Sukses

WHO Larang Perusahaan Tembakau Beriklan dan Sponsori Ajang Balap Mobil

WHO meminta agar ajang olahraga tidak disponsori maupun menjadi tempat promosi bagi produk-produk tembakau

Liputan6.com, Jakarta Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) meminta agar ada aturan terkait pelarangan iklan, promosi, dan sponsor tembakau di acara olahraga. Khususnya bagi negara yang menjadi tuan rumah atau menerima siaran Formula 1 (F1) dan MotoGP.

Dalam keterangan persnya, WHO juga mendesak semua badan olahraga, termasuk F1 dan MotoGP untuk mengadopsi kebijakan bebas tembakau. Hal ini agar memastikan acara olahraga tersebut bebas asap rokok, termasuk pada peserta, tidak disponsori oleh perusahaan tembakau.

Mengutip laman who.int pada Sabtu (16/3/2019), desakan ini muncul karena baru-baru ini, perusahaan tembakau menjalin kemitraan dengan sebuah tim balap. Kerjasama tersebut dilakukan oleh British American Tobacco (BAT) dengan tim F1 McLaren dengan slogannya "A Better Tomorrow."

BAT secara terang-terangan menyatakan bahwa kerjasama ini dilakukan untuk mendorong promosi produk terbaru mereka, termasuk glo, sebuah produk tembakau yang dipanaskan. Hal tersebut dianggap WHO menunjukkan niat mereka dalam mempromosikan penggunaan tembakau.

Kemitraan lain juga dilakukan oleh Philip Morris International dengan logo baru "Mission Winnow", yang akan dibawa oleh Ferrari dan Ducati. Keduanya sebelum ini juga telah membawa merek rokok Marlboro.

"Larangan menyeluruh pada iklan tembakau, promosi, dan sponsor mengurangi konsumsi produk tembakau, termasuk di antara kaum muda," tulis WHO dalam pernyataan resmi mereka.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tanggapan FIA

Dalam pasal 13 Konvensi Kerangka Kerja WHO tentang Pengendalian Tembakau sendiri mewajibkan para pihak penyelenggara untuk menerapkan larangan atau pembatasan, yang komprehensif terhadap iklan, promosi, dan pemberian sponsor tembakau. WHO juga menambahkan, definisi "iklan dan promosi tembakau" serta "sponsor tembakau" yang dimaksud adalah luas dan mencakup segala kegiatan dengan efek atau kemungkinan efek promosi tembakau atau penggunaan tembakau baik secara langsung maupun tidak langsung.

"WHO mendesak pemerintah untuk menerapkan undang-undang domestik mereka yang melarang iklan, promosi, dan pemberian sponsor tembakau dengan cara sekuat mungkin," tambah mereka.

Menanggapi hal tersebut, pihak Federation Internationale de l'Automobile (FIA) dan F1 menyatakan bahwa mereka telah melarang perusahaan-perusahaan tembakau menjadi sponsor tim, bahkan jika mereka tidak mempromosikan produk. Namun, baik presiden FIA Jean Todt dan CEO F1 Chase Carey, tidak berencana membuat aturan yang melawan perusahaan yang saat ini melakukannya.

"Selama bertahun-tahun iklan tembakau telah dilarang," kata Todt.

"Jadi kami sepenuhnya mendukung posisi WHO. Hanya sedikit yang bisa kami katakan. Kami menjalin relasi sangat dekat dengan WHO dan selaras dengan posisi mereka," tambahnya.

Meski begitu, Todt mengatakan bahwa mereka punya regulasinya sendiri. Mereka juga tidak akan melanggar aturan kemitraan yang sudah dibuat.

"Kami bekerja dengan tim dan sponsor untuk menghormati aturan yang ada."

Di sisi lain, Ferrari telah menghapus logo "Mission Winnow" dan McLaren telah menghilangkan slogan "A Better Tomorrow" yang keduanya diciptakan oleh dua perusahaan tembakau. Mengutip Guardian, ini karena keduanya dianggap melanggar undang-undang periklanan tembakau di Australia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.