Sukses

Wanita Wajib Tahu, Gangguan Hormon Bisa Picu Infertilitas hingga Menopause Dini

Dokter spesialis kandungan subspesialis fertilitas endokrinologi reproduksi RS Pondok Indah R. Muharam Natadisastra menjelaskan soal gangguan hormon pada wanita.

Liputan6.com, Jakarta Dokter spesialis kandungan subspesialis fertilitas endokrinologi reproduksi RS Pondok Indah, R. Muharam Natadisastra menjelaskan soal gangguan hormon pada wanita.

Gangguan hormon pada wanita merujuk pada ketidakseimbangan atau gangguan dalam produksi, regulasi, atau fungsi hormon dalam tubuh wanita. Hormon sendiri adalah senyawa kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin dalam tubuh.

Hormon berperan mengatur berbagai fungsi tubuh dan menjaga keseimbangan serta koordinasi sistem yang kompleks dalam tubuh.

Gangguan hormon pada wanita bisa berkaitan dengan hormon estrogen, progesteron, testosteron, prolaktin, tiroid, kortisol, dan hormon-hormon lain yang berperan dalam mengatur berbagai fungsi tubuh.

Gangguan hormon ini bisa dipicu berbagai hal seperti obesitas, resistensi insulin, pola makan, hingga gaya hidup yang tidak sehat.

Muharam mengatakan, gangguan pada hormon dapat memicu infertilitas atau ketidaksuburan. Ia pun menjelaskan kaitan antara gangguan hormon dengan infertilitas.

“Hormon-hormon reproduksi memainkan peran penting dalam menjaga fungsi normal sistem reproduksi pada pria dan wanita. Gangguan hormon reproduksi dapat memengaruhi berbagai aspek reproduksi, termasuk sel telur (ovulasi pada wanita) dan produksi sperma pada pria sehingga mengganggu kemampuan rahim untuk menopang kehamilan,” kata Muharam dalam temu Media di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (12/6/2023).

Selain atau ketidaksuburan infertilitas, dampak lain dari gangguan hormon pada wanita adalah:

  • Gangguan menstruasi
  • Gangguan pertumbuhan dan perkembangan seksual
  • Gangguan mood dan emosi
  • Gangguan kesehatan tulang
  • Masalah seksual
  • Gangguan pada organ reproduksi (kista, Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS), endometriosis, dan lain-lain).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sebabkan Menopause Dini

Tak berhenti di situ, gangguan hormon pada wanita juga dapat berkontribusi pada kasus menopause dini. Normalnya, menopause terjadi pada usia 45 hingga 55 tahun. Jika menopause terjadi sebelum usia ini, maka disebut sebagai menopause dini.

Beberapa kasus gangguan hormon membuat menopause terjadi lebih awal. Hal ini terjadi secara spontan pada 5 persen wanita.

Kasus menopause dini dapat terjadi akibat gangguan hormon yang berkaitan dengan:

  • Gangguan ovarium
  • Gangguan autoimun
  • Pengobatan kanker
  • Kelainan genetik.
3 dari 4 halaman

Jenis Gangguan Hormon pada Wanita

Beberapa jenis gangguan hormon yang dapat terjadi pada wanita adalah:

  • Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS) atau gangguan hormonal pada wanita dewasa yang menyebabkan sel telurnya sulit matang dan tidak bisa dilepaskan menuju rahim.
  • Hipotiroidisme atau produksi hormon tiroid yang rendah. Hormon tiroid sendiri memiliki fungsi utama mengatur metabolisme tubuh.
  • Hiperprolaktinemia atau produksi hormon prolaktin yang tinggi. Prolaktin adalah hormon yang merangsang produksi susu.
  • Endometriosis atau kondisi penebalan dinding rahim yang abnormal.
  • Gangguan tiroid.
  • Gangguan hormonal lainnya.
4 dari 4 halaman

Penanganan Gangguan Hormon pada Wanita

Guna menangani masalah ini, ada beberapa hal yang dapat dilakukan yakni:

Konsultasi dengan Dokter

Konsultasi dengan dokter diperlukan untuk membantu pemeriksaan fisik, pemeriksaan riwayat kesehatan, tes dan pemantauan hormon.

Pengobatan Farmakologi

Untuk beberapa kasus, dokter dapat meresepkan obat yang sesuai untuk mengatur keseimbangan hormon.

Perubahan Gaya Hidup dan Pola Makan

Pada beberapa kasus, perubahan gaya hidup dan pola makan sehat dapat membantu mengatur hormon secara alami.

Terapi Hormon Pengganti

Dokter dapat merekomendasikan terapi hormon pengganti (hormone replacement therapy/HRT). Ini adalah pemberian hormon yang diperlukan untuk menggantikan hormon alami yang tidak lagi diproduksi ovarium.

Pengobatan Spesifik

Beberapa gangguan hormon bisa saja memerlukan pengobatan  yang lebih spesifik sesuai dengan penyebabnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.