Sukses

Duduk Terlalu Lama dengan Posisi Salah, Awas Nyeri Otot dan Sendi

Duduk terlalu lama saat bekerja serta posisi duduk yang tidak benar dapat memicu terjadinya masalah nyeri otot dan nyeri sendi.

Liputan6.com, Jakarta Duduk terlalu lama saat bekerja serta posisi duduk yang tidak benar dapat memicu terjadinya masalah nyeri otot dan nyeri sendi.

Hal ini disampaikan sports and physical physiotherapist, Asep Azis, SST. Ft. Menurutnya, organisasi kesehatan dunia (WHO) merekomendasikan untuk banyak melakukan aktivitas fisik. Bagi usia dewasa, aktivitas fisik yang perlu dilakukan minimal 150 menit dalam seminggu.

“Itu bisa kita bagi dengan beban yang moderate di mana kombinasi di dalamnya ada aktivitas aerobik, penguatan otot, dan lain-lain,” ujar Asep dalam seminar daring Combiphar, Selasa (15/6/2021).

Masalahnya, lanjut Asep, di masa pandemi COVID-19 banyak orang yang bekerja dari rumah dan duduk dalam waktu lama. Hal ini menjadi salah satu penyebab cedera kronik atau cedera akibat proses yang berjalan lama tanpa ditangani dengan baik.

Cedera kronik yang tidak ditangani dapat memicu masalah sendi dan otot yang berkepanjangan, kata Asep. Contoh dari cedera kronik adalah nyeri pinggang, nyeri leher, nyeri pundak, dan osteoarthritis di lutut atau pinggul.

“Ada juga yang sakit di sekitar daerah bahunya, bahkan akhirnya terjadi masalah lain seperti pusing yang sebenarnya disebabkan ketegangan otot sekitar leher.”

Simak Video Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penyebab Nyeri Otot dan Sendi

Asep menambahkan, timbulnya nyeri otot dan nyeri sendi dapat disebabkan oleh penggunaan berlebihan dan melebihi kemampuan otot serta sendi.

“Misalnya kalau kita bicara nyeri leher ya karena membungkuk terlalu lama di depan laptop atau ponsel melebihi kapasitas kemampuannya sehingga timbullah sensitivitas terhadap rasa nyeri tersebut.”

Sedang, penyebab otot menjadi kaku adalah kurangnya aktivitas fisik yang mengakibatkan kemampuan jantung dan paru untuk memompa darah ke seluruh tubuh menurun. Pada dasarnya, makanan otot adalah oksigen, aktivitas yang kurang juga pada akhirnya menyulitkan oksigen untuk sampai ke otot.

“Ini saling berkorelasi, kita tidak hanya membicarakan kerusakan dari jaringannya, ternyata ada juga faktor tingkat stres yang sedang tinggi, itu juga sebenarnya mempengaruhi terhadap timbulnya nyeri pada otot.”

3 dari 4 halaman

Penyebab Lain

Selain kurangnya aktivitas dan penggunaan terlalu lama, hal lain yang dapat menyebabkan nyeri otot dan sendi terutama pada pinggang adalah:

-Mengangkat benda yang terlalu berat.

-Salah posisi saat mengangkat benda berat.

-Gerakan tiba-tiba yang menyebabkan terlalu banyak tekanan pada punggung bagian bawah.

-Cedera olahraga.

-Berat badan berlebih.

Sedang, nyeri pada lutut dapat disebabkan:

-Bertambahnya usia.

-Cedera atau stres berulang pada lutut.

-Berat badan berlebih.

-Memiliki kebiasaan merokok.

 

 

4 dari 4 halaman

Infografis 5 Tips Cegah COVID-19 Saat Beraktivitas dengan Orang Lain

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.