Poros Bentukan Cikeas Ancam Jokowi dan Prabowo?

Liputan6.com, Jakarta - Kesibukan partai politik dalam menentukan arah koalisi untuk mendukung calon presiden yang bertarung untuk memegang kekuasaan, terus menjadi pembahasan menarik. Di sisi lain, Partai Demokrat belum terlihat sibuk untuk menentukan arah koalisi.

Namun, Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M Massardi yakin Partai Demokrat sedang menyusun langkah untuk membuat poros koalisi sendiri.

"Saya jamin akan ada poros Cikeas, poros Cikeas ini hasil revisi setgab jilid II," kata Adhie di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (11/5/2014).

Jika nantinya Demokrat akan membuat poros Cikeas, sebut Adhie, akan menjadi masalah baru bagi calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto. "Saya melihat bahwa yang menjadi masalah ini justru Prabowo. Nah kalau Bowo bisa running, kemungkinan Gerindra tetap dengan Golkar," ujarnya.

Menurutnya, setgab atau koalisi poros Cikeas ini bisa dibuat oleh Partai Demokrat dengan dasar tingginya suara Partai Demokrat di dalam pemilihan legislatif. Bila dibandingkan dengan partai lain yang tergabung dalam setgab sebelumnya.

"Kemudian setgas jilid II poros Cikeas ini tentu dengan PPP, PKS dan PKB, Demokrat. Di dalam setgab ini, secara hasil dia tetap paling tinggi memimpin. Nah, saya belum tahu Hanura dalam konteks ini apakah bergabung dengan PDIP atau dengan Gerindra atau dengan poros cikeas," ungkapnya.

Sementara saat disinggung apakah nantinya poros Cikeas akan menjegal kemenangan calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo, Adhie hanya menegaskan bahwa bisa saja hal itu terjadi.

"Kalau misalkan ada 3 capres-cawapres, ada Jokowi ada Prabowo dan ada dari poros Cikeas. Nah, poros Cikeas ini bisa diuntungkan bila ada pertarungan yang kasar antara pendukung Prabowo dengan pendukung Jokowi. Jadi kalau di bawah ada benturan-benturan atau sengaja untuk dibenturkan, ini bisa menguntungkan poros Cikeas," tegasnya.

Saat ditanyakan siapa tokoh yang akan diusung untuk bertarung dalam pemilihan presiden dari poros Cikeas, mantan Jubir Gus Dur itu mengatakan ada beberapa nama dari peserta konvensi Partai Demokrat.

"Tetap mencalonkan Pramono Edhie, dan wakilnya bukan dari partai-partai itu tetapi dari peserta konvensi, bisa Dahlan Iskan bisa juga Gita Wirjawan," pungkas Adhie. (Yus)