Sukses

5 Fakta Menarik Damar, Putra Dono Warkop Lulusan S3 Teknik Nuklir di Swiss

Fakta menarik tentang Damar, putra kedua Dono Warkop DKI.

Liputan6.com, Jakarta Siapa yang tidak mengenal dengan komedian Wahyu Sardono atau yang lebih dikenal dengan Dono Warkop? Namanya melambung tinggi karena aksi panggung bersama rekan satu grupnya di Warkop DKI, Indro dan Kasino. Meski telah tutup pada 2001 silam karena kanker paru-paru, sosok Dono masih membekas di ingatan masyarakat hingga saat ini. 

Di balik semua sikap konyol yang ditunjukkan, Dono adalah seorang Dosen.Namun, siapa yang menyangka bahwa pelawak kelahiran Klaten ini merupakan sosok yang berpendidikan. Ia bahkan pernah bekerja sebagai Dosen Sosiologi, dari Fakultas Ilmu Sosial di Universitas Indonesia loh!

Nampaknya, peribahasa "Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya" ini sesuai dengan putra kedua Dono Warkop. Pasalnya, anak keduanya yang bernama Damar Canggih Wicaksono atau yang lebih akrab disapa Damar ini menempuh pendidikan Doktoral di Swiss. Jurusan yang diambil pun tidak main-main yaitu Teknik Nuklir. Dilansir dari laman ETH Zurich, Damar sudah menerima gelar Doktor dalam pada Februari 2018 silam. 

Untuk lebih lengkapnya, berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, fakta-fakta Damar putra kedua Dono Warkop DKI, Rabu (31/7/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Pernah diremehkan sang ayah

Nyatanya, kesuksesan putra Dono diluar dugaan dari almarhum. Tak hanya pada Damar, sebelum meninggal Dono pernah tidak percaya pada ketiga buah hatinya. Menurut Indro, semasa hidup sahabatnya itu sempat meremehkan putranya. Dono menganggap anak tertuanya tidak bisa memegang para adiknya karena perbandingan usia yang berjauhan, yakni 6 tahun. 

Meski begitu, nyatanya hal itu berbeda dengan hasil yang dicapai. Ketiga putra Dono peduli terhadap dunia pendidikan. Tak hanya Damar yang mampu menempuh pendidikan di Swiss. Kakaknya Andika Aria Sena merupakan lulusan Broadcast UI, sementara bungsu Satrio Sarwo Trengginas juga sudah menyelesaikan pendidikan S1 Bahasa Belanda di universitas yang sama saat sang ayah mengajar.

 

3 dari 6 halaman

2. Yatim Piatu di Usia 15 tahun

Sang ibu Titi Kusumawardhani atau yang lebih dikenal dengan Didiet meninggal pada 14 Agustus 1999 akibat kanker payudara. Dua tahun setelahnya, Dono meninggal tepatnya pada 30 September 2001 di usia 50 tahun akibat kanker paru-paru yang dideritanya. 

Ketiga anak Dono dan Didiet menjadi yatim piatu di usia yang remaja. Saat itu sang kakak berusia 21 tahun, Damar 15 tahun dan bungsu 9 tahun. Ketiga buah hati Dono dirawat oleh sang nenek, serta mendapat dukungan dari paman dan bibi. Meski sudah yatim piatu diusia yang masih muda, namun Damar mampu menunjukkan semangatnya untuk terjun ke dunia pendidikan. 

4 dari 6 halaman

3. Memiliki prestasi yang gemilang

Diterima di Universitas Gadjah Mada, membuat putra kedua Dono ini harus pindah ke Yogyakarta pada tahun 2004 silam. Ia mampu menyelesaikan pendidikan S1 di bidang Teknik Nuklir pada tahun 2009.

Bercita-cita menjadi peneliti, pada tahun 2010 ia mendapat kesempatan untuk melanjutkan S2di Federal Institute of Technology (ETHZ) dan di Lausanne (EPFL) Swiss. Tak main-main Damar bahkan lulus dengan pridkat Cum Laude pada tahun 2012.  Damar melanjutkan studi doktoralnya dan mendapatkan gelar doktor di bidang teknik nuklir pada tahun 2018 silam. 

Tak hanya itu, Damar juga beberapa kali berkontribusi sebagai pembicara dalam konferensi International Topical Meeting on Nuclear Reactor Thermalhydraulics (NURETH-16), di Chicago, Illinois, Amerika di tahun 2015 ini. Sang adik, Satri juga pernah mengungkapkan Damar pernah ke Jepang untuk menerima penghargaan sebagai best student.

 

 

5 dari 6 halaman

4. Punya tekad yang kuat

Damar memang punya tekad yang kuat untuk mencapai kesuksesannya. Satrio, putra bungsu Dono pernah mengatakan bahwa kakanya belajar lebih ekstra daripada yang lain. Hal ini terlihat saat ia duduk di bangku SMA, Damar menulis  rumus matematika pakai kapur di lemari pakaian.

Tak hanya itu, Damar juga terkenal rajin membaca buku. Tak ayal julukan kutu buku pun melekat pada sosok Damar. 

Usai menempuh pendidikan S3, Damar tenyata ingin meneruskan jejak ayahnya sebagai seorang dosen. Dunia pendidikan nampaknya lebih menarik perhatiannya daripada dunia hiburan. 

6 dari 6 halaman

5. Sudah Menikah

Jarang terkespos oleh media, putra kedua Dono ini sudah menikah pada Maret 2019. Keduanya diketahui menikah dengan pernikahan yang sederhana dan tidak berlebihan.

Pada tahun 2018 silam, melalui akun instagram Indro Warkop terlihat Damar tengah berkunjung kepada sahabat mendiang ayahnya. Tak sendiri, Damar pun mengajak tambatan hatinya.

Gadis yang mampu mencuri hati Damar diketahui bernama Fauziah. Menggunakan baju merah dan kacamata, Fauziah terlihat sosok yang sederhana. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.