Sukses

Viral Temuan Foto BTS di Reruntuhan Gaza, Diduga Ada ARMY Jadi Korban Konflik Israel - Palestina

Viral sebuah video pendek yang memperlihatkan foto-foto boygroup BTS milik ARMY berada di reruntuhan bangunan yang diduga di Palestina.

Liputan6.com, Jakarta - Viral sebuah video pendek yang memperlihatkan foto-foto member boygroup Korea Selatan BTS berada di reruntuhan bangunan yang kemungkinan di Palestina.

Diduga foto-foto V cs itu milik salah satu penggemar BTS, ARMY yang menjadi korban konflik Israel-Palestina di Jalur Gaza, buntut dari serangan kelompok Hamas.

Video pendek tersebut diunggah di Instagram Story pemilik akun @ahmad.ibraa, lalu tangkapan layarnya diunggah kembali oleh seorang pengguna Twitter atau X. Hingga Jumat, 3 November 2023 pukul 17.45 paling tidak sudah ada satu juta orang melihat unggahan tersebut.

Dalam potongan video, terlihat selembar foto V BTS atau Taehyun yang tampak sudah sobek. Lalu, di belakangnya ada lagi selembar foto member BTS lengkap dengan latar cokelat.

Unggahan ini membuat para ARMY lain ikut merasakan kepedihan. Termasuk ARMY Indonesia mengutarakan kepedihannya.

"Nangisin ini drtd yampun. Padahal enggak saling kenal tp kalau ada ttg army uda kek saudara sendiri. Lihat kayak gini nyesek banget," cuit pemilik akun @vitaSugxxx.

"Nyesek foto idolnya selamat, dianya pasti belum jelas nasibnya yakan? karena evakuasi korbannya juga sulit," cuit yang lain.

Ada juga yang mengungkapkan bahwa di Palestina juga sempat ada penggemar BTS. Namun, beberapa waktu terakhir sudah tidak aktif. 

Sementara itu yang lain mengatakan, bahwa anak-anak muda di Palestina pun memiliki minat yang sama dengan anak muda di belahan Bumi lain, punya penyanyi kesukaan, mimpi dan hobi. 

"Theyre not just a number nor statistic. Theyre just like us. Have their own favorite bands, dreams, hobbies…," kata penggemar BTS yang lain.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Upaya ARMY Sampaikan ke BTS

Unggahan ini pun berusaha disampaikan para penggemar pada member BTS dengan beragam cara. Ada yang memention RM dan kawan-kawan di media sosial masing-masing. Lalu, memberi tahu agensi BTS.

Ada juga yang berupaya dengan  mengunggah di Weverse, sebuah platform komunitas penggemar yang bisa terhubung dengan para artis KPop.

"Bangtan liatt, ada army di sanaa. ya Allah semoga engkau selalu melindungi nya," tulis salah satu penggemar BTS.

"Ku udah kasih tau, smg gak ke banned, ayo semuanya rame² kasih tau (ke BTS)," kata warganet yang lain.

 

3 dari 4 halaman

9 Ribu Warga Palestina Meninggal, Didominasi Anak dan Perempuan

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina pada Kamis, 1 November 2023 lebih dari 9 ribu warga Palestina meninggal akibat serangan Israel di Gaza sejak dimulainya konflik Israel-Hamas.

Dari 9.0361 korban jiwa, 3.760 diantaranya adalah anak-anak dan 2.300an perempuan. Dalam 24 jam terakhir, pasukan Israel telah melakukan 15 serangan yang menewaskan 256 orang dan melukai ratusan orang seperti mengutip Antara.

Menurut Pemerintah Palestina di Gaza, Israel telah menjatuhkan lebih dari 10 ribu bom di jalur Gaza. Diperkirakan bahan peledak yang telah digunakan Israel sebanyak 25 ribu ton.

Konflik berkecamuk setelah Hamas melancarkan serangan mendadak ke Israel pada 7 Oktober 2023. Hamas menembakkan ribuan roket dan menyusup ke wilayah Israel yang membuat sekitar 1.400 orang di Israel meninggal.

Sebagai balasan, militer Israel melancarkan serangan udara dan darat ke Jalur Gaza hingga kini.

4 dari 4 halaman

RS di Gaza Lunglai

Pucuk pimpinan World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa saat tidak bisa lagi mengungkapkan kengerian yang terjadi di Gaza usai konflik Israel - Hamas berkecamuk sejak 7 Oktober 2023.

"Kami kehabisan kata-kata untuk menggambarkan kengerian yang terjadi di Gaza," kata Tedros pada Kamis, 2 November 2023 di Jenewa.

Serangan balik Israel ke Gaza, membuat rumah sakit penuh dengan korban luka-luka. Bukan lagi di bangsal perawatan, tapi saking banyaknya korban, koridor-koridor pun dipenuhi aktivitas merawat korban luka.

Lalu, kamar mayat juga membludak. Belum lagi ditambah akses kesehatan terbatas membuat dokter melakukan operasi tanpa anestesi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini