Sukses

Rapid Test di Israel, Deteksi COVID-19 Cuma 30 Detik

Untuk mempercepat proses tersebut, perusahaan Israel tengah mengembangkan alat tes pernapasan untuk menguji infeksi Virus Corona COVID-19. Hasilnya bisa didapat dalam 30 detik.

Liputan6.com, Jakarta Penggunaan rapid test biasanya dilakukan untuk mengetahui dengan cepat hasil dari deteksi virus Corona COVID-19. Namun saat ini alat tersebut butuh waktu untuk mendeteksi virus setidaknya 10-15 menit. Ada pula yang mengklaim bisa mengeluarkan hasil efektif selama 5 menit.

Untuk mempercepat proses tersebut, perusahaan Israel tengah mengembangkan alat tes pernapasan untuk menguji infeksi Virus Corona COVID-19. Hasilnya bisa didapat dalam 30 detik.

Alat ini disebut sebagai alat terpercaya yang dapat membantu memulihkan rasa normal selama pandemi.

NanoScent, perusahaan yang membuat test kit, mengatakan uji coba besar-besaran yang dilakukan di Israel perihal keberadaan virus aktif memberikan hasil dengan akurasi 85 persen. Sehingga produk tersebut dapat menerima persetujuan izin dalam beberapa bulan ke depan.

Kepala eksekutif perusahaan, Oren Gavriely, mengatakan kepada AFP bahwa breathalyzer, suatu alat untuk memperkirakan kadar dalam darah melalui napas, tidak akan menggantikan tes lab. Breathalyzer hanya akan bertindak sebagai alat skrining massal yang dapat membantu orang memperoleh "kepercayaan diri untuk kembali dan beraktivitas seperti biasa".

 

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Spesialisasi dalam teknologi pendeteksi cepat

NanoScent telah beroperasi selama beberapa tahun, yang berspesialisasi dalam teknologi pendeteksi cepat, termasuk untuk keperluan medis.

Gavriely mengatakan bahwa ketika mengunjungi Amerika Serikat pada bulan Januari, ia merasa keunggulan perusahaannya mungkin diperlukan untuk membantu melawan Virus Corona COVID-19 yang menginfeksi di Asia dan menyebar hingga ke Barat.

"Kami akan mengenakan satu minggu tanpa henti dan melihat apa yang terjadi," kata Gavriely.

Sebelum melakukan tes, orang yang akan melakukan prosedur tersebut terlebih dahulu diberikan beberapa pertanyaan pendek tentang paparan COVID-19 dan gejala-gejalanya.

Tes dimulai dengan target penelitian menarik napas melalui hidung, tahan napas, tutup satu lubang hidung dan buang napas melalui yang lain dan memasukkannya ke dalam kantong kecil yang disebut "Air Trap" melalui tabung genggam.

Tabung tersebut kemudian dicolokkan ke "Scent Reader", sebuah perangkat persegi kecil yang berputar pelan saat menyedot udara dari kantong. Dalam hitungan detik hasil tesnya akan muncul di ponsel.

(Source: Merdeka.com)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.