Sukses

Uban Juga Hadir di Rambut Kemaluan Ketika Menua

Ternyata, uban tidak hanya bisa muncul di kepala. Melainkan area lainnya seperti kemaluan.

Liputan6.com, Jakarta Melihat rambut berubah warna menjadi abu-abu atau beruban merupakan hal yang tak asing ketika menua. Namun ternyata, perubahan warna rambut juga berimbas pada rambut yang ada di sekitar kemaluan lho.

"Sama seperti rambut di kepala Anda, seiring bertambahnya usia, rambut di area kemaluan atau rambut pubis juga bisa menipis dan beruban," ujar dokter kulit di New York City, Sejal Shah dikutip Womens Health Mag, Jumat (8/4/2022).

Faktanya, rambut kemaluan akan beruban jadi hal yang pasti. Akan tetapi, kapan tepatnya warna tersebut akan berubah tidak bisa diketahui dengan jelas.

Hal ini lantaran gen manusia akan berjalan berbeda. Sehingga perubahan warna kemaluan menjadi abu-abu bisa terjadi lebih cepat pada orang lain, namun tidak dengan Anda.

"Bahkan perubahan warna rambut tersebut bisa terjadi tidak pada saat yang sama seperti rambut di kepala Anda mulai berubah warna," kata Sejal.

"Umumnya rambut di kepala yang akan berubah lebih dulu, baru kemudian nanti rambut di kemaluan yang akan menyusul," ujar obgyn Institute for Women's Health di San Antonio, Wendy Askew.

Studi oleh British Journal of Dermatology menemukan bahwa 23 persen populasi memiliki setidaknya 50 persen cakupan uban di kepala mereka pada usia ke 50.

"Tapi ketika rambut kemaluan Anda justru telah beruban sebelum waktunya, maka bisa jadi itu karena kekurangan vitamin B12 atau gangguan kelenjar di tiroid," kata Sejal.

"Bisa jadi juga bila Anda memiliki kondisi kulit yang disebut vitiligo jika uban disertai dengan bercak putih pada kulit," Sejal menambahkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tidak Terhindarkan

Sejal mengungkapkan bahwa uban sering ditentukan secara genetik. Sehingga akan sulit untuk menghindari kemunculannya.

"Uban ditentukan secara genetik. Mungkin sulit untuk menunda hal yang memang tidak terhindarkan itu," ujar Sejal.

Meskipun sulit, Sejal pun menambahkan ada beberapa hal yang bisa diupayakan untuk mencegahnya. Hal pertama yang dapat dilakukan adalah dengan berhenti merokok.

"Studi menemukan perokok 2,5 kali lebih mungkin untuk tumbuh uban lebih cepat dibandingkan dengan yang tidak merokok," kata Sejal.

Jika Anda telah berhenti merokok atau tidak merokok, maka mengonsumsi suplemen vitamin B12 atau vitamin B lainnya dianggap dapat membantu.

"Seperti yodium dan selenium, itu dapat meningkatkan kadar B12 Anda untuk mencegah uban muncul lebih awal. Tapi ada baiknya Anda juga mengonsultasikan hal tersebut pada dokter terlebih dahulu," kata Sejal.

Dengan begitu, dokter pribadi Anda kemungkinan akan lebih tahu tentang cara apa yang paling sesuai dengan kondisi tubuh Anda. Sehingga bisa lebih menyesuaikan dengan kebutuhan yang ingin Anda capai.

3 dari 3 halaman

Melanin Menurun

Mengutip laman Medical News Today, tumbuhnya uban di area kemaluan juga disebabkan oleh menurunnya melanin.

Seiring bertambahnya usia, kulit akan menghasilkan lebih sedikit melanin, yang merupakan pigmen yang bertanggung jawab untuk memberi warna pada kulit dan rambut.

Folikel rambut sendiri mengandung melanin dan akan mulai mati saat usia bertambah. Melanin pun semakin berkurang dan sedikit sehingga rambut bisa mengalami perubahan warna menjadi perak, abu-abu, atau putih.

Dalam beberapa kasus pun, rambut mungkin akan menua sebelum waktunya. Termasuk di daerah kemaluan yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti merokok, stres, hingga genetik.

Selain itu, kutu kemaluan juga bisa menjadi penyebab lainnya. Dimana mereka tidak hanya dapat muncul pada area kemaluan, melainkan juga rambut lainnya seperti bulu mata.

Kutu kemaluan dapat menyebabkan rambut kemaluan menjadi putih meskipun tidak secara langsung mengubah batang rambut menjadi putih.

Gejala yang dapat mengindikasi adanya kutu kemaluan adalah terlihat adanya telur kutu yang merayap di rambut kemaluan. Rasa gatal atau terbakar yang muncul akibat gigitan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.