Sukses

Mengenal Spinal Cord Injury, Kondisi yang Dialami Laura Anna Sebelum Meninggal Dunia

Kecelakaan buat Laura Anna mengalami spinal cord injury atau cedera pada tulang belakang

Liputan6.com, Jakarta Edelenyi Laura Anna meninggal dunia pada Rabu, 15 Desember 2021. Wanita yang kerap dipanggil Laura ini mengalami spinal cord injury (SCI) usai kecelakaan bersama mantan kekasihnya, Gaga Muhammad pada dua tahun lalu.

"Spinal cord injury fighter," tulis Laura Anna dalam keterangan akun Instagram pribadi miliknya @edlnlaura dengan pengikut 1,5 juta.

Spinal cord injury atau cedera sumsum tulang belakang dialami Laura Anna usai kecelakaan bersama Gaga pada tahun 2019. Sejak kecelakaan tersebut, Laura mengalami kelumpuhan yang membuat tubuhnya tidak bisa digerakan.

Dalam sebuah podcast bersama Deddy Corbuzier beberapa waktu lalu, Laura Anna juga sempat mengungkapkan bahwa usai kecelakaan dia tidak bisa bergerak. Saat ini, kondisinya sudah lebih membaik meski masih tidak bisa berjalan dan sulit menggerakkan tangan. 

"Improvement. (Sebelumnya) aku tidak bisa bergerak dan main handphone. Cuma diam saja selama tiga bulan," ujar Laura Anna pada Deddy Corbuzier dalam podcast yang diunggah pada Rabu, 8 Desember 2021.

Kepada Deddy, Laura Anna mengungkapkan kondisinya saat ini tidak bisa bergerak dari atas pinggang ke bawah. Namun, masih terasa ketika disentuh.

"Tangan paling kurang leluasa, tapi lebih ke jari-jari enggak bisa gerak. Ini improvement padahal saat awalnya lebih parah," ujar Laura.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Spinal cord injury

Mengutip Mayo Clinic, SCI sendiri merupakan cedera yang terjadi pada tulang belakang. Kerusakan pada bagian mana pun dari sumsum tulang belakang atau saraf di ujung kanal tulang belakang sering menyebabkan perubahan permanen pada kekuatan, sensasi, dan fungsi tubuh lainnya.

Kondisi satu ini juga memungkinkan seseorang merasakan dampak dari sisi mental, emosional, dan sosial. Mengingat siapapun yang mengalaminya, kemungkinan tidak dapat menjalani kehidupan yang produktif.

Berikut beberapa gejala yang dapat ditimbulkan oleh SCI.

- Kehilangan gerakan

- Kehilangan sensasi, termasuk kemampuan untuk merasakan panas, dingin, dan sentuhan

- Kehilangan kontrol usus atau kandung kemih

- Aktivitas refleks yang berlebihan atau kejang

- Perubahan fungsi seksual, sensitivitas seksual dan kesuburan

- Rasa sakit atau sensasi menyengat yang disebabkan oleh kerusakan pada serabut saraf di sumsum tulang belakang

- Kesulitan bernapas, batuk, atau mengeluarkan sekret pada paru-paru

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.