Sukses

Vaksin COVID-19 Kosong di Mana-mana, Kemenkes Siapkan IndoVac

IndoVac dipersiapkan untuk mengatasi stok vaksin COVID-19 kosong di banyak daerah.

Liputan6.com, Jakarta Sudah lebih dari dua minggu stok vaksin COVID-19 di berbagai fasilitas kesehatan (faskes) dan sentra vaksinasi daerah seperti Bekasi, Bandar Lampung, Papua, dan Palangka Raya kosong. Bahkan ada juga daerah yang mengalami kekosongan stok vaksin dalam sebulan sampai dua bulan terakhir ini.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia Mohammad Syahril mengatakan, pihaknya sedang mempersiapkan pengadaan vaksin COVID-19, terutama vaksin IndoVac. Vaksin COVID-19 produksi dalam negeri ini masih dalam tahap produksi.

"Saat ini, vaksin yang dibutuhkan adalah vaksin dengan indikasi booster. Diperkirakan vaksin produksi dalam negeri tersebut (IndoVac) sudah siap untuk digunakan sebagai vaksin booster pada minggu ketiga bulan Oktober ini," kata Syahril saat dihubungi Health Liputan6.com melalui pesan singkat, ditulis Selasa (18/10/2022).

Vaksin IndoVac yang dikembangkan PT Bio Farma bekerja sama dengan Baylor College of Medicine, Amerika Serikat (AS) telah memeroleh izin darurat penggunaan (Emergency Use Authorization/EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. Izin EUA, khususnya sebagai vaksinasi primer (dosis 1 dan 2) terbit pada 24 September 2022.

Untuk penggunaan vaksin IndoVac sebagai dosis ketiga atau booster juga masih menunggu uji klinik lanjutan. Uji klinik ini ditujukan demi memeroleh izin EUA booster.

"Diharapkan (IndoVac) dapat digunakan mulai minggu ketiga atau keempat, atau akhir bulan Oktober ini untuk vaksin dari milik Bio Farma selaku produsen vaksin IndoVac," jelas Syahril.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Uji Klinik Booster Dilaporkan ke BPOM

Bio Farma telah melaksanakan uji klinik IndoVac untuk vaksinasi lanjutan/penguat (booster) sejak 1 September - 10 Oktober 2022. Hasil uji itu telah diajukan ke BPOM untuk ditinjau kelayakannya.

Kini, Bio Farma menunggu keputusan BPOM untuk EUA Vaksin IndoVac booster dewasa yang diharapkan keluar akhir Oktober 2022. Bio Farma juga terus berkomitmen agar Vaksin IndoVac yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 13 Oktober 2022 dapat memberikan manfaat besar bagi sektor kesehatan di Tanah Air.

Oleh sebab itu, Bio Farma bekerja sama dengan berbagai universitas di dalam negeri dalam melakukan uji klinik IndoVac, baik untuk vaksinasi usia 12-17 tahun yang sedang berjalan maupun untuk usia di bawah 12 tahun.

Bio Farma terus mengembangkan IndoVac agar dapat dierima sebagai vaksin COVID-19 untuk anak usia 12 - 17 tahun. Uji klinik untuk kelompok usia itu telah berlangsung sejak 6 Oktober 2022. Holding BUMN Farmasi ini mengharapkan EUA IndoVac untuk vaksinasi anak (12-17 tahun) akan diterbitkan BPOM pada awal Desember 2022.

3 dari 4 halaman

Efikasi di Atas 80 Persen

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menegaskan, bahwa portofolio IndoVac semakin luas demi menjangkau seluruh lapisan masyarakat Indonesia dalam mendapatkan vaksin baik primer dewasa, booster dewasa, usia 12-17 tahun, dan vaksinasi untuk anak-anak usia di bawah 12 tahun.

"Dari uji klinik hasil kerja sama para ilmuwan Bio Farma yang bekerja dengan peneliti dari berbagai universitas di Indonesia, terlihat data ilmiah IndoVac memiliki keamanan yang baik, memiliki efektivitas yang lebih bagus dari vaksin pembanding dengan efikasi di atas 80 persen," tegasnya pada Jumat, 14 Oktober 2022.

"Vaksin ini juga halal. Bahkan yang paling penting, seperti yang telah disampaikan Bapak Presiden Jokowi saat peluncuran IndoVac, ini adalah produksi dalam negeri karya putra-putri terbaik bangsa, khususnya kaum muda."

Selanjutnya, Honesti menekankan, kalau memang diperlukan, Bio Farma siap melakukan uji klinik vaksinasi untuk anak usia 11 tahun ke bawah.

Pada tahap awal, vaksin Indovac akan digunakan dalam vaksinasi primer yang diberikan dalam dua dosis suntikan (25 μg/dosis) dengan interval 28 hari. Efek samping dalam uji klinik Vaksin Indovac dilaporkan umumnya bersifat ringan.

Efek samping yang paling sering dilaporkan antara lain, nyeri lokal dan nyeri otot (myalgia), yang kemunculannya sebanding dengan efek samping pada penggunaan vaksin rekombinan protein subunit pembanding yang sudah lebih dulu mendapatkan EUA.

4 dari 4 halaman

Lokasi Uji Klinik IndoVac

Dalam melakukan riset dan penelitian IndoVac, Bio Farma menggandeng tujuh fakultas kedokteran yaitu Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, Universitas Andalas, dan Universitas Hasanuddin. Kerja sama riset ini untuk menjalankan uji klinis dosis primer.

Adapun Universitas Padjadjaran dan Universitas Udayana ditujukan untuk uji klinik dosis booster. Tiga fakultas kedokteran lain, yaitu Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia dan Universitas Andalas sebagai pusat uji klinis vaksin IndoVac untuk anak usia 12-17 tahun.

Saat peluncuran Vaksin IndoVac, Presiden Jokowi mengatakan, selama ini Bio Farma telah memproduksi berbagai jenis vaksin hingga 3 miliar dosis yang telah diekspor ke 153 negara.

"Indonesia melalui Bio Farma adalah produsen vaksin yang masuk 5 besar dunia. Bio Farma memproduksi bermacam-macam vaksin seperti polio, difteri, meningitis, flu, campak, dan terakhir yang diluncurkan hari ini vaksin COVID-19 dan kita beri nama IndoVac," ucap Jokowi saat acara 'Peluncuran dan Penyuntikan Perdana Vaksin IndoVac' di Gedung Bio Farma, Bandung, Kamis (13/10/2022).

"Untuk vaksin polio saja, dua pertiga kebutuhan dunia disuplai dari Indonesia, luar biasa."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.