Sukses

Kenali 3 Jenis Susu Cair, Termasuk Kelebihan Masing-Masing

Sekilas tampak sama tapi ada teknik pengolahan yang berbeda membuat kandungan dalam susu cair pun tak sama.

Liputan6.com, Jakarta - Susu cair kemasan yang ada di pasaran sekilas tampak sama tapi jika dilihat lagi di kemasannya ternyata berbeda teknik pengolahannya. Dan, belum banyak masyarakat yang memahami hal tersebut.

"Kami memahami banyak masyarakat yang belum sepenuhnya mengerti bahwa beda pilihan susu, maka beda pula nutrisinya," kata Fiona Anjani Foebe, Chief Marketing Office Greenfields Indonesia.

Fiona menjelaskan bahwa Berdasarkan teknik pengolahan, ada tiga jenis susu cair yaitu:

1. Susu segar pasteurisasi

Susu jenis ini melewati pemanasan pada suhu rendah (70 - 125 derajat Celsius) selama lima detik. Sehingga tidak banyak mengubah sifat fisik dan susu lebih mudah diserap tubuh.

Mengingat, susu cair jenis ini hanya dapat disimpan kurang dari 40 hari di kulkas. Maka dari itu, susu jenis ini biasanya bisa didapatkan di supermarket yang memiliki penyimpanan dingin yang baik

2. Susu Ultra High Temperature (UHT)

Susu UHT menggunakan teknik pengolahan dengan dipanaskan pada suhu cukup tinggi (131 hingga 145 derajat Celsius) dalam 10-40 detik untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme berlebih. Kandungan nutrisinya lebih rendah dibandingkan susu segar pasteurisasi namun umur simpannya lebih lama (9-10 bulan).

Penyimpanan susu UHT bisa dilakukan di suhu sejuk. Sehingga, susu cair jenis ini bisa didapatkan dengan mudah di toko, warung waralaba hingga supermarket.

3. Susu steril

Susu ini disterilisasi dengan pemanasan suhu tinggi ( lebih dari 145 derajat Celsius) yang sangat lama, hingga bisa mencapai 40 menit sehingga tidak hanya membunuh mikroorganisme tetapi juga menyebabkan reaksi kimiawi yang merusak sejumlah gizi alami susu serta perubahan rasa dan tekstur.

Susu steril memiliki daya simpan paling lama, mencapai 12 bulan

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jenis Susu Mana yang Lebih Baik?

Bila melihat ada tiga jenis susu berdasarkan pengolahan, menurut dokter sepesialis gizi klinik Christopher Andrian susu segar pasteurisasi yang lebih baik lantaran proses pengolahan tidak merusak vitamin yang ada dalam susu yang diproduksi sapi. 

“Fresh milk pasteurisasi merupakan pilihan susu cair yang terbaik karena proses pengolahannya tidak menghilangkan atau merusak berbagai vitamin atau mineral, macro nutrient serta nutrisi bioactive alami yang terkandung dalam protein susu," kata Christopher dalam sesi Ngopi Susu - Ngobrolin Pilihan Susu pada Jumat, 7 Juli 2023 di Jakarta Pusat. 

Sementara itu, di susu cair dengan teknik pengolahan yang lain komponen nutrisi bioactive tidak ada karena sudah rusak atau hilang karena pemanasan suhu tinggi pada waktu yang lama.

"Padahal, nutrisi bioactive tersebut yang berperan penting dalam menjaga kesehatan dan metabolisme seseorang, di antaranya untuk memperbaiki jaringan tubuh, anti inflamasi, anti oksidan, hingga anti kanker,” lanjut dokter yang sehari-hari praktik di  RS Siloam TB Simatupang Jakarta itu. 

 

3 dari 4 halaman

Anak Umur Berapa Boleh Minum Susu Pasteurisasi?

Susu segar pasteurisasi sudah bisa dikonsumsi saat anak berusia lebih dari setahun. Namun, bila masih minum Air Susu Ibu (ASI), tentu ASI masih yang lebih penting serta makan.

"Kalau misal masih ASI ya ASI dong, nggak bisa diganti dengan susu sapi," kata Christopher.

Bagi orang dewasa, minum susu sapi segar bisa jadi pilihan. Namun, ketahui juga batasan konsumsi lemak ya. 

"Kita tetap bisa minum namun silakan pilih yang rendah atau bebas lemak. Selain itu, jangan lupa juga pastikan pilihan kita hanya mengandung 100% susu sapi segar yang bersumber dari sapi-sapi yang well-maintained dan well-monitored," katanya.

 

4 dari 4 halaman

Teknik Penyimpanan Susu yang Baik, Kenali Tanda Produk Sudah Tak Layak

Susu segar pasteurisasi amat sensitif terhadap suhu penyimpanan. Bila disimpan dengan cara tidak tepat maka akan mudah rusak komponen di dalamnya.

Begini cara penyimpanan susu segar pasteurisasi:

  • Dapat bertahan pada suhu ruang kurang dari empat jam. Sebaiknya segera masukkan ke kulkas usai dibeli dari supermarket. "Empat jam itu sudah maksimal, itu juga sudah ada perubahan struktur dalam susu. Jika disimpan dengan cara tidak pas, risiko diare, kembung bisa muncul karena bakteri berkembang. Ini enggak cuma buat susu pasteurisasi aja sih," kata Christopher.
  • Setelah kemasan dibuka, dapat dikonsumsi hingga tujuh hari. Pastikan kemasan ditutup dengan rapat dan segera masukkan ke kulkas. 

 

Secara umum, berikut ciri-ciri susu sudah basi atau tidak layak untuk dikonsumsi:

1. Aroma susu sudah berbeda

2. Susu menggumpal

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini