuai balasan, dan Allah akan memberikan balasan sesuai dengan apa yang mereka kerjakan. Allah mengisyaratkan hal ini dalam banyak firman-Nya, di antaranya:

وَلِكُلٍّ دَرَجَاتٌ مِمَّا عَمِلُوا وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ

“Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (sesuai) dengan apa yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.” (QS Al-An’am: 132)

Imam al-Qurthubi menjelaskan bahwa kelak pada Hari Kiamat, jin dan manusia akan diberi balasan sesuai dengan amal mereka. Orang-orang yang menaati Allah akan ditempatkan di surga dan yang durhaka akan disiksa di neraka. Ayat ini juga menjelaskan bahwa pahala yang Allah siapkan juga bertingkat-tingkat, sesuai dengan amal ketaatan yang dikerjakan. (Al-Jami’ Li Ahkami Al-Qur’an)

Dalam ayat lainnya, Allah juga menyebutkan tentang hal senada. Allah berfirman:

هُمْ دَرَجَاتٌ عِنْدَ اللَّهِ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِمَا يَعْمَلُونَ¬¬

“(Kedudukan) mereka itu bertingkat-tingkat di sisi Allah, dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.” (QS Ali Imran: 163)

Jamaah Shalat Jumat rahimakumullah

Setiap manusia memiliki sifat dan karakter ingin menjadi orang yang terbaik, menjadi orang yang teristimewa dan ingin menjadi sang juara, khususnya dalam hal yang baik. Untuk mencapai hal tersebut tentunya tidak sekonyong-konyong didapatkan, akan tetapi perlu usaha yang keras dan maksimal. Allah mengisyaratkan kepada kita untuk mengarah ke sana melalui dorongan untuk berlomba sebagaimana firmaNya:

سَابِقُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أُعِدَّتْ لِلَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيم

“Berlomba-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS Al-Hadid: 21)

Dalam ayat lain, Allah Ta’ala berfirman:

وفِي ذَلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُون

“Dan untuk yang demikian itu, hendaklah orang-orang berlomba-lomba.” (QS al-Muthaffifin: 26)

Dua ayat di atas adalah ayat yang mendorong agar umat Islam menjadi umat yang selalu berpacu dan berlomba untuk menjadi yang terbaik dalam kebaikan. Kebaikan-kebaikan apa yang perlu kita lakukan agar mendapatkan kedudukan dan kehormatan yang tinggi di mata Allah dan manusia:

Pertama, menjadi penolong atau solusi bagi saudaranya

Menolong orang lain yang membutuhkan sangatlah baik dalam pandangan Allah maupun manusia. Siapa yang menolong akan ditolong dan orang yang menolong akan mendapatkan kebaikan dari Allah dengan memberikan 10 kebaikan. Siapa yang menolong Allah, maka Allah akan menolongnya.

Tidak ada orang yang tidak punya masalah, bahkan terkadang untuk menyelesaikannya memerlukan bantuan orang lain. Keterpanggilan nurani untuk berkontribusi membantu menyelesaikan problem orang lain merupakan hal yang sangat mulian, karena mulianya sampai dijuluki manusia terbaik oleh Nabi, sebagaimana sabdanya.:

خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (HR Ahmad, Thabrani, dan ad-Daruquthni)

Kedua, menjadi ahli tahajud

Shalat Tahajud termasuk ke dalam ibadah malam atau shalat malam. Meski bukan ibadah wajib, ada makna besar dan beberapa berkah yang terkait dengan tahajud. Shalat tahajud dianggap sebagai bagian dari Sunah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ : شَهْرُ اللهِ المُحَرَّمُ ، وَأفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الفَرِيضَةِ : صَلاَةُ اللَّيْلِ.  رَوَاهُ مُسْلِمٌ

“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah bulan Allah Muharram. Dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR Muslim No 1163)

Orang yang melaksanakan Shalat Tahajud secara teratur akan mendapatkan berkah dari Allah. Dikatakan juga bahwa shalat ini membawa seorang Muslim lebih dekat kepada Yang Mahakuasa dan hidupnya dipenuhi dengan kedamaian.

وَالَّذِيْنَ يَبِيْتُوْنَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَّقِيَامًا 

“Dan orang-orang yang menghabiskan waktu malam untuk beribadah kepada Tuhan mereka dengan bersujud dan berdiri.” (QS Al-Furqan: 64) 

وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا – ٧٩

Artinya: "Pada sebagian malam lakukanlah Shalat Tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (QS Surat Al-Isra Ayat 79)

Ketiga, menjadi sabahat dekat Al-Qur’an

Kesadaran bahwa Al-Qur’an adalah bacaan terbaik umat Islam, Al-Qur’an merupakan pedoman umat Islam dalam mengarungi kehidupan, dan Al-Qur’an merupakan wahyu Allah yang penuh makna dan inspirasi bagi ummat Islam. Karenanya sangat wajar jika kita ingin menjadi orang yang baik, hidup tentram dan penuh inspirasi, maka bersahabatlah dengan Al-Qur’an yang setiap saat selalu bersama Al-Qur’an, membaca dan mencari inspirasi dengan Al-Qur’an serta mendapat pertolongan dari Al-Qur’an baik di dunia maupun di akhirat. Rasulullah bersabda: 

إِقْرَؤُالْقُرْاآنَ، فَإِنَّهُ يَأْتِيْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيْعًا لِأَصْحَابِهْ 

“Bacalah Al-Qur’an, sesungguhnya ia akan datang pada Hari Kiamat menjadi pemberi syafa’at bagi orang-orang yang bersahabat dengannya”. (HR Muslim No.1337)

Dalam hadits lain Rasulullah bersabda:

.يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِى الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا

“Diperintahkan kepada orang yang membaca (menghafalkan) Al-Qur’an nanti, ‘Bacalah dan naiklah serta tartillah sebagaimana engkau di dunia membacanya dengan tartil. Karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca (hafal).” (HR Ibnu Majah, Abu Daud, Tirmidzi, dan Ahmad)

Jadi, sebaik-baik sahabat karib adalah Al-Qur’an yang dengannya akan membuat hati kita tentram, bahagia, dan lebih dari itu Al-Qur’an akan menjadi pembela kita di Hari Kiamat kelak.

Keempat, menjadi orang berilmu

Untuk menjadi orang  yang berilmu tentunya harus melalui proses belajar yang baik dan tekun dan restu orang tua serta guru. Banyak cara dan metode yang bisa dilakukan agar mendapatkan ilmu yang banyak dan bermanfaat. 

Mencari ilmu itu wajib bagi setiap orang yang menyatakan dirinya beragama Islam. Bahkan ayat yang kali pertama turun juga perintah membaca atau perintah belajar dan belajar dari buaian sampai liang lahat sangat dianjurkan.  

Manfaat atau efek dari belajar yang baik dan benar adalah memiliki ilmu yang banyak sehingga sampai pada posisi orang yang berilmu dan orang yang berilmu akan punya kedudukan yang tinggi karena diangkat derajatnya oleh Allah sebagaimana firmanNya:

يَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَٰتٖۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٞ

“Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Mujadilah: 11)

Demikian khutbah yang singkat ini. Semoga kita selalu bisa juara dalam kebaikan, mendapatkan ampunan, dan memiliki derajat yang tinggi dan dekat dengan Allah. Amin.

  بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا، وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ؛ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

 

3 dari 3 halaman

Khutbah II

الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَبِفَضْلِهِ تَتَنَزَّلُ الْخَيْرَاتُ وَالْبَرَكَاتُ، وَبِتَوْفِيْقِهِ تَتَحَقَّقُ الْمَقَاصِدُ وَالْغَايَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ،  آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى.إنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيمَ، فى العالمين إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌاَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَاقَاضِيَ الْحَاجَاتْ.  اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِينِنَا الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِي فِيهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِي إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِي كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ الْمَوْتَ فِيهِ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ . رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ.  . رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ  عباد الله، ان الله يأمر بالعدل والاحسان وايتاء ذي القربي وينهي عن الفحشاء والمنكر والبغي لعلكم تذكرون فاذكروا الله العظيم يذكركم واسألوه من فضله يعطكم ولذكر الله اكبر

Tim Rembulan

Simak Video Pilihan Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.