Sukses

Tiba-Tiba Rasakan Sensasi Panas Menjalar ke Wajah dan Tubuh, Bisa Jadi Gejala Menopause

Gejala menopause dapat sangat bervariasi antara satu individu dengan individu lainnya. Salah satu gejala umum dari menopause adalah hot flash.

Liputan6.com, Jakarta Dokter spesialis kandungan dan kebidanan RSIA Grand Family Jakarta, Henry Leonardo menjelaskan bahwa menopause dapat menimbulkan berbagai gejala.

Gejala menopause dapat sangat bervariasi antara satu individu dengan individu lainnya. Salah satu gejala umum dari menopause adalah hot flash atau sensasi panas tiba-tiba yang menjalar ke wajah dan tubuh.

Gejala menopause yang umum meliputi hot flash atau sensasi panas tiba-tiba yang menjalar ke wajah dan tubuh,” kata Henry dalam keterangan pers yang diterima Health Liputan6.com, Senin (16/10/2023).

Selain hot flash, gejala jelang menopause lainnya yakni:

  • Berkeringat di malam hari.
  • Gangguan tidur.
  • Perubahan mood.
  • Peningkatan risiko osteoporosis.
  • Gangguan keseimbangan hormon.
  • Gangguan pola haid.
  • Kulit kering.
  • Rambut kusam dan mudah rontok.
  • Osteoporosis.
  • Mood tidak stabil, dan lain-lain.

Mengenal Menopause

Henry juga menjelaskan, menopause adalah suatu fase alami dalam kehidupan seorang wanita yang ditandai dengan berakhirnya siklus menstruasi secara permanen.

Kebanyakan usia menopause pada perempuan di Indonesia terjadi di usia 48-52 tahun. Secara umum dikatakan bahwa usia menopause terjadi diatas 40 tahun. Namun, bila menopause terjadi sebelum usia tersebut, maka hal tersebut dikenal sebagai premature menopause.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Menopause Tak Berhubungan dengan Menarche

Henry menambahkan, tidak ada hubungan antara usia menarche (menstruasi pertama) dengan menopause (menstruasi terakhir).

Menarche ditentukan oleh kematangan sistem reproduksi dan hormonal. Bila sudah matang, maka akan terjadi menstruasi.

Sementara itu, menopause ditentukan oleh jumlah sel telur yang dimiliki oleh seorang wanita. Ketika sel telur yang dimiliki sudah habis, maka wanita tersebut akan masuk ke dalam fase menopause.

Berbagai peristiwa dalam kehidupan seorang wanita bisa berpengaruh pada usia terjadinya menopause. Misalnya seorang wanita yang mengalami operasi pengangkatan ovarium tentunya akan lebih cepat menopause.

“Demikian juga mereka yang pernah mengalami infeksi, autoimun, juga dalam terapi obat-obatan, kemoterapi juga radioterapi umumnya akan menghadapi menopause lebih awal karena penurunan jumlah sel telur secara drastis,” jelas Henry.

3 dari 4 halaman

Komplikasi yang Dapat Terjadi Saat Menopause

Saat menopause, wanita dapat mengalami berbagai komplikasi kesehatan yang berkaitan dengan perubahan hormonal dan penuaan. Beberapa penyakit dan masalah kesehatan atau komplikasi yang sering terkait dengan menopause adalah:

Osteoporosis

Osteoporosis adalah salah satu komplikasi yang paling umum terkait dengan menopause. Kehilangan estrogen selama menopause dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang dan meningkatkan risiko patah tulang.

“Pencegahan osteoporosis melalui diet kaya kalsium, vitamin D, dan olahraga berat serta pemeriksaan densitometri tulang secara teratur sangat penting,” kata Henry.

Kolesterol Tinggi

Terkadang, menopause dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dalam darah yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.

Pengaturan diet dan gaya hidup sehat, serta perawatan medis jika diperlukan, bisa membantu mengendalikan kadar kolesterol.

Penyakit Jantung

Setelah menopause, risiko penyakit jantung meningkat karena penurunan estrogen yang memiliki efek protektif terhadap pembuluh darah.

Wanita pasca-menopause perlu memantau tekanan darah, kolesterol, dan gaya hidup sehat untuk mengurangi risiko penyakit jantung.

4 dari 4 halaman

Komplikasi Berikutnya

Komplikasi lain yang dapat terjadi saat menopause adalah:

Penyakit Ginjal

Risiko penyakit ginjal bisa meningkat setelah menopause. Menghindari tekanan darah tinggi dan diabetes, serta menjaga hidrasi yang baik, adalah faktor penting dalam menjaga kesehatan ginjal.

Kanker Payudara dan Ovarium

Risiko kanker payudara dan ovarium masih ada setelah menopause. Medical Check Up adalah cara terbaik untuk mendeteksi penyakit ini pada tahap awal.

Gangguan Seksual

Wanita dapat mengalami penurunan libido, rasa sakit saat berhubungan seks, atau kekeringan vagina selama menopause.

“Konsultasi dengan profesional kesehatan dapat membantu menemukan solusi dan perawatan yang sesuai.”

Gangguan Mood dan Kesehatan Mental

Beberapa wanita mengalami perubahan mood, kecemasan, atau depresi selama menopause.

Ini dapat disebabkan oleh perubahan hormon dan tantangan emosional yang muncul akibat perubahan dalam kehidupan dan peran sosial. Dukungan psikologis atau terapi dapat membantu mengatasi masalah ini.

“Komplikasi dan risiko kesehatan selama menopause dapat bervariasi dari individu ke individu. Konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan Anda untuk mendiskusikan risiko pribadi Anda dan rencana perawatan yang sesuai,” kata Henry.

“Gaya hidup sehat juga dapat membantu mengurangi risiko berbagai komplikasi yang terkait dengan menopause,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.