Sukses

Meski Tetap Bekerja, Orangtua Tak Boleh Lupa Mendampingi Anak Saat di Rumah

KPAI mengatakan orangtua yang bekerja dari rumah juga harus tetap bisa memberikan pendampingan secara penuh kepada anak

Liputan6.com, Jakarta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengatakan bahwa beraktivitas di rumah karena pandemi COVID-19 juga bisa menjadi waktu yang baik bagi orangtua untuk memberikan pendampingan secara penuh kepada anak.

"KPAI menilai bahwa momentum kebersamaan anak dan orang tua hari ini menjadi momentum berharga kebersamaan anak dan orang tua. Jarang-jarang waktu dihabiskan bersama seluruh anggota keluarga," tulis Wakil Ketua KPAI Rita Pranawati dalam siaran persnya, dikutip Kamis (2/4/2020).

Rita mengatakan, meskipun orangtua juga tetap bekerja dari rumah, bukan berarti mereka tidak bisa mendampingi anak. Menurutnya, mereka tetap bisa melaksanakan perannya sebagai pekerja sekaligus orangtua bagi anak-anak.

"Orang tua mengkondisikan rumah menjadi pusat aktivitas keluarga yang selama ini terpecah-pecah, baik di kantor, sekolah, rumah ibadah, hingga di lingkungan," kata Rita yang juga Komisioner KPAI Bidang Pengasuhan tersebut.

Rita mengatakan, orangtua diharapkan mampu menyeimbangkan diri antara urusan pekerjaan, mendampingi anak, serta mengondisikan rumah dan logistiknya seperti pemenuhan makanan yang sehat dan bergizi di rumah.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Momen Memperkuat Kedekatan dengan Anak

KPAI menyebut bahwa dalam situasi seperti ini, orangtua harus mampu menjadikan momen kebersamaan ini menjadi proses berharga untuk memperkuat kembali relasi mereka dengan anak-anaknya.

"Momen kebersamaan ini penting disadari orang tua sebagai wadah untuk menguatkan kembali komunikasi dengan anak secara terbuka, menjadi pendengar yang baik, melatih anak-anak pada ketrampilan dasar mengurus diri dan pekerjaan rumah sehari-hari, serta mendampingi anak-anak dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah," kata Rita.

Dengan intensitas komunikasi yang tinggi selama di rumah, bisa menjadi momen membangun kepercayaan dengan anak untuk saling terbuka, menjelaskan suatu hal yang tidak dipahaminya, hingga memberikan masukan apa cerita dari anak.

"Orang tua harus lebih sabar untuk mendengar apa yang dirasakan anak dan memberi masukan mengingat bahwa anak juga mengalami kebosanan berada di rumah."

Apalagi, mengingat mereka tidak bertemu secara langsung dengan teman-temannya dan tidak bisa bebas bermain di rumah. Sehingga, dengan komunikasi yang baik, anak juga akan merasa lebih nyaman berada di dalam rumah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.