Sukses

Satgas: Jika Vaksin COVID-19 Tersedia, Protokol Kesehatan Harus Tetap Dilakukan

Wiku Adisasmito meminta masyarakat agar tetap melaksanakan protokol kesehatan selama masa pandemi, meski nanti vaksin COVID-19 sudah ada

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menegaskan bahwa meski nantinya vaksin COVID-19 sudah mulai digunakan, bukan berarti masyarakat bisa langsung bebas dari pelaksanaan protokol kesehatan di masa pandemi.

Pernyataan ini disampaikan oleh Koordinator Tim Pakar Satgas sekaligus Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito dari Graha BNPB pada Senin, 19 Oktober 2020.

"Kalau kita dalam masa pandemi, kita masih belajar semua, seluruh dunia lagi belajar tentang penyakit ini, maka tidak serta merta dengan adanya vaksin terus kita tidak menjalankan protokol kesehatan: menjaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan, itu tetap harus dilakukan," kata Wiku ditulis pada Selasa, 20 Oktober 2020.

Wiku menambahkan, meningkatkan imun tubuh juga tidak hanya membutuhkan vaksinasi tetapi juga harus cukup istirahat, olahraga, dan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang.

"Dengan demikian imunitas kita juga akan tinggi, jadi proteksinya dobel. Kita sendiri terlindungi dengan protokol kesehatan, dan kalau nanti ada vaksin terlindungi lagi dobel," kata Wiku.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Lindungi Diri Secara Kolektif

Wiku mengatakan, agar dapat melakukan aktivitas sosial dan ekonomi, masyarakat harus betul-betul melindungi dirinya secara kolektif.

"Tapi tetap harus hati-hati. Karena kita belum pernah tahu kalau sudah nanti terjadi efektivitas dari protokol kesehatan plus vaksin nanti jadinya seperti apa, mari kita belajar bersama, nanti kita hadapi bersama semuanya," ujar Wiku.

Di acara dialog yang sama, PT Bio Farma mengungkapkan bahwa hingga Jumat pekan lalu, sebanyak 1.620 relawan uji klinis vaksin COVID-19 di Indonesia sudah mendapatkan suntikan dosis pertama.

"Vaksin ini kan memang dua kali penyuntikkan, dua dosis, dosis pertama dan dosis kedua. Yang dosis pertama sudah selesai 1.620," kata Bambang Heriyanto, Corporate Secretary PT Bio Farma.

Bambang juga melaporkan, sebanyak 1.074 sukarelawan sudah mendapatkan suntikkan dosis kedua dari calon vaksin COVID-19 dan 671 relawan sudah diambil darahnya.

3 dari 3 halaman

Infografis Menguji Calon Vaksin Covid-19 Sinovac

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.