Sukses

BPA di Galon Guna Ulang Disebut Berbahaya Bagi Kesehatan, Guru Besar Ilmu Gizi IPB: Harus Dibuktikan, Jangan Asal Sapu Jagat

Sejumlah pakar angkat suara mengenai BPA di galon guna ulang atau AMDK yang disebut-sebut berbahaya bagi kesehatan

Liputan6.com, Jakarta - Belum adanya bukti kuat yang menyatakan bahwa BPA dalam kemasan galon guna ulang berbahaya bagi kesehatan, Guru Besar Ilmu Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Hardinsyah berpendapat pelabelan BPA pada air minum dalam kemasan belum diperlukan saat ini.

Hardinsyah, mengatakan, pengaturan BPA harus berbasis bukti atau evidence. Namanya juga mau membuat regulasi, sudah sepatutnya berbasis bukti yang kuat.

"Bukti itu berupa hasil kajian atau penelitian yang mengatakan bahwa BPA pada galon guna ulang memang benar-benar berbahaya untuk kesehatan. Harus dengan protokol yang dapat dipertanggungjawabkan, bukan asal-asalan," kata Hardinsyah yang juga Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Senin, 13 Maret 2023.

Berdasarkan pengamatannya hingga kini belum ada sebuah penelitian yang konklusif terhadap bahaya BPA pada kemasan galon gula ulang.

Termasuk, kata dia, penelitian yang memperkirakan adanya beban biaya infertilitas pada konsumen AMDK yang terpapar BPA yang disebut-sebut berkisar antara Rp16 triliun hingga Rp30,6 T dalam periode satu siklus in-vitro fertilization (IVF) juga harus dipertanyakan.

"Jadi, karena evidence-nya belum konklusif, hal itu sebenarnya tidak usah dulu masuk ke area publik. Itu bisa membuat masyarakat bingung dengan adanya pernyataan-pernyataan yang belum dibuktikan secara konklusif," katanya.

"Harus dibuktikan, jangan asal sapu jagat. Kalau bukti kuatnya menunjukkan BPA pada galon guna ulang itu berbahaya, bisakah dikatakan ada urgensi dari pelabelan BPA. Tapi ini kan tidak ada," Hardinsyah menambahkan.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelitian Terkait Bahaya BPA pada AMDK atau Galon Guna Ulang Harus Dilakukan Terbuka

Dilanjutkan Hardinsyah, perkara pembuktian bila merujuk pada dunia ilmiah, sebaiknya dilakukan terbuka dan diperdebatkan dengan menghadirkan pakar-pakar guna membuat sebuah penelitian supaya lebih konklusif.

Apalagi, kata Prof Hardinsyah, kemasan pangan itu ada ribuan jenisnya. Terhadap semua kemasan itu baik yang mengandung BPA maupun BPA free.

Menurut dia seharusnya juga dilakukan penelitian yang sama dengan perlakuan terhadap galon guna ulang,"Ini perlu dilakukan untuk menunjukkan prinsip yang berbasis keadilan.".

BPA di Air Galon Guna Ulang Bisa Sebabkan Kanker?

Menanggapi hal ini, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Prof DR dr Aru Wisaksono Sudoyo SpPD KHOM FINASIM FACP, mengatakan, belum pernah menemukan bahwa pasien kanker itu disebabkan air galon guna ulang.

"Meskipun ada orang-orang menganggap bahwa bahan BPA dalam air galon itu kurang sehat, tapi untuk kanker hal itu belum terbukti," ujarnya.

Menurut Aru, kebanyakan kanker itu karena paparan-paparan gaya hidup seperti kurang olahraga dan makan makanan yang salah, atau merokok.

"Jadi belum ada penelitian air galon itu menyebabkan kanker," ujarnya.

 

 

3 dari 4 halaman

BPA di Air Galon Guna Ulang Bisa Bikin Anak Jadi Autis, Masa Iya?

Dokter spesialis anak dan konsultan tumbuh kembang anak, dr Bernie Endyarni Medise SpA(K) MPH juga menegaskan tidak pernah ada anak menjadi autis karena mengkonsumsi air galon guna ulang.

Dijelaskan Bernie bahwa penyebab pasti anak autis masih belum diketahui hingga kini. Yang baru diketahui adalah anak autis itu ada hubungannya dengan genetik tertentu seperti adanya autism pada kelainan Fragile X Syndrome.

"Ada yang mengatakan autis itu hasil kombinasi genetik dan lingkungan. Namun, penyebab pasti sampai saat ini belum jelas," katanya.

"Satu yang pasti, yang mengatakan autis itu karena ibunya waktu hamil terlalu banyak meminum air galon guna ulang, jelas salah. Tidak ada hubungannya itu," dia menekankan.

4 dari 4 halaman

Tanggapan IDI Terkait BPA di AMDK yang Disebut Berbahaya

Ketua Persatuan Dokter Indonesia Bersatu (PDIB) sekaligus anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr Eva Sri Diana bahkan mengaku tidak setuju dengan wacana pelabelan BPA pada kemasan galon guna ulang.

Eva, menekankan, belum ada bukti penelitian yang menunjukkan bahwa kemasan ini membahayakan kesehatan konsumen. Sehingga belum ada urgensinya untuk saat ini.

Hal senada disampaikan dokter spesialis kandungan yang juga Ketua Pokja Infeksi Saluran Reproduksi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Dr M. Alamsyah Aziz SPOG M.Kes KIC.

Dia mengatakan bahwa sampai saat ini dirinya tidak pernah menemukan adanya gangguan terhadap janin karena ibunya meminum air kemasan galon.

Oleh sebab itu, Alamsyah meminta para ibu hamil agar tidak khawatir menggunakan kemasan galon guna ulang ini.

"Sampai saat ini saya tidak pernah menemukan terkait hal tersebut. Jadi, jangan khawatir," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.