Sukses

Pengertian Radikal adalah Paham atau Sikap Ekstrem, Ketahui Penyebab Kemunculannya

Radikal berkaitan erat dengan masalah politik dan keagamaan.

Diperbarui 11 Juni 2025, 13:28 WIB
Share
Copy Link
Batalkan

Liputan6.com, Jakarta - Apa arti dari radikal? Memahami pengertian radikal adalah berhubungan dengan paham atau sikap ekstrem akan suatu pandangan. Radikal adalah paham yang berkaitan erat dengan masalah politik dan keagamaan. 

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan pengertian radikal adalah dalam bidang politik amat keras menuntut perubahan (undang-undang, pemerintahan). Sementara radikalisme adalah paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis.

Dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 2018 tentang Tindak Pidana Terorisme, pengertian radikalisme atau radikal adalah digambarkan menjadi empat hal penting, yakni anti Pancasila, anti Kebhinnekaan, anti NKRI, dan anti UUD 1945.

Apa sebenarnya penyebab kemunculan paham radikal itu? Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam pengertian radikal dan penyebab kemunculan paham radikal, Rabu (11/6/2025).

2 dari 4 halaman

Pengertian Radikal adalah Paham atau Sikap Ekstrem

Memahami radikal adalah sebuah paham atau sikap ekstrem. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan pengertian radikal pengertian radikal adalah dalam bidang politik amat keras menuntut perubahan (undang-undang, pemerintahan).

Sementara pengertian radikalisme adalah dijelaskan menjadi tiga bagian penting. Pengertian radikalisme atau paham radikal adalah paham atau aliran yang radikal dalam politik.

Kemudian pengertian radikalisme atau radikal adalah paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis. Pengertian radikalisme atau radikal adalah sikap ekstrem dalam aliran politik.

Melansir portal resmi informasi Indonesia, dijelaskan pengertian radikal adalah sebuah paham yang bisa bermakna positif dan bermakna negatif. Makna dari pengertian radikal adalah bergantung pada penggunaan ruang dan waktu. Asal muasal paham radikal adalah melekat pada Charles James Fox sejak tahun 1797.

Memahami pengertian radikal secara etimologi berasal dari bahasa Latin, radix atau radici yang artinya "akar". Baik radikal maupun radikal muncul dari gagasan bahwa perubahan politik harus “berasal dari akar” atau bersumber dari masyarakat yang paling mendasar.

Di Indonesia, pengertian radikal adalah memiliki sifat-sifat khusus yang dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 2018 tentang Tindak Pidana Terorisme. Ini penjelasannya:

1. Radikal adalah anti Pancasila.

2. Radikal adalah anti kebhinekaan.

3. Radikal adalah anti NKRI.

4. Radikal adalah anti Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945).

Ini pengertian radikal menurut para ahli:

1. Pengertian Radikal Menurut Kartodirdjo (1985)

Pengertian radikal adalahsuatu gerakan sosial yang menolak semua tertib sosial dan ditandai oleh kejengkelan moral yang kuat untuk melawan dan memusuhi kaum yang mempunyai hak istimewa dan mempunyai kekuasaan.

2. Pengertian Radikal Menurut Dawinsha

Pengertian radikal adalah sikap jiwa yang membawa pada aktivitas untuk melemahkan dan mengubah tatanan dan mengganti dengan suatu gagasan yang baru.

3. Pengertian Radikal Menurut A. Rubaidi (2007)

Pengertian radikal adalah dalam lingkup agama merupakan gerakan keagamaan yang mempunyai tujuan untuk mengubah secara total tatanan sosial dan politik yang telah ada dengan aktivitas kekerasan.

4. Pengertian Radikal Menurut Hasani dan Naipospos (2010)

Pengertian radikal adalah suatu pandangan untuk melakukan perubahan secara fundamental sesuai dengan pemahaman ideologi dan realitas sosial yang dianut.

5. Pengertian Radikal Menurut Horace M. Kallen

Pengertian radikal adalah mempunyai kekayaan yang kuat tentang kebenaran ideologi atau program yang dibawanya. Kelompok radikalisme selalu memperjuangkan keyakinan yang dianut.

6. Pengertian Radikal Menurut Widiana

Pengertian radikal adalah doktrin atau praktik yang menganut paham radikal.

Ciri-ciri Radikal

Dalam memahami pengertian radikal adalah bagian dari paham atau sikap yang ekstrem, tak lengkap tanpa mengetahui ciri-ciri radikal berikut ini:

1. Ciri-ciri radikal adalah bersikap intoleran terhadap sesuatu yang berbeda dari paham atau keyakinan orang lain.

2. Ciri-ciri radikal adalah fanatik atau merasa benar sendiri dan menganggap sesuatu yang beda salah.

3. Ciri-ciri radikal adalah ekslusif membedakan diri dari umat Islam pada umumnya.

4. Ciri-ciri radikal adalah cenderung menggunakan jalan kekerasan untuk mendapatkan keinginan dan mencapai tujuannya.

 

3 dari 4 halaman

Penyebab Kemunculan Paham Radikal

Dilansir dari laman britannica.com, istilah radikal dalam sejarah politik merujuk pada individu atau kelompok yang menginginkan perubahan ekstrem terhadap sebagian atau seluruh tatanan sosial yang berlaku. Sejak awal kemunculannya, istilah ini tidak hanya mencerminkan semangat perubahan, tetapi juga menunjukkan perkembangan pemikiran politik dari berbagai bangsa dan era.

Secara historis, penggunaan istilah radikal dalam konteks politik pertama kali populer di Inggris. Charles James Fox dianggap sebagai tokoh yang memperkenalkannya pada tahun 1797 melalui seruannya untuk “reformasi radikal”, yaitu perluasan hak pilih secara drastis hingga mencakup semua laki-laki dewasa. Setelah pengesahan Reform Act 1832 yang hanya memberikan hak pilih kepada sebagian kelas menengah, para Radikal tetap memperjuangkan hak suara bagi kelas pekerja. Ketika Reform Act 1867 kembali memperluas hak pilih, kelompok Radikal aktif mengorganisasi pemilih baru dan memainkan peran penting dalam pembentukan Partai Liberal di era Victoria. Kedekatan mereka dengan serikat buruh menjadikan kaum Radikal sebagai representasi politik kelas pekerja di Parlemen Inggris hingga akhir abad ke-19.

Sementara itu, di Prancis, istilah radikal juga mengacu pada kaum republikan yang mendukung hak pilih universal, terutama sebelum Revolusi 1848. Karena menyuarakan republikanisme secara terbuka dianggap ilegal, mereka lebih memilih menyebut diri sebagai “radikal”. Pada akhir abad ke-19, kelompok Radikal yang dipimpin Georges Clemenceau mengklaim diri sebagai pewaris sah tradisi Revolusi Prancis. Mereka membentuk Partai Radikal-Sosialis yang memperjuangkan reformasi sosial yang luas.

Di Inggris, gerakan radikal abad ke-19 sangat dipengaruhi oleh para pemikir filsafat yang percaya bahwa manusia dapat mengendalikan lingkungan sosialnya melalui tindakan kolektif. Pandangan ini selaras dengan gagasan Marx tentang perubahan sosial, sehingga istilah radikal kemudian juga disematkan kepada kaum Marxis dan kelompok lain yang mendukung perubahan sosial secara revolusioner. Akibatnya, istilah ini menjadi tidak cocok lagi bagi reformis gradualis yang menginginkan perubahan bertahap.

Di Amerika Serikat, istilah radikal sering kali digunakan dalam konteks negatif atau sebagai label untuk ekstremisme politik, baik kiri maupun kanan. Namun, pada masa setelah Depresi Besar 1930-an, istilah ini tidak selalu berkonotasi buruk. Di negara-negara Dunia Ketiga yang kurang stabil, sebutan radikal pun kerap dianggap netral atau bahkan positif. Dalam budaya populer Amerika, radikalisme sering kali dikaitkan dengan penolakan terhadap nilai-nilai sosial dan politik tradisional, termasuk melalui gerakan-gerakan pemuda yang progresif atau konfrontatif.

Secara keseluruhan, sejarah radikalisme menunjukkan bagaimana konsep ini telah mengalami transformasi makna tergantung pada konteks geografis, ideologis, dan zaman. Dari perjuangan demokratis di Eropa hingga gerakan protes sosial di Amerika, istilah radikal tetap menjadi bagian penting dalam perbincangan tentang perubahan sosial dan politik.

4 dari 4 halaman

FAQ tentang Radikal

1. Dari mana asal istilah radikal?

Istilah ini pertama kali populer di Inggris pada akhir abad ke-18. Tokoh politik Charles James Fox menggunakan istilah “reformasi radikal” pada tahun 1797 untuk mendesak perluasan hak pilih secara menyeluruh. Sejak saat itu, istilah ini digunakan untuk menggambarkan kelompok yang memperjuangkan perubahan sistem politik secara mendalam.

2. Apakah radikal selalu identik dengan kekerasan atau ekstremisme?

Tidak selalu. Meskipun dalam perkembangan sejarahnya istilah ini pernah dikaitkan dengan gerakan revolusioner atau kekerasan (seperti dalam konteks Marxisme atau komunisme), awalnya radikalisme lebih fokus pada reformasi struktural seperti perluasan hak suara dan keadilan sosial. Dalam banyak kasus, radikalisme juga dilakukan melalui jalur damai dan demokratis.

3. Bagaimana peran kaum radikal dalam sejarah Dunia?

Di Inggris, kaum Radikal berperan penting dalam memperluas hak pilih dan membentuk Partai Liberal. Mereka juga mendekatkan diri dengan serikat buruh dan memperjuangkan hak-hak kelas pekerja. Di Prancis, istilah radikal digunakan oleh kaum republikan sebelum 1848 dan kemudian berkembang menjadi Partai Radikal-Sosialis yang memperjuangkan reformasi sosial dan nilai-nilai Revolusi Prancis.

4. Mengapa istilah radikal sering bermakna negatif?

Setelah Perang Dunia II dan selama Perang Dingin, istilah radikal sering dikaitkan dengan komunisme, anarkisme, atau ekstremisme politik. Karena itu, istilah ini banyak digunakan dalam konteks peyoratif (negatif). Namun, pada era tertentu seperti masa Depresi Besar 1930-an, radikalisme juga sempat dipandang sebagai bagian dari solusi terhadap krisis sosial dan ekonomi.