Sukses

Kriteria Ideal Cawapres Jokowi Versi Generasi Aktivis 98

Contoh kriteria yang serasi misalnya, ketika Jokowi pro petani maka wakilnya juga harus memiliki visi dan pro kepada petani.

Liputan6.com, Jakarta - Generasi Aktivis 98 (GEN 98) mengharapkan pendamping atau cawapres Capres PDIP Joko Widodo atau Jokowi, sebaiknya yang mampu membumikan Trisakti. Selain itu, juga harus berpihak kepada ekonomi rakyat Indonesia.

"Cawapresnya Jokowi harus memenuhi kriteria yang sesuai dengan platform PDIP, yaitu menegakkan Trisakti dan 100% pro terhadap nasib rakyat," kata Koordinator GEN 98 Taufan Hunnamen kepada Liputan6.com, Jakarta, Rabu (30/4/2014).

Contoh kriteria yang serasi misalnya, ketika Jokowi pro petani maka wakilnya juga harus memiliki visi dan pro kepada petani. Bukan kepentingan pengusaha. Hal itu diperlukan agar nantinya pemerintahan tidak terjebak conflict of interest atau konflik kepentingan.

"Semua kriteria ini merupakan intisari dari pengurus DPP PDIP, baik sekjen, wasekjen dan petinggi partai yang selalu mengemukakan nilai-nilai Trisakti," ujar Taufan.

Taufan berharap, Jokowi kelak memiliki wakil bukan dari kalangan yang hanya mengutamakan bisnis atau keuntungan. Pendamping Jokowi juga harus dapat bersinergi mempercepat agenda penyelesaian permasalahan bangsa ke depan.

"Jokowi telah menjadi suatu ikon tersendiri bagi perubahan. Artinya, pastikan cawapres Jokowi menjadi pilihan terbaik bagi kesejahteran rakyat Indonesia," tandas Taufan.

Belakangan ini, Jokowi disebut-sebut akan didampingi mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla alias JK. Bahkan gambar sticker atau tempelan keduanya sempat beredar di masyarakat. Pasangan ini mencuat jauh sebelum masa kampanye Pileg 2014, 9 April lalu.

Beberapa nama juga belakangan ini disandingkan dengan Jokowi sebagai cawapres. Di antaranya mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, Ketua Umum Partai Keadilan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. Jokowi juga pernah disandingkan dengan Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa dan Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Akbar Tandjung.

Di tengah kesimpangsiuran siapa sosok yang akan mendampingi Jokowi sebagai cawapres Pilpres 2014, beredar kabar melalui pesan singkat ciri-ciri tokoh yang akan menjadi cawapres pria yang akrab disapa Jokowi itu.

Pesan singkat itu bertuliskan, cawapres Jokowi adalah seseorang yang pernah menjadi menteri, tapi bukan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Cerdas, di usia muda sangat berprestasi. ‎Selain itu orang ini disebut pernah menjadi bintang restrukturasi keuangan pada 1990-an.

Pesan itu juga menyebut, pria itu tak berkacamata, lulusan universitas di Amerika Serikat dan menguasai pasar modal. Sosok tersebut juga disebut sebagai orang yang dekat dengan Jokowi dan kerap hadir dalam rapat-rapat pemenangan.

Tak hanya itu, pesan tersebut juga menyebutkan, sosok tersebut bukan pensiunan jenderal, bukan trah Soekarno, bukan orang partai, bukan dari kalangan militer, juga bukan dari kalangan akademisi.

Sosok bakal cawapres itu juga bukan Anggito Abimanyu, Abraham Samad, Dahlan Iskan, Faisal Basri, Gita Wirjawan, Isran Noor, Iwan Jaya Azis, Jusuf Kalla, Rizal Ramli, apalagi Sri Mulyani.

Saat dikonfirmasi apakah isi pesan singkat tersebut benar adanya, Jokowi bungkam. Namun ia mengisyaratkan tanda-tanda yang disebut tidak jauh berbeda dengan sejumlah nama cawapres yang telah dikantonginya.

"Ya mendekatilah," ucap Jokowi, singkat. ‎Lalu, siapa nama tokoh yang dimaksud mendekati dengan ciri-ciri yang disebutkan tersebut? Jokowi tetap enggan membeberkan. "Tidak bisa saya sebut," tegas Jokowi. (Raden Trimutia Hatta)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.