Update COVID-19 Hari Ini 15 Agustus 2022: Kasus Meninggal Naik, Tambah 26

Liputan6.com, Jakarta Kasus COVID-19 di Indonesia masih merangkak naik. Hari ini, Senin 15 Agustus 2022 penambahan kasus positif tercatat sebanyak 3.588.

Angka ini turut menambah akumulasi kasus COVID-19 di Indonesia menjadi 6.286.362.

Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 4.508 sehingga akumulasinya menjadi 6.076.929.

Sayangnya, kasus meninggal juga terus bertambah. Hari ini penambahannya cukup tinggi yakni 26 kasus sehingga akumulasinya menjadi 157.252.

Penambahan kasus kematian terbanyak dilaporkan di tiga provinsi yakni Bali 6 kasus, Jawa Tengah 4 kasus, dan Kalimantan Selatan 4 kasus.

Sedangkan, kasus aktif mulai turun sebanyak 946 sehingga totalnya menjadi 52.181.

Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 100.305 dan suspek sebanyak 4.339.

Laporan dalam bentuk tabel turut merinci penambahan kasus positif terbanyak di 5 provinsi. Kelima provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

-DKI Jakarta hari ini melaporkan 1.902 kasus positif baru dan 2.157 pasien telah sembuh.

-Jawa Barat menyusul dengan 572 kasus konfirmasi baru dan 838 orang sembuh dari COVID-19.

-Banten di peringkat ketiga dengan 388 kasus baru dan 297 sembuh.

-Jawa Timur 240 kasus baru dan 373 orang dinyatakan sembuh.

-Jawa Tengah melaporkan 98 kasus baru dan 163 sembuh dari COVID-19.

Provinsi lain menunjukkan penambahan kasus di angka satuan dan puluhan. Namun, masih ada beberapa provinsi tanpa penambahan kasus baru sama sekali. Provinsi-provinsi tersebut yakni Jambi, Bengkulu, Kalimantan Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Barat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Beredar di media sosial sejumlah hoaks tentang anak-anak Bill Gates tidak divaksinasi Covid-19, serta klaim alat tes swab bisa memicu kanker otak. Benarkah kabar-kabar tersebut?

2 dari 4 halaman

Laporan Sebelumnya

Dinkes Kota Tangerang menggelar swab acak di 50 sekolah. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Di hari sebelumnya yakni pada Minggu 14 Agustus 2022 kasus COVID-19 bertambah sebanyak 4.442.

Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 4.909 sehingga akumulasinya menjadi 6.072.421.

Sayangnya, kasus meninggal juga terus mengalami penambahan. Kemarin, penambahannya tercatat sebanyak 18 kasus sehingga akumulasinya menjadi 157.226.

Kasus kematian dilaporkan dari 9 provinsi dengan rincian sebagai berikut:

-DKI Jakarta 3

-Sumatera Selatan 3

-Jawa Tengah 3

-Sumatera Barat 2

-Jawa Timur 2

-Kalimantan Tengah 2

-Jawa Barat 1

-Bali 1

-Sulawesi Tengah 1

Sedangkan, kasus aktif mengalami penurunan sebanyak 479 sehingga totalnya menjadi 53.127.

Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 75.722 dan suspek sebanyak 4.345.

Laporan dalam bentuk tabel turut merinci penambahan kasus baru terbanyak di 5 provinsi. Kelima provinsi itu yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

-DKI Jakarta hari ini melaporkan 2.109 kasus baru dan 2.479 orang sembuh, menjadikannya provinsi dengan penambahan kasus baru terbanyak di Indonesia.

-Jawa Barat menyusul dengan 758 kasus positif baru dan 685 orang dinyatakan sembuh.

-Banten di peringkat ketiga dengan 505 kasus positif baru dan 710 orang sembuh dari COVID-19.

-Jawa Timur melaporkan 381 kasus baru dan 394 orang sembuh.

-Jawa Tengah 184 kasus baru dan 35 sembuh.

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Capaian Vaksinasi 14 Agustus

Ilustrasi COVID-19. Foto: (Ade Nasihudin/Liputan6.com).

Provinsi lain menunjukkan penambahan kasus baru di angka satuan dan puluhan. Namun, masih ada beberapa provinsi tanpa penambahan kasus baru sama sekali. Provinsi-provinsi itu adalah Bengkulu, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Maluku Utara.

Data Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 juga menunjukkan capaian vaksinasi per 14 Agustus 2022.

Pada tanggal tersebut, terjadi penambahan capaian vaksinasi pada dosis pertama, kedua, dan ketiga alias booster.

Rinciannya sebagai berikut:

-Vaksinasi primer dosis pertama hari kemarin bertambah 2.523 sehingga akumulasinya menjadi 202.951.838.

-Vaksinasi dosis kedua juga ikut bertambah dengan penambahan sebanyak 1.604 sehingga akumulasinya jadi 170.486.755.

-Vaksinasi dosis ketiga atau dosis penguat pada Senin mengalami penambahan paling tinggi dibanding dosis lainnya yakni sebanyak 7.069. Dengan demikian, akumulasinya menjadi 58.544.800.

Target sasaran vaksinasi adalah 234.666.020 sedangkan total capaian vaksinasi COVID-19 di Indonesia adalah 431.983.393. Hal ini belum termasuk vaksinasi dosis keempat atau disebut pula booster kedua yang akan diberikan kepada tenaga kesehatan secara bertahap.

4 dari 4 halaman

Dampak COVID-19

Perang Ukraina Ancam Pasokan Makanan di Timur Tengah — Seorang penjaga toko menimbang barang dagangan di pasar utama Shurja di pusat Baghdad, Irak, pada 22 Maret 2022. Melonjaknya harga energi dan makanan yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina mendorong beberapa negara Timur Tengah ke tepi jurang. (AP Photo/Hadi Mizban)

Tak hanya berdampak langsung pada kesehatan, pandemi COVID-19 juga berkontribusi menyebabkan sebagian besar populasi global menghadapi kelaparan dan kerawanan pangan.

Hal ini diperparah oleh berbagai konflik antar negara seperti Rusia-Ukraina dan perubahan iklim.

Sekitar 10 persen dari populasi global – sekitar 768 juta orang – menghadapi kelaparan dan kekurangan gizi pada tahun 2020. Lebih dari 750.000 orang diperkirakan akan menghadapi kelaparan dan kematian pada tahun 2022.

Menurut peneliti dari Thammasat University, Thailand, Prapimphan Chiengkul, berdasarkan tren saat ini, dunia akan gagal mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2 (SDG2), yang bertujuan untuk mencapai situasi tanpa kasus kelaparan (zero hunger) pada 2030.

Di Asia Tenggara, 7,3 persen populasi kekurangan gizi sementara 18,8 persen menghadapi kerawanan pangan sedang atau parah pada tahun 2020.

Pada tahun yang sama, 27,4 persen anak-anak di bawah umur lima tahun di Asia Tenggara menderita pertumbuhan yang terhambat. Ini kebanyakan terjadi pada anak-anak dari latar belakang keluarga miskin dan yang tinggal di daerah pedesaan, mengutip Channel News Asia, Senin (15/8/2022).