Sukses

7 Fakta Menarik Film Lembayung, Bermula dari Viral di Medsos

Film horor ini mengangkat kisah viral di media sosial X yang ditulis oleh akun @saturnrushx.

Liputan6.com, Jakarta - Film Lembayung resmi tayang perdana di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 19 September 2024. Fakta menarik film Lembayung yang pertama adalah ini merupakan debut penyutradaraan Baim Wong, aktor kondang yang kini mencoba peruntungannya di balik layar.

Film horor ini mengangkat kisah viral di media sosial X yang ditulis oleh akun @saturnrushx atau dikenal dengan sebutan Pica pada tahun 2022.

Fakta menarik film Lembayung lainnya adalah skenarionya ditulis oleh Baim Wong bersama Gemati Rahayu. Cerita film ini terinspirasi dari pengalaman nyata seorang mahasiswi keperawatan yang mengalami kejadian mistis di sebuah Poli Gigi. Film berdurasi 2 jam 3 menit ini dibintangi oleh sederet aktor populer Indonesia, termasuk Taskya Namya sebagai pemeran utama yang memerankan karakter Pica.

Lembayung menceritakan kisah Pica (Taskya Namya) dan Arum (Yasmin Jasem), dua mahasiswi keperawatan yang menjalani PKL di klinik Lembayung. Fakta menarik film Lembayung yang tak kalah penting adalah kehadiran seorang pasien misterius yang menyeramkan di Poli Gigi, memicu serangkaian peristiwa horor yang menghantui kedua protagonis.

Film ini hanya bisa disaksikan oleh penonton berusia 17 tahun ke atas karena mengandung adegan mengerikan dan beberapa konten dewasa. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Jumat (20/9/2024).

2 dari 3 halaman

1. Debut Penyutradaraan Baim Wong

Fakta menarik film Lembayung yang pertama adalah ini merupakan debut Baim Wong sebagai sutradara film layar lebar. Baim Wong, yang selama ini dikenal sebagai aktor, kini mencoba peruntungannya di balik layar. Proses pembuatan film ini memakan waktu lebih dari satu tahun, menunjukkan dedikasi Baim dalam proyek perdananya sebagai sutradara. Baim tidak hanya menyutradarai, tetapi juga terlibat dalam penulisan skenario bersama Gemati Rahayu, menambah nilai personal pada proyek ini.

2. Adaptasi dari Cerita Viral di Media Sosial

Salah satu fakta menarik film Lembayung yang paling mencuri perhatian adalah sumber inspirasinya. Film ini diadaptasi dari cerita viral di media sosial X (dahulu Twitter) yang ditulis oleh akun @saturnrushx atau dikenal dengan nama Pica pada tahun 2022.

Cerita aslinya berjudul "Jin Poli Gigi" dan menceritakan pengalaman nyata Pica sebagai mahasiswa keperawatan yang mengalami kejadian mistis di sebuah poli gigi. Adaptasi cerita viral ke layar lebar ini menunjukkan tren baru dalam industri perfilman Indonesia yang memanfaatkan konten populer di media sosial.

Film Lembayung menceritakan kisah tentang dua mahasiswi keperawatan bernama Pica (diperankan oleh Taskya Namya) dan Arum (diperankan oleh Yasamin Jasem). Keduanya sedang menjalani masa PKL di sebuah klinik bernama Lembayung yang baru saja dibuka kembali setelah lama ditutup.

Suatu malam, muncul seorang pasien misterius yang menyeramkan dan berambut panjang di Poli Gigi, membuat Pica dan Arum ketakutan.

Sejak kemunculan sosok misterius tersebut, berbagai peristiwa janggal mulai terjadi di klinik, diikuti dengan runutan kejadian tragis. Sosok misterius itu juga mulai menghantui Pica dan Arum, bahkan sampai terbawa ke dalam mimpi Arum. Ketika Arum mengalami kerasukan, Pica berusaha mengungkap misteri yang ada di balik Klinik Lembayung tersebut, tidak ingin sahabatnya menjadi korban berikutnya.

3. Jajaran Pemain Bintang

Fakta menarik film Lembayung berikutnya adalah jajaran pemainnya yang terdiri dari bintang-bintang ternama. Melansir dari IMDb, film ini dibintangi oleh Taskya Namya sebagai Pica, Yasamin Jasem sebagai Arum, Arya Saloka sebagai Dr. Teto, dan sejumlah aktor populer lainnya seperti Tio Pakusadewo, Paula Verhoeven, Wulan Guritno, dan Oka Antara. Kehadiran para aktor dan aktris papan atas ini menambah daya tarik film dan menunjukkan ambisi besar di balik produksinya.

Daftar pemain yang akurat sesuai dengan informasi yang Anda berikan adalah sebagai berikut:

  1. Taskya Namya sebagai Pica
  2. Yasamin Jasem sebagai Arum
  3. Arya Saloka sebagai Dr. Teto
  4. Daffa Wardhana sebagai Dimas
  5. Tio Pakusadewo sebagai Ayah Teto
  6. Paula Verhoeven sebagai Ibu Dimas
  7. Mario Maulana sebagai Jeki
  8. Erick Estrada sebagai Moming
  9. Dayu Wijanto sebagai Ibu Arum
  10. Asri Welas sebagai Ida
  11. Ence Bagus sebagai Heru
  12. Wulan Guritno sebagai Ayu
  13. Sari Nila sebagai Ibu Teto
  14. Kiano Tiger Wong sebagai saudara Dimas
  15. Oka Antara sebagai Ringgo
  16. Anna Jobling sebagai Tantri
3 dari 3 halaman

4. Kolaborasi Tiga Perusahaan Produksi Besar

Fakta menarik film Lembayung yang tak kalah penting adalah kolaborasi tiga perusahaan produksi ternama dalam pembuatannya. Film ini merupakan hasil kerjasama antara Prime Eagle Studios, MNC Pictures, dan Tiger Wong Pictures. Kolaborasi ini menunjukkan skala besar produksi film Lembayung dan potensinya untuk menjadi salah satu film horor terbesar tahun ini di Indonesia.

5. Keterlibatan Model Asal Malaysia

Salah satu fakta menarik film Lembayung yang unik adalah keterlibatan model asal Malaysia, Anna Jobling. Baim Wong secara khusus menemui Anna di Malaysia untuk melakukan casting. Kehadiran Anna Jobling menambah dimensi internasional pada film ini dan menarik perhatian penonton, terutama setelah penampilannya dalam trailer yang menampilkan senyum mengerikan mendapat pujian dari warganet.

6. Durasi Film yang Cukup Panjang

Fakta menarik film Lembayung lainnya adalah durasinya yang cukup panjang untuk film horor. Dengan durasi 2 jam 3 menit, film ini menawarkan pengalaman menonton yang intens dan mendalam. Durasi yang panjang ini memungkinkan pengembangan karakter dan plot yang lebih kompleks, yang tidak biasa untuk film horor pada umumnya.

7. Rating Usia 17+

Fakta menarik film Lembayung terakhir adalah rating usianya. Film ini hanya bisa disaksikan oleh penonton berusia 17 tahun ke atas. Hal ini disebabkan oleh adanya sejumlah adegan yang mengerikan dan beberapa konten dewasa dalam film. Rating ini menunjukkan bahwa Lembayung menawarkan pengalaman horor yang intens dan mungkin mengandung tema-tema yang lebih dewasa dibandingkan film horor Indonesia pada umumnya.