Sukses

Kenali Gejala Bronkitis, Penyebab dan Cara Mencegahnya Agar Tidak Semakin Parah

Segera periksa ke dokter jika gejala bronkitis sudah muncul.

Liputan6.com, Jakarta Saat ini mungkin Anda sedang mengalami kondisi batuk berkepanjangan yang menghasilkan lendir berwarna kuning keabu-abuan atau kehijauan. Kalau Anda sedang dalam kondisi ini, Anda perlu berhati-hati. Pasalnya, kondisi yang sedang Anda alami merupakan salah satu gejala bronkitis.

Sebenarnya apa itu bronkitis? Bronkitis berbeda dengan asma dan pneumonia. Memang serupa, namun tak sama. Bronkitis adalah sebuah istilah umum terjadinya infeksi yang menyebabkan iritasi dan peradangan pada area bronkus di paru-paru. Bronkus sendiri merupakan pipa tabung pernapasan yang merupakan cabang dari trakea atau batang tenggorok.

Trakea ini berfungsi untuk membawa oksigen ke paru-paru baik kanan maupun kiri. Dalam hal ini, dinding bronkus memproduksi lendir sebagai mekanisme pertahanan tubuh untuk menangkap debu atau partikel lain yang dapat menyebabkan iritasi.

Saat terjadi penyakit bronkitis, iritasi dan peradangan membuat dinding bronkus memproduksi lebih banyak lendir. Hal ini menyebabkan tubuh akan berusaha mengeluarkan kelebihan lendir dengan batuk. Untuk lebih jauh membahas tentang penyakit bronkitis ini, Liputan6.com, rangkum dari berbagai sumber, Jum’at (15/3/2019) bahasan seputar gejala bronkitis.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Mengenal Penyakit Bronkitis

Bronkitis sendiri dibagi menjadi dua, yaitu bronkitis akut dan bronkitis kronik. Berikut penjabarannya tentang penyakit yang menyerang area bronkus di paru-paru ini.

Bronkitis Akut adalah suatu peradangan yang terjadi hanya sementara. Pada penyakit bronkitis yang satu ini akan mengalami gejala bronkitis seperti batuk dan produksi lendir yang berlebih. Ini dapat berlangsung hingga tiga minggu. Infeksi akut ini dapat menyerang semua golongan usia.

Namun, pada anak-anak di bawah lima tahun merupakan golongan yang cukup sering terkena bronkitis akut ini. Diketahui bahwa penyakit ini lebih sering terjadi saat musim dingin dan sering berkembang setelah sakit tenggorokan atau flu.

Sedangkan bronkitis kronik merupakan batuk produktif yang menghasilkan banyak lendir. Penyakit bronkitis jenis ini dapat berlangsung selama tiga bulan dalam setahun dan setidaknya terjadi dalam dua tahun bertutut-turut. Bronkitis kronik ini sering menyerang orang yang berusia di atas 40 tahun dan kadangkala berhubungan dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

3 dari 5 halaman

Gejala Bronkitis

Pada penderita, gejala bronkitis utama yang biasa terjadi adalah mengalami batuk yang terjadi terus-menerus dan produktif yang lendirnya berwarna kuning keabu-abuan atau kehijauan. Gejala bronkitis lainnya mirip dengan flu biasa atau sinusitis. Ada juga gejala bronkitis lainnya yang perlu Anda ketahui, seperti:

- Sakit tenggorokan

- Sakit kepala

- Hidung berair atau tersumbat

- Sakit dan nyeri dada atau perut karena batuk terus-menerus

- Kelelahan

- Demam yang tidak terlalu tinggi

- Meriang dan menggigil

- Penderita bronkitis kronis, sering terjadi sesak napas karena saluran udara yang meradang

- Jangan sepelekan kondisi jika terjadi batuk berdarah atau batuk berlendir yang kental dan gelap. Segeralah untuk periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat.

4 dari 5 halaman

Penyebab Penyakit Bronkitis

Penyakit bronkitis ini dapat disebabkan oleh virus maupun bakteri. Bronkitis virus merupakan yang biasanya sering terjadi. Virus yang sering menyebabkan bronkitis umumnya adalah virus flu biasa. Virus ini terdapat pada lendir yang berada pada hidung atau mulut seseorang ketika bersin atau batuk.

Lendir bervirus ini bahkan dapat menyebar pada orang lain yang berada di sekitar hingga kisaran jarak satu meter. Tak hanya itu, bronkitis juga bisa terjadi karena bahan yang mengiritasi seperti kabut asap, asap rokok, produk rumah tangga, butiran debu, tekstil (serat kain), amonia, asam kuat, dan klorin. Rokok merupakan penyebab utama bronkitis kronis. Tak hanya menyerang perokok aktif, bronkitis juga bisa menyerang perokok pasif.

Tiap isapan rokok berpotensi akan merusak bulu-bulu kecil di dalam paru-paru yang disebut rambut silia. Rambut silia ini berfungsi untuk menghalau dan menyapu keluar debu, iritasi, dan lendir yang berlebihan. Setelah beberapa lama, kandungan rokok bisa menyebabkan kerusakan permanen pada silia dan lapisan dinding bronkus.

Saat ini sedang terjadi, kotoran jadi tidak bisa dikeluarkan dan dibuang dengan normal. Lendir dan kotoran yang menumpuk di dalam paru-paru membaut sistem pernapasan menjadi lebih rentan terserang infeksi.

5 dari 5 halaman

Cara Mencegah Penyakit Bronkitis

Salah satu langkah yang bisa Anda lakukan agar tehindar dari penyakit bronkitis ini adalah dengan rajin mencuci tangan. Hal ini dapat membantu mencegah serta menurunkan risiko bronkitis. Anda juga bisa mengenakan masker hidung-mulut yang memadai jika Anda bekerja di tempat yang banyak menghamburkan bahan iritan seperti serat kain atau asap.

Mendapatkan vaksin flu juga dianggap bermanfaat untuk menurunkan risiko bronkitis. Selain itu, berhenti merokok juga sangat dianjurkan. Asap dan bahan kimia dalam rokok dapat membuat bronkitis menjadi semakin parah. Merokok dan menjadi perokok pasif merupakan faktor risiko tinggi penyebab bronkitis kronik dan PPOK.

Semakin dini Anda menghindari kedua hal tersebut, maka akan semakin baik manfaatnya bagi kesehatan paru-paru Anda.

Nah, itu tadi ulasang mengenai gejala bronkitis yang wajib diwaspadai. Segera lakukan pengobatan jika sudah terkena penyakit bronkitis agar tidak semakin parah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini