Sukses

Aktivis Antikorupsi Makassar Dukung Abraham Samad Cawapres Jokowi

Ketua KPK Abraham Samad didorong menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Jokowi pada Pilres 2014.

Liputan6.com, Makassar - Ketua KPK Abraham Samad didorong menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Jokowi pada Pilres 2014. Sejumlah aktivis antikorupsi di Makassar, Sulawesi Selatan, pun membentuk tim 'Sahabat Abraham'.

Aktivis Koalisi Masyarakat Anti-Korupsi (KMAK) Sulsel, Djusman AR menilai Indonesia membutuhkan tokoh muda untuk tampil sebagai pemimpin bangsa. "Sahabat Abraham ini sebagai bukti bahwa kami penggiat antikorupsi memiliki kesamaan visi dan misi dengan Abraham dalam pemberantasan korupsi," katanya, Selasa (13/5/2014).

Meski Abraham masih sangat diharapkan berada di KPK, menurut Djusman, banyak juga yang menginginkan Abraham maju sebagai Cawapres mendampingi Jokowi.

"Memang diakui jika kebanyakan orang mengharapkan Abraham tetap menjadi ketua KPK, tapi kami ingin Abrahm bisa melakukan pencegahan (korupsi) melalui Wapres," ujar Djusman.

'Sahabat Abraham', sambungnya, akan dideklarasikan bertepatan dengan penetapan cawapres Jokowi.

Aktivis antikorupsi lainnya, Bastian Lubis menilai Abraham sangat cocok berdampingan dengan Jokowi. "Abraham Samad dipandang sebagai sosok yang bersih dan pejuang penegakan hukum, khususnya pemberantasan korupsi. Dan keunggulan Abraham adalah usianya yang tergolong jauh lebih muda," tukas Bastian.

Sebelumnya, Abraham Samad telah mengisyaratkan bakal meninggalkan jabatan Ketua KPK untuk maju sebagai pendamping Jokowi. Hal itu terungkap saat Abraham menyebut lembaga yang dipimpinnya saat ini tidak tergantung padanya. Bahkan, ia menyebut prestasi yang selama ini ditorehkan KPK merupakan prestasi dari pimpinan lain dan penyidik KPK.

"Di KPK banyak orang hebatnya. Seperti Pak BW (Bambang Widjojanto), BM (Busyro Muqaddas), Zulkarnaen, Adnan Pandu, para penyidik semua hebat-hebat. Kalau saya ini orang biasa-biasa saja," ujar Abraham Samad, Senin 12 Mei kemarin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini