Sukses

Segera Cegah, Pasien Prediabetes Juga Bisa Alami Komplikasi Penyakit

Kelompok prediabetes juga perlu mendapatkan penanganan dini agar mencegah penyakit penyerta menyerang.

Liputan6.com, Tangerang Selatan Kewaspadaan bukan hanya harus dilakukan pada orang dengan diabetes melitus saja, juga pada prediabetes. Kelompok ini juga perlu mendapatkan penanganan dini agar mencegah penyakit penyerta menyerang.

Kadar gula darah tinggi dapat menyebabkan penyakit diabetes melitus. Namun, sebelum seseorang didiagnosis mengidap diabetes melitus, pasien akan lebih dulu mengalami kondisi prediabetes.

"Prediabetes itu masih bisa disembuhkan kembali normal dengan perubahan gaya hidup lebih sehat," kata dokter spesialis penyakit dalam, Profesor Sidartawan Soegondo, Rabu (15/6/2022).

Lebih lanjut, Sidartawan menjelaskan, seseorang yang dikatakan mengalami prediabetes adalah apabila kadar gula darah puasa mencapai 100-125 mg/dL. Sementara gula darah puasa di atas 126 mg/dL sudah termasuk mengidap diabetes melitus.

Namun, yang harus diwaspadai, komplikasi juga bisa terjadi sejak seseorang telah mengalami prediabetes. Salah satunya komplikasi pada kaki yang menimbulkan luka. Komplikasi pada kaki pasien diabetes terjadi akibat adanya kerusakan perubahan darah dan syaraf di area tersebut.

"Makanya kakinya jadi baal, tidak bisa merasakan sakit. Padahal rasa sakit atau nyeri itu merupakan suatu usaha dari tubuh untuk memberi tahu. Jadi kalau gak ada rasa nyeri, jadi luka dibiarkan dan malah infeksi," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kebanyakan Pasien Datang Saat Sudah Alami Komplikasi Penyakit

Menurutnya, kebanyakan pasien baru datang ke rumah sakit saat sudah mengalami kaki diabetes. Padahal luka pada kaki diabetes perlu penanganan khusus untuk mencegah risiko kecacatan akibat komplikasi memburuk.

“Kami mengingatkan, penanganan kaki pada pasien diabetes memerlukan perhatian karena masalah ini paling sering terjadi, dengan mencegah dan mengatasi secara konsisten, risiko kecacatan akan berkurang.  Tim dokter Diabetes Connection Care bekerja sama dengan tim bedah seperti vascular, ortopedi, rekonstruksi dan spesialis jantung pembuluh darah, akan merawat luka tersebut untuk mencegah terjadinya amputasi," ungkapnya.

Untuk membantu masyarakat dapatkan perawatan tersebut, Eka Hospital Bekasi meluncurkan Diabetes Connection Care (DCC) atau Pusat Layanan Kaki Diabetes. Menurut CEO Eka Hospital Group, drg Rina Setiawati, masyarakat bisa mendapatkan fasilitas perawatan kaki diabetes di DCC.

"Karena penderita yang punya luka dan tidak dirawat dengan baik, bisa sampai amputasi. Perawatan bisa dilakukan, termasuk memotong kuku, cara memilih sepatu, dan cara rawat kaki saat perjalanan jauh," katanya.

Menurutnya, Eka Hospital jadi rumah sakit swasta pertama di Indonesia yang memiliki pusat layanan untuk diabetes melitus. DCC di Eka Hospital Bekasi sekaligus melengkapi fasilitas serupa yang telah lebih dulu ada di Eka Hospital BSD, Cibubur, dan Pekanbaru

3 dari 3 halaman

Penyebab Diabetes

Ketika kita makan, tubuh mengurai karbohidrat menjadi gula (glukosa). Sebuah hormon bernama insulin, yang diproduksi di pankreas, kemudian memerintahkan sel tubuh untuk menyerap gula tersebut menjadi energi.

Diabetes terjadi ketika insulin tidak dihasilkan atau tidak bekerja dengan baik, sehingga menyebabkan gula menumpuk di darah kita seperti mengutip laman Kemenkes RI.

Penderita diabetes di Indonesia dapat mencapai 30 juta orang pada 2030 mendatang bila gaya hidup termasuk makan banyak dan merokok tidak dikurangi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.