Sukses

Hindari Polusi Udara, Perlukah Gunakan Masker di Dalam Ruangan?

Penggunaan masker penting terutama saat tingkat polusi udara tinggi.

Liputan6.com, Jakarta Kualitas udara yang tidak sehat tentunya membawa dampak jangka pendek maupun jangka panjang bagi kesehatan tubuh. Meski polusi udara bukan menjadi penyebab kematian nomor satu tetapi masyarakat perlu mengantisipasi berbagai penyakit yang bisa terjadi.

Dengan kualitas udara yang tidak sehat seperti yang terjadi belakangan ini tentu masker adalah benda yang wajib digunakan untuk melindungi diri dari paparan polusi. Baik itu di dalam ruangan maupun di luar ruangan.

Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia dr Agus Dwi Susanto menyebut, klasifikasi polusi udara terbagi menjadi dua: polusi dalam ruangan dan luar ruangan. Sumber utama polusi dalam ruangan adalah asap rokok.

"Tapi kalau dalam ruangan sumbernya berbeda. Menurut penelitian, sumber polusi dalam ruangan polutannya adalah asap rokok," jelasnya, ditemui dalam acara 3M Indonesia, di Jakarta.

Menurut Agus, untuk mengatasi polusi di dalam ruangan maupun luar ruangan diperlukan cara berbeda. Untuk menangani polusi di dalam ruangan, hendaknya dengan tidak menambah sumber polusi.

"Jika dalam ruangan, yang pertama, jangan menambah sumber polusi. Jadi, jika memiliki kebiasaan merokok, jangan merokok di dalam ruangan karena merupakan sumber (polusi) terbesar," tambahnya.

Dr Agus juga membolehkan penggunaan masker apabila kualitas udara di ruangan dirasa kurang baik. Hal tersebut tentunya bertujuan untuk memproteksi diri dari polutan di dalam ruangan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jenis masker apa yang lebih baik?

Penggunaan masker juga diperlukan ketika berada di luar ruangan. Meski dampak polusi udara pada tubuh tidak begitu terlihat karena penyebarannya terlalu luas, Agus tetap menyarankan untuk selalu menggunakan masker guna melindungi diri.

"Jika memang harus terpaksa beraktivitas di luar ruangan, mau tidak mau gunakan masker. Maker yang bisa memfilterisasi polutan dengan efisiensi 90 persen," jelasnya.

Ia juga menambahkan, penggunaan masker bedah atau pun masker kain secara prinsip memiliki tujuan yang sama yakni untuk memproteksi tubuh dari partikel bebas. Hal yang membedakannya hanya pada kemampuan masker dalam memfilterisasi polutan. Namun, Agus mengatakan, penggunaan masker dengan respirator dan efisiensi 90 persen jauh lebih baik ketika kondisi udara sedang buruk. 

"Jika ditanya mana yang lebih baik? Pakai yang respirator dengan efisiensi 90 persen, ketika udaranya tidak sehat," tegasnya.

 

Penulis : Eflien Anggelien

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.