Sukses

Sekujur Tubuh Kuning, Apa Beda Hepatitis dengan Penyakit Empedu?

Memiliki gejala mirip hepatitis, kondisi penyakit infeksi empedu atau kolesistitis juga membuat penderitanya mengalami kekuningan di tubuh. Lantas apa yang membedakannya?

Liputan6.com, Jakarta Memiliki gejala mirip hepatitis, kondisi penyakit infeksi empedu atau kolesistitis juga membuat penderitanya mengalami kekuningan di tubuh. Lantas apa yang membedakannya?

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterologi dan Hepatologi Hendra Nurjadin, mengatakan kedua penyakit tersebut dapat dibedakan berdasarkan anamnesis atau pertanyaan dokter ke pasien terkait perjalanan penyakit, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium dan ultrasonografi (USG), jika perlu dilakukan pemeriksaan MRI.

"Jika tidak ditangani dengan baik maka infeksi saluran empedu ataupun kandung empedu dapat menyebabkan infeksi berat dan membahayakan," katanya melalui pesan elektronik pada Liputan6.com, Sabtu (1//7/2022).

Meski begitu, kata dr Hendra, penyakit infeksi saluran empedu atau kandung empedu bukan penyakit menular, hanya suatu penyakit infeksi yang dapat disembuhkan. Untuk itu sebaiknya segera periksakan diri jika mengalami gejala kuning.

"Segera ke rumah sakit untuk memastikan apakah kondisi ini merupakan sumbatan saluran empedu dengan adanya infeksi dalam saluram empedu atau peradangan di kandung empedu yang biasanya sering disertai adanya batu empedu. Pastikan juga apakah memerlukan tindakanendoskopi pengambilan batu di saluran empedu (ERCP) atau operasi pengangkatan kandung empedu beserta batunya," jelasnya.

Dokter yang praktik di RS Pondok Indah – Puri Indah ini juga menjelaskan, penyebab lainnya yang berbahaya selain batu empedu adalah kanker saluran empedu.

"Pengobatan kanker saluran empedu tergantung stadium pada pemeriksaan awal dengan MRI ataupun CT-Scan, apakah dapat dioperasi atau tidak," katanya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Apa itu penyakit infeksi empedu?

 

Dikutip WebMD, penyakit empedu atau kolesistitis adalah pembengkakan dan iritasi pada kantong empedu, organ kecil di sisi kanan perut dekat hati.

Sebetulnya, tugas kantong empedu adalah menahan cairan pencernaan yang disebut empedu. Tetapi jika jalan ke usus kecil Anda tersumbat, empedu akan terperangkap. Cadangan itu dapat mengiritasi kantong empedu Anda. Begitulah kolesistitis terjadi.

Gejala

- Mual dan muntah 

- Demam

- Kembung

- Kulit atau mata kuning (jaundice)

 

3 dari 4 halaman

Gejala penyakit empedu

Kolesistitis mudah disalahartikan sebagai masalah kesehatan lainnya, tetapi tanda lainnya adalah rasa sakit yang hebat -- di perut, di punggung, atau di bawah tulang belikat kanan.

Gejala mungkin bertambah buruk setelah mengonsumsi makanan tinggi lemak. Jika Anda tidak bisa merasa nyaman atau duduk diam karena rasa sakit, pergilah ke ruang gawat darurat.

Alasan umum penyakit empedu karena batu empedu--gumpalan empedu menjadi padat hingga menghalangi jalan ke usus kecil. Kondisi ini dialami sekitar 10% hingga 20% orang Amerika. Sekitar setengah dari penderita batu empedu akan terkena kolesistitis.

Tapi batu empedu bukan satu-satunya masalah yang bisa menyebabkan kondisi ini. Lainnya termasuk kanker.

 

4 dari 4 halaman

Faktor risiko

- Usia

Anda memiliki kemungkinan lebih tinggi terkena kolesistitis jika Anda wanita berusia 50 ke atas. Atau pria usia 60 tahun ke atas.

- Kelebihan berat badan serta menderita diabetes

- Sedang hamil

Atau jika Anda memiliki:

- Penyakit jantung

- Penyakit ginjal stadium akhir

- Hiperlipidemia (ketika darah Anda memiliki terlalu banyak lipid di dalamnya)

- Berat badan turun dengan cepat

- Anda juga memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkannya jika diet Anda tinggi lemak dan kolesterol.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.