Sukses

[VIDEO] Risma, Walikota Pertama yang Dipilih Langsung

Risma merupakan insinyur arsitektur dan lulusan dari Pasca Sarjana, Manajemen Pembangunan Kota, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).

Liputan6.com, Jakarta Dengan latar belakang Birokrat, Tri Rismaharini terpilih sebagai Walikota Surabaya. Risma merupakan walikota perempuan pertama yang dipilih secara langsung.

Seperti yang ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV Kamis (20/2/2014), Risma menggantikan Bambang DH dengan diusung oleh PDIP. Risma merupakan insinyur arsitektur dan lulusan dari Pasca Sarjana, Manajemen Pembangunan Kota, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).

Berbagai program dibuatnya untuk membangun Surabaya. Mulai dari membuat taman-taman kota hingga menutup lokalisasi 'Dolly'. Seperti Gubernur DKI Jokowi, Rismapun juga rajin menemui warganya untuk mengetahui berbagai persoalan.

Perubahan yang dilakukan Risma membuahkan berbagai penghargaan. Salah satunya, ia dinominasikan sebagai walikota terbaik dunia.

Tidak semua suka dengan berbagai kebijakan yang dibuatnya, hingga ia akan dimakzulkan. Hampir disepanjang masa jabatannya, berbagai tekanan juga ia terima.

Salah satu kebijakan yang dilakukannya adalah menaikkan pajak reklame hingga 25%. Namun ironisnya, kebijakannya tersebut ditentang, hingga diajukan hak angket untuk menurunkan Risma. Bahkan oleh Fraksi PDI Perjuangan yang dulu mengusungnya sebagai Walikota. Hal ini terjadi saat Risma belum sampai 1 tahun menjabat.

Risma juga sempat berbenturan dengan DPRD Surabaya. Hal ini terkait penolakannya untuk membangun jalan tol tengah Surabaya, karena dinilainya tidak akan efektif untuk mengurai kemacetan Surabaya.

Belakangan, Risma kembali mendapat tekanan. Saat Wisnu Sakti Buana yang dulunya berkeras memakzulkan dirinya, tiba-tiba diangkat menjadi wakil walikota menggantikan Bambang DH yang mencalonkan diri menjadi Gubernur Jawa Timur.

Sempat muncul kabar tak sedap soal pengangkatan Wisnu sebagai Wakil Walikota Surabaya. Mulai dari pemalsuan tanda tangan Risma hingga soal risma yang tidak diajak berembug untuk menentukan calon wakilnya.

Dari berbagai tekanan itu, Risma justru menuai dukungan publik kepadanya. Risma diminta untuk menyelesaikan tugasnya hingga masa jabatannya berakhir pada tahun 2015 mendatang. Dvr

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.