Sukses

Doa Menghilangkan Grogi di Depan Umum, Bicara Makin Percaya Diri

Ketika berbicara di depan umum perasaan grogi kerap kali menghantui setiap orang. Materi yang awalnya sudah siap disampaikan seketika hilang karena rasa takut itu.

Liputan6.com, Jakarta - Ketika berbicara di depan umum perasaan grogi kerap kali menghantui setiap orang. Materi yang awalnya sudah siap disampaikan seketika hilang karena rasa takut itu.

Bagi orang yang terbiasa berbicara di depan umum mungkin ini bukan suatu masalah berat. Namun bagi mereka yang jarang berbicara dan public speaking-nya belum terlatih, rasa grogi ini menjadi pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan.

Sebenarnya, perasaan grogi itu akan hilang dengan sendirinya seiring dilatih terus dan melakukan praktik langsung berbicara di depan umum. Percaya diri juga akan timbul seiring hilangnya rasa grogi itu.

Namun itu tidak mudah, membutuhkan waktu yang tidak singkat. Sambil memperbanyak jam terbang berbicara di depan umum, kamu dapat mengamalkan doa menghilangkan grogi saat berbicara.

Doa ini berangkat dari kisah Nabi Musa AS yang tak lancar berbicara di depan umum. Alkisah, setelah mendapat wahyu dari Allah SWT, Nabi Musa AS diperintahkan untuk menyampaikan wahyu tersebut kepada Firaun.

Namun, Nabi Musa AS ragu dan takut tak lancar berbicara lantaran lidahnya akibat menelan bara api saat masih bayi. Untuk itu, Nabi Musa AS memanjatkan doa agar Allah memberikan kemudahan berbicara.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Doa Menghilangkan Grogi

Doa Nabi Musa AS ini diabadikan dalam Al-Qur’an surah Taha ayat 25-28 https://www.liputan6.com/quran/taha/27. Berikut adalah lafalnya.

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّن لِّسَانِي  يَفْقَهُوا قَوْلِي 

Arab-latin: Rabbisyrahlī shadrī wayassirlī amrī wahlul ‘uqdatan min lisānī yafqahū qaulī. 

Artinya: "Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, agar mereka mengerti perkataanku." 

Mengutip NU Online, pendakwah dari Purworejo, Jawa Tengah, KH Achmad Chalwani menjelaskan bahwa doa tersebut dibaca setiap selesai salat fardu dan ketika hendak naik ke mimbar, masing-masing sebanyak tiga kali. Doa ini juga dapat dibaca tiga kali ketika hendak berdiskusi atau bermusyawarah.

Wallahu'alam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.