Sukses

Selain di Pangan Hewani, 4 Jenis Buah dan Sayur Ini Mengandung Protein

Buah dan Sayur yang Mengandung Protein, Wajib Tahu!

dr Dinda Meraih Gelar Medical Bachelor, Bachelor of Surgery (M.B.B.S) dan Merampungkan Program Post Graduate Obstetric and Gynecology di Suzhou University, Suzhou, China pada 2014. Lalu Menjadi Dokter Adaptasi di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali.

Liputan6.com, Jakarta - Protein tidak hanya bisa didapat dari sumber hewani seperti telur, tapi bisa pula dari buah dan sayur.

Pada dasarnya, ada dua kategori utama dari protein, yakni sumber hewani dan sumber nabati. Semua sumber protein menyediakan komposisi asam amino, atau molekul penyusun protein yang berbeda.

Dari 20 jenis asam amino yang ada, sembilan di antaranya tidak dapat diproduksi oleh tubuh, tapi terkandung dalam beberapa makanan.

Protein hewani yang ditemukan dalam daging, unggas, ikan, telur, dan produk susu, dianggap sebagai protein 'lengkap' karena mengandung sembilan asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh.

Selain itu, protein hewani dapat menjadi sumber zat besi heme. Ini adalah suatu bentuk zat besi yang cenderung digunakan lebih efisien oleh tubuh dibandingkan zat besi non-heme yang biasanya ditemukan pada sumber nabati.

Sementara, protein nabati berasal dari makanan seperti kacang-kacangan dan biji-bijian tertentu.

"Banyak protein nabati biasanya dianggap protein 'tidak lengkap', karena tidak semuanya mengandung semua asam amino esensial. Protein hewani dan nabati memang memiliki kelebihan masing-masing dan dapat menjadi bagian dari pola makan seimbang," mengutip Verywell Health pada Sabtu, 11 November 2023.

Jumlah Protein yang Dibutuhkan Tubuh

Kebutuhan protein bervariasi berdasarkan beberapa faktor, termasuk jenis kelamin, usia, status kehamilan, dan tingkat aktivitas.

Bagi kebanyakan orang dewasa yang sehat, Rekomendasi Dietary Allowance (RDA) untuk protein adalah 0,8 gram protein per kilogram berat badan setiap hari, atau 0,36 gram per pon.

Ini berarti orang dengan berat 125 pon membutuhkan 45 gram protein per hari. Orang dengan berat 200 pon harus menargetkan 73 gram protein per hari.

Buah-buahan dan sayuran bisa mengandung protein, tetapi banyak pilihan yang menyediakan tidak lebih dari 2 gram per porsi.

"Jadi, meskipun pilihan-pilihan ini dapat membantu mendekati kuota kebutuhan harian, kecil kemungkinannya Anda akan memenuhi 100 persen kebutuhan protein Anda hanya dengan mengonsumsi buah dan sayur."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

4 Sayur dan Buah yang Mengandung Protein

Beberapa sayur dan buah yang mengandung protein yakni:

Jagung

Memakan satu jagung akan memberi tubuh 3,34 gram protein nabati. Jagung kuning menawarkan manfaat kesehatan yang unik karena mengandung senyawa tumbuhan yang disebut lutein dan zeaxanthin.

Nutrisi ini dapat membantu melindungi mata dari perkembangan degenerasi makula.

Zespri SunGold Kiwi

Zespri SunGold Kiwi memiliki kulit halus tanpa bulu dan daging buah berwarna kuning berair yang terasa manis dan menyegarkan.

Dua buah kiwi ini menyediakan sekitar 1,7 gram protein. Ini juga mengandung 20 vitamin dan mineral, termasuk lebih dari 100 persen kebutuhan vitamin C harian.

3 dari 3 halaman

Buah dan Sayur Berikutnya

Buah dan sayur berikutnya yang mengandung protein adalah:

Jambu Biji

Menurut USDA, satu cangkir jambu biji menyediakan lebih dari 4 gram protein. Buah tropis ini tidak hanya merupakan sumber protein, tetapi juga kaya akan nutrisi seperti vitamin C dan folat.

"Jika Anda belum familiar dengan rasa jambu biji, ketahuilah bahwa beberapa orang menggambarkannya sebagai persilangan antara stroberi dan pir."

Edamame

Edamame adalah sebutan untuk kacang kedelai yang biasa ditemukan dalam hidangan khas Jepang.

Setengah cangkir edamame mengandung sekitar 9 gram protein. Kedelai adalah salah satu sumber protein nabati yang menyediakan sembilan asam amino esensial.

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa protein kedelai dapat membantu mencegah penyakit jantung, dan Food and Drug Administration (FDA) telah mengizinkan label makanan untuk menyatakan bahwa 'pola makan yang rendah lemak jenuh dan kolesterol serta mencakup protein kedelai dapat mengurangi risiko penyakit jantung'.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.