Sukses

IDI Bentuk Satgas Kesiapsiagaan Virus Corona

IDI nyatakan satgas kesiapsiagaan virus corona untuk advokasi para dokter dan masyarakat soal penanganan serta pengenalan gejala-gejala infeksi

Liputan6.com, Jakarta Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr. Daeng M. Faqih menyatakan bahwa IDI akan membentuk satuan tugas (satgas) kesiapsiagaan novel coronavirus atau kerap disebut virus corona.

Daeng mengatakan, satgas ini dibentuk karena virus corona telah ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization) telah menetapkan infeksi novel coronavirus atau virus corona sebagai darurat kesehatan masyarakat global. Selain itu, penularannya pun juga sangat cepat.

"Kita sudah mengirim surat ke cabang wilayah semua perhimpunan untuk bikin pos satgas," kata Daeng pada Health Liputan6.com ditemui di Cikini, Jakarta pada Kamis (7/2/2020).

"Tujuannya mengumpulkan semua informasi, koordinasi ke semua stakeholder, membantu di pemerintah dinas kesehatan untuk memberikan advokasi ke masyarakat tentang mencegah, kemudian mengenali gejala. Kalau ada yang minta bantuan, disambungkan ke stakeholder," kata Daeng.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pedoman Penanganan Novel Coronavirus

Dalam pemaparannya di kegiatan temu media bertajuk "Pentingnya Kebersihan diri untuk Cegah dan Putus Rantai Infeksi akibat Virus Korona" Daeng mengatakan beberapa stakeholder terkait antara lain: Dinas Kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan rumah sakit yang telah ditunjuk pemerintah.

Daeng menjelaskan, PB IDI pusat pada pekan depan akan menyelenggarakan rapat pertama untuk evaluasi kondisi terkait virus corona.

Daeng mengatakan bahwa satgas tersebut juga bertujuan untuk membantu pemerintah dalam menghadapi ancaman virus corona. Menurutnya, di tengah situasi seperti ini, diperlukan kerja sama.

"Jadi kita bersama-sama. Kalau kami kan ke jajaran IDI. Menyampaikan bahwa, termasuk buku pedoman-pedoman itu, kami kasihkan semua untuk dipelajari. Jadi kalau ada kasus, mereka sudah siap dengan keahliannya," lanjut Daeng.

Selain penanganan, pedoman yang akan diberikan juga termasuk untuk mendeteksi infeksi akibat novel coronavirus.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.