Sukses

Cara Melindungi Diri dari Polusi Udara, Salah Satunya dengan Memasang Filter Udara

Memahami cara melindungi diri dari polusi udara adalah krusial karena paparan polusi udara memiliki dampak serius terhadap kesehatan kita.

Liputan6.com, Jakarta Memahami cara melindungi diri dari polusi udara adalah krusial karena paparan polusi udara memiliki dampak serius terhadap kesehatan kita. Polusi udara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. 

Selain itu, kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia lebih berisiko terkena dampak negatif. Dengan mengetahui cara melindungi diri dari polusi udara, kita dapat mengurangi risiko terkena gangguan kesehatan ini. Upaya pencegahan ini juga membantu mencegah biaya perawatan medis yang mahal dan mempertahankan produktivitas serta kualitas hidup yang baik.

Dengan demikian, pemahaman mengenai cara melindungi diri dari polusi udara adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan kita. Ini karena langkah pencegahan lebih baik dilakukan daripada langkah pengobatan di kemudian hari.

Berikut adalah sejumlah tips dan cara melindungi diri dari polusi udara dan kualitas udara yang buruk, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (16/8/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Polusi Udara dan Indeks Kualitas Udara

Sebelum membahas lebih dalam mengenai cara melindungi diri dari polusi udara, penting bagi kita untuk memahami apa itu polusi udara, dan kualitas udara seperti apa yang aman untuk kita.

Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index atau AQI) adalah sistem penilaian yang menunjukkan tingkat keparahan polusi udara dalam skala 0 hingga 500. Polusi udara merupakan campuran partikel dan gas berbahaya di udara yang berasal dari berbagai sumber, baik alami maupun buatan manusia. Beberapa polusi udara dikeluarkan langsung ke udara, sementara yang lain terbentuk ketika berbagai polutan bercampur.

Sumber alami polusi udara termasuk kebakaran hutan, gunung berapi, dan badai debu. Di sisi lain, sumber polusi udara buatan manusia meliputi emisi dari pabrik, mobil, dan pembangkit listrik.

Dilansir dari American Lung Association, Indeks Kualitas Udara diukur berdasarkan lima polutan utama: ozon permukaan tanah, partikel halus (PM2.5), karbon monoksida, nitrogen dioksida, dan sulfur dioksida. Ozon permukaan tanah dan partikel halus adalah dua polutan udara yang paling luas penyebarannya dan memiliki risiko kesehatan yang paling besar.

Hasil pengukuran ini kemudian dihitung ke dalam skala 0-500 untuk memberikan angka tunggal yang mencerminkan seberapa sehatnya udara yang dapat dihirup pada hari tersebut. Polusi partikel dari asap kebakaran hutan mempengaruhi AQI yang tinggi di kota-kota besar seperti Jakarta.

AQI di bawah 50 menunjukkan kualitas udara yang baik, artinya aman bagi semua orang untuk beraktivitas di luar tanpa risiko kesehatan.Namun, ketika angka AQI meningkat, risiko terhadap kesehatan juga meningkat. AQI di atas 300 dianggap berbahaya.

Berikut adalah nilai AQI, yang menunjukkan kualitas udara yang baik hingga yang paling berbahaya:

  1. Kualitas Udara yang Baik: 0-50 - Kualitas udara memuaskan, polusi udara tidak berisiko atau berisiko rendah.
  2. Kualitas Udara yang Aman: 51-100 - Kualitas udara dapat diterima, meskipun ada risiko bagi beberapa orang yang sensitif terhadap polusi udara.
  3. Kualitas Udara yang Tidak Sehat bagi Kelompok Sensitif: 101-150 - Orang-orang dari kelompok sensitif mungkin mengalami efek kesehatan, tetapi masyarakat umum kurang mungkin terpengaruh.
  4. Kualitas Udara yang Tidak Sehat: 151-200 - Beberapa anggota masyarakat umum mungkin mengalami efek kesehatan, sementara kelompok sensitif dapat mengalami efek yang lebih serius.
  5. Kualitas Udara yang Sangat Tidak Sehat: 201-300 - Peringatan kesehatan: Risiko efek kesehatan meningkat bagi semua orang.
  6. Kualitas Udara yang Berbahaya: 300 atau lebih - Peringatan kesehatan kondisi darurat: Semua orang lebih mungkin terpengaruh.
3 dari 4 halaman

Dampak Polusi Udara

Polusi udara dan kualitas udara yang buruk memiliki dampak serius terhadap kesehatan manusia. Pemaparan jangka panjang terhadap kualitas udara yang tidak sehat dapat memiliki akibat berbahaya. Beberapa dampak utama dan gejala akibat kualitas udara yang buruk meliputi:

  1. Masalah Pernapasan: Kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti sesak napas, batuk, dan suara mengi pada dada. Ini dapat mempengaruhi orang yang memiliki gangguan pernapasan seperti asma atau penyakit paru-paru obstruktif kronik (PPOK).
  2. Masalah Kardiovaskular: Paparan polusi udara dapat meningkatkan risiko masalah kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner, stroke, dan tekanan darah tinggi. Partikel halus dalam udara dapat masuk ke dalam aliran darah dan mempengaruhi kesehatan jantung.
  3. Bersin, Tenggorokan Gatal, dan Alergi: Kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan gejala seperti bersin, tenggorokan gatal, dan reaksi alergi pada individu yang sensitif terhadap polutan udara.
  4. Asma: Polusi udara dapat memicu atau memperburuk serangan asma pada individu yang menderita penyakit ini.
  5. Gangguan Konsentrasi: Kualitas udara yang buruk juga dapat memengaruhi kemampuan konsentrasi dan fokus, terutama pada anak-anak dan orang dewasa yang terpapar polusi udara dalam jangka panjang.
  6. Kelelahan dan Mual: Individu yang terpapar polusi udara berlebihan dapat mengalami kelelahan yang tidak wajar dan mual.
  7. Risiko Kanker: Paparan jangka panjang terhadap polutan udara tertentu, seperti bahan kimia berbahaya, dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru dan organ lain.
  8. Kematian Prematur: Paparan polusi udara yang kronis dapat menyebabkan kematian prematur, terutama pada populasi yang lebih rentan seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan kondisi kesehatan yang sudah ada.

Penting untuk diketahui bahwa kelompok sensitif memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami gangguan kesehatan akibat dari polusi. Kelompok sensitif termasuk anak-anak di bawah usia 18 tahun, orang lanjut usia, individu dengan penyakit jantung atau paru-paru kronis, wanita hamil, dan orang dengan diabetes.

Orang dewasa yang aktif di luar ruangan, termasuk pekerja di luar ruangan dan penggemar olahraga di luar, juga dapat dianggap berisiko lebih tinggi karena paparan yang berkepanjangan. Semua kelompok ini kemungkinan besar akan menjadi yang pertama mengalami dampak buruk dari polusi ozon dan partikel, sehingga mereka perlu mengambil langkah-langkah ekstra untuk melindungi diri mereka dari bahaya.

Oleh karena itu, menjaga kualitas udara yang baik dan memahami cara melindungi diri dari polusi udara sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan kita.

4 dari 4 halaman

Bagaimana cara melindungi diri dari polusi udara?

Melihat dampak negatif dari polusi udara, tak dapat disangkal bahwa tindakan pencegahan untuk melindungi diri dari bahayanya menjadi sangat penting. Berbagai langkah krusial dapat diambil dalam upaya menjaga kesehatan kita dari dampak buruk polusi udara. Berikut beberapa cara efektif untuk melindungi diri dari polusi udara:

1. Hindari Aktivitas Luar Ruangan

Pertama-tama, upaya melindungi diri dari polusi udara adalah dengan menghindari aktivitas olahraga di luar ruangan saat tingkat polusi sedang tinggi. Apabila kondisi udara tidak baik, sebaiknya pindahkan latihan ke dalam ruangan seperti di pusat perbelanjaan atau gym. Selain itu, terbataslah waktu anak bermain di luar jika kualitas udara tak sehat. Meski perkiraan kualitas udara mungkin menunjukkan baik, tetaplah hindari berolahraga di sekitar area lalu lintas padat, karena tingkat polusi bisa meningkat oleh kendaraan bermotor yang berada di jalan raya.

2. Kurangi Penggunaan Energi yang Berdampak Polusi

Kedua, pengurangan penggunaan energi yang berkontribusi terhadap polusi juga menjadi langkah penting. Proses pembangkitan listrik dan sumber energi lainnya menghasilkan polusi udara. Dengan membatasi penggunaan energi, kita tidak hanya meningkatkan kualitas udara, tapi juga mengurangi emisi gas rumah kaca, mendukung upaya kemandirian energi, dan menghemat biaya.

3. Gunakan Kendaraan Ramah Lingkungan

Ketiga, memilih kendaraan ramah lingkungan adalah langkah penting lainnya. Menggunakan alternatif transportasi seperti berjalan, bersepeda, atau berbagi kendaraan bersama orang lain menjadi opsi yang tepat. Transportasi umum seperti bus, kereta komuter, atau sarana lain juga bisa digunakan sebagai pengganti penggunaan mobil pribadi yang berkontribusi pada polusi udara.

4. Hindari Pembakaran Sampah dan Kayu Bakar

Keempat, menghindari pembakaran sampah sembarangan juga diperlukan. Janganlah membakar kayu bakar atau sampah. Aktivitas ini termasuk penyebab utama polusi partikel di banyak daerah.

5. Ikut Kampanye untuk Lingkungan yang Bersih

Kelima, terlibat dalam kampanye untuk lingkungan bersih juga dapat berperan besar. Meskipun kita bisa mengambil langkah pribadi dalam mengurangi polusi, keputusan pembuat kebijakan di berbagai tingkat pemerintahan juga harus memprioritaskan udara bersih. Dengan terlibat dalam kampanye lingkungan, kita dapat memberikan suara kita kepada para pengambil keputusan dan berbagi pengalaman kita.

6. Tutup Jendela dan Gunakan Filter Udara

Langkah selanjutnya adalah menutup jendela pada hari ketika kualitas udara tidak baik. Sebaiknya hindari membuka jendela atau pintu untuk sirkulasi udara, terutama jika kualitas udara buruk. Memasang kipas atau filter khusus juga dapat membantu mengatur aliran udara dalam ruangan.

7. Gunakan Masker Setiap Keluar Rumah

Ketujuh, gunakan masker wajah saat Anda keluar rumah. Masker tipe N95 sangat berguna dalam melindungi diri dari partikel-partikel halus yang terdapat dalam udara polusi.

8. Jaga Kebersihan Setelah Beraktivitas di Luar

Kedelapan, membersihkan diri setelah berada di luar rumah adalah langkah berikutnya. Mandi atau berendam setelah beraktivitas di luar dapat membantu menghilangkan polutan yang mungkin menempel di kulit atau rambut.

9. Usahakan untuk Tetap Berada di Dalam Ruangan

Terakhir, cobalah untuk tetap berada di dalam ruangan pada hari-hari ketika kualitas udara tidak sehat. Jika Anda perlu keluar rumah, upayakan untuk membatasi waktu di luar dan beristirahat di tempat yang memiliki ventilasi baik.

Melindungi diri dari polusi udara adalah tindakan yang membutuhkan kesadaran dan kedisiplinan. Dengan mengambil langkah-langkah preventif ini, kita dapat menjaga kesehatan serta memberikan kontribusi positif pada upaya pelestarian lingkungan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.