Sukses

Wabah COVID-19, Wapres Ma'ruf Amin: Kesempatan Kembangkan Obat Dalam Negeri

Penyebaran Virus Corona penyebab COVID-19 dinilai oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin sebagai kesempatan untuk memproduksi obat dan vitamin dengan bahan baku dari dalam negeri.

Liputan6.com, Jakarta Penyebaran Virus Corona penyebab COVID-19 dinilai oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin sebagai kesempatan untuk memproduksi obat dan vitamin dengan bahan baku dari dalam negeri. Ini karena penyebaran Virus Corona berdampak pada ketersediaan obat-obatan yang bahan bakunya diimpor dari China menjadi terbatas.

"Kita bisa mengembangkan produk dalam negeri sendiri untuk menyediakan bahan baku obat-obatan itu. Nah, ini juga ada hikmahnya, kemudian kita jadi harus bersiap untuk menyiapkan bahan baku obat-obatan dan vitamin-vitamin itu," kata Ma'ruf Amin di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (4/3).

Melansir Antara, sebagian besar bahan baku untuk obat-obatan dan vitamin yang diproduksi di Indonesia diimpor dari China. Virus Corona yang merebak di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China menyebabkan produksi bahan baku farmasi di negara itu dihentikan sementara.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Impor dari Negara Lain

Wapres mengatakan, Pemerintah membuka impor bahan baku produk farmasi dari negara lain demi menjaga produksi obat-obatan dan vitamin di dalam negeri berjalan lancar.

"Ya Pemerintah sedang mengusahakan impor (bahan baku obat) dari negara lain selain China, memperbesar impor dari negara lain," jelas Ma'ruf.

Dalam kesempatan berbeda, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto juga mendorong perusahaan farmasi di Indonesia untuk memproduksi obat-obatan dan vitamin dair bahan baku dalam negeri. Terawan menyebut, obat-obatan tersebut sebagai obat modern asli Indonesia (OMAI).

Menurut Terawan, OMAI memiliki efek samping yang kecil dan bisa menekan harga obat-obatan jadi lebih terjangkau.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini