Sukses

Cara Cegah Selingkuh, Bangun Komunikasi Sejak Awal Pernikahan

Mencegah perselingkuhan lebih baik daripada mengobati sakit hati karena pasangan selingkuh

Liputan6.com, Jakarta Jovita Maria Ferliana, M.Psi, psikolog anak, remaja, dan keluarga menyampaikan tata cara mencegah terjadinya perselingkuhan. Menurutnya, mencegah lebih baik daripada mengobati.

“Untuk pasangan yang memiliki kecurigaan, tipsnya sebenarnya komunikasi. Ini bisa dilakukan dengan cara membicarakan apapun tanpa penilaian atau judgement,” ujar Jovita melalui sambungan telepon (15/7/2020).

Ia menyarankan untuk mendengar segala cerita pasangan tanpa menghakimi. Mendengarkan dengan baik adalah mendengarkan dengan senyuman dan penerimaan, tambahnya.

“Komunikasi yang gak bagus adalah pada saat pasangan cenderung memberi penilaian. ‘Kok kamu gitu sih, ya pantesan lah kayak gitu orang kamunya gitu’ jadi pasangan saat bercerita itu merasa tidak diterima atau dihargai.”

Jika komunikasi seperti itu terjadi maka dapat memicu perselingkuhan. Terutama kalau pasangan menemukan orang lain di luar sana yang menurutnya nyaman diajak bicara.

“Jadi untuk mencegah, perbaiki komunikasi, kalau dia bercerita kita beri respons yang baik dan hindari penilaian.”

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terbuka Satu Sama Lain

Selain memperbaiki komunikasi, keterbukaan pun diperlukan dari kedua belah pihak.

“Kita juga harus terbuka dengan pasangan, misalnya cerita di kantor kita ngapain dan ada acara apa itu bisa diceritakan kepada pasangan.”

“Dengan komunikasi yang saling terbuka dari awal pernikahan itu sebetulnya lebih mencegah pelakor-pelakor untuk masuk.”

 Jovita juga menyinggung tentang komitmen dari dua belah pihak. Menurutnya, komitmen itu penting.

“Kalau kita keluar rumah, pasangan gak bisa menjaga kan, apapun bisa terjadi. Pulang ke rumah pun pasangan gak tau apa yang sudah terjadi tapi satu hal adalah kita tekankan ke pasangan dan diri sendiri bahwa komitmen itu penting karena balik ke tujuan berumah tangga itu ingin membuat keluarga bahagia sampai akhir hayat.”

Jika terjadi perselingkuhan maka perlu diingat bahwa tujuan awal pernikahan tersebut akan tidak tercapai. Terlebih, apapun yang terjadi dalam rumah tangga akan berimbas kepada anak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.