Sukses

Bacaan Dzikir Bulan Rajab 70-100 Kali, Pahami Keutamaannya

Membacanya, memberikan umat Muslim kesempatan untuk memohon ampunan, rahmat, dan taubat kepada Allah.

Liputan6.com, Jakarta - Bulan Rajab merupakan waktu yang istimewa untuk memperbanyak amal ibadah bagi umat Islam, salah satunya dzikir. Salah satu bentuk dzikir yang dianjurkan dibaca selama bulan Rajab adalah bacaan dzikir yang seharusnya dibaca sebanyak 70 kali.

Bacaan seperti Robbighfirlii Warhamnii Watub ‘Alayya menjadi bagian penting dalam ibadah harian. Membacanya, memberikan umat Muslim kesempatan untuk memohon ampunan, rahmat, dan taubat kepada Allah.

Selain bacaan dzikir 70 kali, praktik dzikir sebanyak 100 kali juga menjadi bagian dari anjuran ibadah di bulan Rajab. Subhaanallaahil-hayyil-qoyyuum, Subhaanallaahil-ahadish-shomad, dan Subhaanallaahir-ro’ufir-rahiimm adalah bacaan dzikir yang dianjurkan dibaca sebanyak 100 kali.

Dan Abu Hurairah R.A. berkata: "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda "Demi Allah, sesungguhnya aku meminta ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali." (HR. Bukhari)

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang bacaan dzikir bulan Rajab 70-100 kali yang dimaksudkan, Jumat (12/1/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dzikir Bulan Rajab 100 Kali

Bulan Rajab di dalam kalender Islam dianggap sebagai salah satu bulan yang penuh keberkahan dan keutamaan. Keistimewaan ini memberikan peluang besar bagi umat Islam untuk memperbanyak amal ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dalam menjalani bulan Rajab, terdapat dzikir-dzikir tertentu yang dianjurkan untuk dibaca pada periode tertentu sepanjang bulan ini sebagaimana dijelaskan dalam buku "Keagungan Rajab & Syaban" (2006) karya Abdul Manan bin Haji Muhammad Sobari.

Pertama-tama, pada periode tanggal 1-10 Rajab, umat Islam dianjurkan untuk membaca dzikir:

سُبْحَانَ اللهُ حَيُّ الْقَيُّوْمُ

"Subhaanallaahil-hayyil-qoyyuum."

Dzikir ini direkomendasikan untuk dibaca sebanyak 100 kali. Subhanallahil-hayyil-qoyyuum artinya "Maha Suci Allah, yang Hidup, yang Berdiri Sendiri."

Selanjutnya, pada periode tanggal 11-20 Rajab, dzikir yang dianjurkan adalah:

سُبْحَانَ اللهِ اَحَدِ الصَّمَدْ

"Subhaanallaahil-ahadish-shomad."

Dzikir ini juga sebaiknya dibaca sebanyak 100 kali. Subhanallahil-ahadish-shomad artinya "Maha Suci Allah, yang Maha Esa, yang tidak membutuhkan segala sesuatu, tetapi segala sesuatu membutuhkan-Nya."

Kemudian, pada periode tanggal 21-30 Rajab, umat Islam disarankan untuk membaca dzikir:

سُبْحَانَ اللهُ الرَّؤُوْفُ

"Subhaanallaahir-ro’ufir-rahiimm."

Dzikir ini juga dianjurkan untuk dibaca sebanyak 100 kali. Subhaanallaahir-ro’ufir-rahiimm artinya "Maha Suci Allah, yang Maha Penyayang, Maha Pengasih."

 

 

3 dari 4 halaman

Dzikir Bulan Rajab 70 Kali

Selain dzikir khusus pada setiap periode tersebut, masih mengutip dari sumber buku yang sama bahwa terdapat juga dzikir yang disarankan dibaca sebanyak 70 kali setiap harinya. Baik setelah Subuh maupun setelah Maghrib:

Dzikir Setelah Subuh (Pagi, 70 kali):

رب اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ

"Robbighfirlii Warhamnii Watub ‘Alayya."

Dzikir Setelah Maghrib (Malam, 70 kali):

رب اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ

"Robbighfirlii Warhamnii Watub ‘Alayya."

Dzikir-dzikir tersebut diambil dari sumber-sumber hadis yang menceritakan praktik Rasulullah SAW dalam beribadah. Sebagai contoh, hadis dari Abu Hurairah menyebutkan bahwa Rasulullah SAW secara rutin meminta ampun dan bertaubat kepada Allah lebih dari tujuh puluh kali setiap harinya.

اَللَّهُم َّ أَنْتَ رَبِّيْ لآ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَااسْـتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّه لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنت

Allahumma anta rabbii laa ilaaha illa anta khalaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika maastatha’tu a’uudzubika min syaramaa shana’tu abuu-u laka bini’matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbii faaghfirlii fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.

Dan Abu Hurairah R.A. berkata: "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda "Demi Allah, sesungguhnya aku meminta ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali." (HR. Bukhari)

Selanjutnya, terdapat juga Sayyidul Istighfar yang dianjurkan dibaca sebanyak 3 kali di waktu pagi dan malam. Dzikir ini berbunyi:

اَللَّهُم َّ أَنْتَ رَبِّيْ لآ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَااسْـتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّه لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنت

"Allahumma anta rabbii laa ilaaha illa anta khalaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika maastatha’tu a’uudzubika min syaramaa shana’tu abuu-u laka bini’matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbii faaghfirlii fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta."

Dzikir-dzikir tersebut bukanlah terbatas hanya pada bulan Rajab, namun dapat diamalkan kapan pun. Meski demikian, bulan Rajab memberikan kesempatan yang istimewa untuk memperbanyak amal ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah.

4 dari 4 halaman

Anjuran Berdzikir di Bulan Rajab 70-100 Kali

Dzikir bulan Rajab yang dianjurkan dibaca sebanyak 70 kali memberikan peluang istimewa bagi umat Muslim untuk memanfaatkan keutamaan dan berkah yang dikaitkan dengan bulan ini.

Pertama, bulan Rajab dianggap sebagai salah satu dari empat bulan suci dalam Islam, yang memiliki kekhususan tersendiri. Praktik dzikir 70 kali ini menjadi sarana untuk memperbanyak amal ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT selama bulan yang penuh keberkahan ini.

“Apabila telah datang dari hati kiamat, maka ada yang memanggil: “Di mana para ahli Rajab?” Maka memancarlah sinar, kemudian disusul oleh para malaikat yang diikuti pula oleh para ahli Rajab, dan mereka semua melewati jembatan Shirathal Mustaqim seperti halilintar yang menyambar. Selanjutnya mereka sujud kepada Allah karena bersyukur telah dapat (selamat) melintasi jembatan Shirathal Mustaqiem. Maka Allah SWT berfirman: “ Hari para ahli Rajab, angkatlah kepalamu pada hari ini sebab kamu sekalian telah bersujud di dunia pada bulan-Ku (Rajab). Pergilah ke tempatmu masing-masing.” (Durratun Nasihin 1: 165-166).

Dzikir yang dianjurkan tersebut bukan hanya sebagai rutinitas ibadah, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan dan ketaatan kepada Allah di dalam bulan yang dihormati ini.

Selanjutnya, dzikir bulan Rajab yang dibaca 70 kali juga dikaitkan dengan hadis Rasulullah SAW yang menekankan pentingnya bertaubat dan memohon ampunan. Rasulullah SAW secara rutin meminta ampun kepada Allah dan bertaubat lebih dari tujuh puluh kali setiap harinya, sebuah praktik yang menjadi contoh bagi umat Muslim.

Maka dengan membaca dzikir sebanyak 70 kali, umat Muslim dapat mengikuti jejak Rasulullah dalam meraih keberkahan dan ampunan Allah.

Selain itu, bulan Rajab dianggap sebagai awal dari persiapan menyambut bulan Ramadan, yang merupakan bulan penuh rahmat dan keberkahan. Membaca dzikir sebanyak 70 kali, umat Muslim dapat membersihkan hati dan memperbaiki diri sebagai bekal menghadapi bulan Ramadan dengan keimanan dan ketakwaan yang lebih kuat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.