Sukses

Sembuhkan Cedera Sendi dan Tulang dengan Teknik Artroskopi di RS EMC Tangerang

Liputan6.com, Jakarta Musibah kecelakaan bisa menimpa siapa saja tidak melihat usia maupun jenis kelamin. Tak hanya mengintai mereka yang kerap menggunakan kendaraan bermotor, pekerja lapangan dan konstruksi. Mereka yang olahraga pun tak bisa luput dari resiko kecelakaan dan cedera parah.

Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi di RS EMC Tangerang, Dr. Pradhana Wijayanta, Sp.OT mengatakan bahwa trauma karena kecelakaan dan olahraga dengan kontak fisik yang intens bisa menyebabkan cedera parah pada area-area tubuh tertentu termasuk cedera lutut.

"Robekan meniskus bisa terjadi akibat cedera olahraga sepak bola, futsal, bola basket dan olahraga lainnya. Cedera ini dapat menyebabkan rasa nyeri, pembengkakan, dan rasa mengunci pada sendi lutut," kata Dr. Pradhana Wijayanta.

Menurutnya, jika tidak segera dilakukan tindakan, meniskus yang robek akan dapat menyebabkan kerusakan pada permukaan sendi yang licin.

"Dampak kontak fisik dari gerakan-gerakan dalam olahraga ini juga dapat menyebabkan dislokasi, patahan, dan robekan yang memerlukan operasi/ pembedahan. Tindakan yang dilakukan sedini mungkin dapat menyelamatkan sendi dari kerusakan," ujar Dr. Pradhana.

Dr. Pradhana mengatakan dengan perkembangan teknologi kedokteran yang semakin maju, saat ini masyarakat tidak perlu khawatir akan penanganan akibat cedera sendi dan tulang melalui operasi. Karena bisa dilakukan dengan metode minimal invasif yaitu dengan Artroskopi yang lebih aman dan cepat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Keunggulan Bedah Minimal Invasif

Artroskopi yang juga disebut operasi artroskopi atau lubang kunci adalah prosedur bedah minimal invasif pada sendi di mana pemeriksaan dan kadang-kadang pengobatan dilakukan dengan menggunakan artroskop, endoskop, atau tabung fleksibel dengan cahaya dan kamera yang melekat pada alat tersebut yang dimasukkan ke dalam sendi melalui sayatan kecil.

“Operasi minimal invasif memiliki banyak manfaat. Dokter dapat memotong sendi, memperbaiki kerusakan dan robekan, dan meningkatkan fungsi sendi, semua melalui lubang kunci kecil ini,” jelas Dr. Pradhana.

Beberapa manfaat lain dari menjalani bedah minimal invasif ini antara lain;

  • Anestesi lokal dapat digunakan sebagai pengganti anestesi umum, menurunkan risiko komplikasi
  • Sayatan kecil berarti jahitan yang lebih sedikit dan bekas luka yang lebih kecil
  • Waktu pemulihan jauh lebih singkat sehingga Anda dapat sesegera mungkin kembali berolahraga.
  • Risiko lebih rendah secara umum, artinya lebih aman daripada operasi terbuka untuk kebanyakan orang
  • Efek samping yang tidak menyakitkan selama pemulihan

Dr. Pradhana menegaskan bahwa Arthroscopy sangat penting untuk penanganan cedera sendi dan tulang karena operasi ini merupakan alat diagnosis yang lebih akurat dibandingkan dengan pencitraan (X-ray, Ct Scan, MRI). Selain itu, dengan arthroscopy, dapat dilakukan diagnosis dan terapi secara bersamaan.

"Cedera  ACL (anterior cruciate ligament), yang merupakan ligamen pada bagian tengah sendi lutut dan berguna untuk menjaga stabilitas sendi lutut juga merupakan kelainan yang sering ditemukan dan dapat diterapi dengan tindakan arthroscopy," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Rekonstruksi Rawan Sendi dan Osteoarthritis

Dr. Pradhana menyebutkan kalau rekonstruksi rawan sendi juga merupakan tindakan arthroscopy yang sedang berkembang saat ini. Hal ini sebagai usaha untuk tetap mempertahankan sendi lutut asli. Mulai dari usaha meratakan kembali permukaan rawan sendi yang rusak, tindakan micro fracture dengan membuat lobang pada pemukaan tulang yang rawan sendinya rusak agar sel sel muda di dalam tulang dapat keluar dan membentuk rawan baru, dan tindakan rekonstruksi rawan sendi lainya yang dilakukan secara minimal invasive dengan arthroscopy.

Selain rekonstruksi rawan sendi, osteoarthritis juga masalah yang bisa diatasi dengan arthroscopy. Osteoarthritis merupakan kerusakan sendi yang sering terjadi pada pasien usia tua. Sendi menjadi nyeri, bengkak, kaku, tidak stabil , dan membengkok. Permukaan rawan sendi yang menutupi tulang menipis atau hancur sama sekali menyebabkan permukaan sendi tidak rata dan mengalami pengapuran.  

"Pada osteoarthritis, tindakan arthroscopy akan sangat membantu jika terdapat benda asing berupa rawan sendi yang lepas di dalam sendi (loose body) yang mengakibatkan gangguan gerakan sendi, atau kerusakan meniscus akibat proses degeneratif, dengan cara meratakan kembali meniskus yang rusak," jelas Dr. Pradhana.  

Jika Anda memiliki keluarga maupun sahabat yang memiliki masalah dengan cedera sendi dan tulang, jangan ragu untuk memilih mengambil tindakan arthroscopy atau operasi dengan teknik minimal invasif.

Untuk pelayanan Arthroscopy, Anda dapat mengunjungi Rumah Sakit EMC Tangerang dan berkonsultasi langsung Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi, Dr. Pradhana Wijayanta, Sp.OT.

Untuk informasi dan jadwal konsultasi hubungi: Ekha (0878 8989 0102) Call/SMS/WA.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini