Sukses

Kisah Nabi Adam AS Beri Sejumlah Umurnya kepada Nabi Daud AS

Kisah Nabi Adam AS yang memberikan umurnya kepada Nabi Daud AS

Liputan6.com, Jakarta - Kisah Nabi Adam AS menceritakan terciptanya manusia pertama yang kelak akan menghuni bumi. Nabi Adam AS tercipta dari tanah dan Allah SWT memuliakannya dengan memberi pengetahuan tentang semesta. Ia diberi banyak pengetahuan yang akan menjadi mukjizatnya.

Nabi Adam AS memiliki tinggi tubuh yang berbeda dengan manusia saat ini. Tinggi badannya mencapai 60 hasta atau sekitar 18 meter. Sangat tinggi jika dibanding dengan kondisi tubuh manusia pada umumnya pada masa modern.

Nabi Adam dianugerahi usia yang panjang oleh Allah. Banyak riwayat yang menceritakan bahwa Nabi Adam diberi usia hingga 1.000 tahun.

Dalam hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah diceritakan kalau Nabi Adam AS pernah memberikan umurnya sejumlah 40 tahun untuk Nabi Daud.

Pada saat itu Nabi Adam kagum dengan cahaya yang berkilau di antara matanya. Kemudian ia bertanya pada Allah tentang manusia itu. Allah menjawab bahwa manusia itu salah satu keturunan Adam, umat akhir zaman.

Adam bertanya mengenai umur Nabi Daud AS, dan Allah menjawab bahwa Dia memberikan 60 tahun padanya. Nabi Adam lalu meminta Allah untuk menambahkan 40 tahun umur Daud yang dikurangi dari umurnya.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Rayuan Iblis Menggoyahkan Keimanan Nabi Adam AS dan Hawa

Nabi Adam memiliki segalanya di surga. Adam bisa mengambil dan menikmati apa saja yang ada di dalamnya. Walaupun begitu Adam merasa kesepian. Kodratnya sebagai manusia yang butuh ada manusia lain muncul. Adam menginginkan teman untuk menemani hari-harinya.

Allah akhirnya menciptakan Hawa. Hawa diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam ketika sedang tidur. Ia sangat senang dengan kehadiran Hawa. Hasratnya sebagai manusia yang butuh pasangan terjawab. Allah mengizinkan Adam dan Hawa untuk menikmati apa saja yang ada di dalam surga, terkecuali pohon Khuldi.

Allah berfirman, “Wahai Adam, tinggallah Engkau dan istrimu di surga ini. dan makanlah makanan-makanan yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu mendekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.”

Pohon khuldi adalah pohon pengetahuan mengenai hal yang baik dan jahat. Ada maksud tertentu dari larangan yang Allah berikan pada Adam dan Hawa. Mengetahui larangan Allah, setan memanfaatkan hal ini untuk menggoda keimanan Adam dan Hawa. Sesuai dengan tekadnya untuk menggoda manusia sepanjang masa.

Setan kemudian berbisik pada Adam dan Hawa tentang keistimewaan pohon Khuldi. Kisah ini tertulis di Alquran surat Thaha ayat 120, “Wahai Adam, maukah aku tunjukkan kepadamu pohon keabadian (khuldi) dan kerajaan yang tidak akan binasa?” demikian iblis membujuk mereka.

Adam dan Hawa yang dilengkapi dengan nafsu sebagai manusia akhirnya tergoda. Rayuan iblis berhasil menggoyahkan keimanan mereka dan jadi tidak taat pada Allah. Ketika Adam dan Hawa memakan buah Khuldi sesuatu yang memalukan terjadi. Nabi Adam dan Hawa  menyadari kalau tubuh mereka jadi telanjang.

3 dari 3 halaman

Diusir dari Surga dan Diturunkan ke Bumi

Selain itu, Adam juga merasakan sakit perut yang hebat. Adam baru merasakan rasa ingin buang hajat, dan ia kebingungan. Surga adalah tempat suci, apa sepantasnya mengotorinya? Demikian yang ada dalam pikiran Adam. Allah kemudian menyindirnya atas keinginan tersebut. Sekaligus juga menyindir tentang ketidaktaatannya.

Adapun doa yang masyhur dari Nabi Adam yang  terdapat dalam Alquran yaitu pada surat Al-A'raf Ayat 23

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Artinya : Keduanya berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan tidak merahmati kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”

Maka atas kesalah  tersebut nabi  Adam dan Siti Hawa diturunkan ke bumi

Namun terlepas dari itu semua, Allah memang menakdirkan manusia untuk turun ke bumi dan menjadi pemimpin di tempat itu. Manusia diciptakan bukan dengan maksud untuk pemimpin di surga. Meskipun Adam dan Hawa telah bertaubat, Allah tetap memberikan hukuman pada mereka dengan turun ke bumi.

Sebagaimana firman Allah SWT

قَالَ اهْبِطُوْا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّۚ وَلَكُمْ فِى الْاَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَّمَتَاعٌ اِلٰى حِيْنٍ ۝٢٤ 

قَالَ فِيْهَا تَحْيَوْنَ وَفِيْهَا تَمُوْتُوْنَ وَمِنْهَا تُخْرَجُوْنَࣖ ۝٢٥

Artinya : Dia (Allah) berfirman, “Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain serta bagi kamu ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang telah ditentukan.”( AL A'raf ayat 24 )

Artinya : Dia (Allah) berfirman, “Di sana kamu hidup, di sana kamu mati, dan dari sana (pula) kamu akan dikeluarkan (dibangkitkan).” ( AL A'raf ayat 25 )

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.