Sukses

Ma'ruf Amin Sebut Vaksinasi COVID-19 Ibu Hamil Tunggu Rekomendasi BPOM

Ma'ruf Amin menyebut vaksinasi COVID-19 ibu hamil masih menunggu rekomendasi BPOM.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengatakan, vaksinasi COVID-19 ibu hamil masih menunggu rekomendasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Rekomendasi BPOM untuk memastikan keamanan vaksin COVID-19 yang akan digunakan terhadap ibu hamil.

Sebelumnya, Perhimpunan Obstetri dan Ginekolog Indonesia (POGI) mengeluarkan rekomendasi mengenai pencegahan dan upaya mempercepat sekaligus memperluas vaksinasi COVID-19, khususnya pada ibu hamil dan menyusui.

"Perhimpunan Obstetri dan Ginekolog Indonesia telah memberikan rekomendasi pemberian vaksin pada ibu hamil, terutama ibu hamil berisiko tinggi, yaitu usia di atas 35 tahun, memiliki Body Mass Index (BMI) di atas 40 dengan komorbid diabetes dan hipertensi," ujar Ma'ruf Amin saat acara Puncak Hari Keluarga Nasional Ke-28 dan Launching Vaksinasi COVID-19 Bagi Ibu Hamil, Ibu Menyusui dan Anak Usia 12-18 Tahun, Selasa (29/6/2021).

"Kemudian untuk tenaga kesehatan yang sedang hamil. Itu pun masih menunggu rekomendasi dari BPOM."

Bagi ibu hamil berisiko rendah, yaitu tanpa ada kondisi atau masalah kehamilan dapat berkonsultasi dengan dokter sebelum divaksin COVID-19.

"Untuk ibu hamil dengan risiko rendah, setelah berkonsultasi dengan dokter masing-masing, bersedia atas pilihannya sendiri dapat dilakukan vaksinasi," terang Ma'ruf Amin.

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Simak Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Vaksinasi COVID-19 Aman untuk Ibu Hamil

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin juga menegaskan, vaksinasi COVID-19 aman diberikan kepada ibu hamil dengan pengawalan oleh dokter, baik sebelum maupun sesudah menerima vaksin.

"POGI pun menyampaikan penundaan kehamilan tidak disarankan pada ibu yang telah mendapatkan vaksinasi COVID-19 secara lengkap. Vaksinasi tidak berpengaruh pada infertilitas," tambah Ma'ruf Amin.

Selain itu, Ma'ruf menambahkan, peran Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) penting dalam pelaksanaan vaksinasi ibu hamil dan menyusui juga anak.

"Peran BKKBN sangat dekat, sangat tepat sebagai ujung tombak yang menyasar keluarga," tambahnya.

Untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi COVID-19 ibu hamil dan anak, BKKBN mengerahkan sekitar 400.000 bidan.

"Tentu dengan tambahan bidan ini diharapkan bisa 1 juta (vaksinasi) per hari. Dengan skema memanfaatkan seluruh bidan, maka tentu angka 1,5-2 juta ini bisa tercapai," papar Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com. (Selengkapnya: Pemerintah Akan Percepat Vaksinasi COVID-19 Ibu Hamil, Balita dan Anak-anak)

Dari 400.000 bidan yang bisa dikerahkan untuk membantu percepatan vaksinasi ibu hamil dan anak, sekitar 250.000 memiliki homebase sebagai tempat kerjanya dan 38.000 mempunyai izin praktik mandiri, sedangkan sisanya merupakan lulusan baru akademi kebidanan.

3 dari 4 halaman

Vaksinasi COVID-19 Cegah Ibu Hamil Gejala Berat Terpapar COVID-19

Sekjen Pengurus Pusat POGI Budi Wiweko menyampaikan, COVID-19 meningkatkan risiko kejadian persalinan prematur dan komplikasi kehamilan lainnya. Meskipun saat ini belum ada data ilmiah mengenai efektifitas maupun potensi bahaya pemberian vaksin COVID-19 untuk ibu hamil dan menyusui.

"Ini mengingat ibu hamil dan menyusui tergolong kelompok vulnerable population (risiko rawan/rentan). Namun, dengan mendapatkan vaksinasi dalam kehamilan, akan mencegah ibu hamil bergejala berat bila terpapar COVID-19,” kata Budi Wiweko melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, Sabtu (26/6/2021).

Rekomendasi yang disarankan oleh POGI ini berbasis kajian ilmiah yang sudah ada, serta berdasarkan pelaksanaan rekomendasi organisasi serupa di dunia untuk peningkatan kualitas pelayanan kesehatan reproduksi Indonesia.

Walau demikian, tidak menutup kemungkinan untuk mengubah rekomendasi, yang mana melihat perkembangan yang dinamis serta kemungkinan ditemukannya bukti ilmiah terbaru.

Saat ini, International Federation of Obstetrics and Gynecology (FIGO) telah memberikan penegasan secara kuat untuk mengikutsertakan ibu hamil dan menyusui pada fase 3 penelitian vaksin covid-19 untuk seluruh produsen vaksin COVID-19.

4 dari 4 halaman

Infografis Yuk Ketahui Perbedaan Gejala Covid-19 Varian Alpha, Beta dan Delta

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.