Sukses

Bertemu Donald Trump, Kim Jong-un Bawa Toilet Pribadi

Toilet pribadi ini kerap dibawa tim dalam kunjungan Kim Jong Un ke berbagai negara. Kenapa?

Liputan6.com, Jakarta Pertemuan pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyita perhatian dunia. Seperti pada kunjungan-kunjungan kenegaraan lainnya, Kim Jong Un membawa toilet pribadinya dalam pertemuan yang digelar di Singapura in. 

Sekalipun berjalan dengan damai, Kim Jong-un tetap menjaga dirinya dari berbagai ancaman yang mungkin saja terjadi. Hal ini juga mencegah mencegah badan intelijen negara lain mengetahui kondisi kesehatannya.

Salah satu surat kabar terbesar Korea Selatan, The Chosunibo mengatakan, pemerintah Korea Utara mengirim komando untuk mencegah orang bisa masuk ke saluran pembuangan dan membawa kotoran pimpinan tertinggi mereka seperti mengutip USA Today pada Selasa (12/6/2018), 

Di kalangan pemimpin negara, membawa toilet pribadi tentu bukanlah hal yang biasa dan jarang ditemukan.

Toilet portabel juga pernah tim Kim Jong-un dibawa ketika ketika melakukan pertemuan dengan presiden Korsel, Moon Jae-in di perbatasan Panmunjom, April lalu. Pertemuan itu sendiri merupakan yang pertama setelah lebih dari satu dekade.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut ini: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Membawa pensil

Dilaporkan majalah New Yorker, Kim juga membawa pulpen dan pensil ke pertemuan di Panmunjom. Pensil ini dibawa untuk menghapus apapun yang disentuh Kim Jong Un agar tidak meninggalkan sidik jari.

Tidak hanya di luar negeri, menurut kantor berita Korea Selatan DailyNK, Kim Jong Un juga melakukan cara serupa ketika berkunjung ke pangkalan militer dan pabrik yang dikelola negara.

Pemimpin tertinggi Korut ini khawatir mata-mata mengambil limbah dari tubuhnya sebagai bahan penelitian.

Pada 2016, mantan agen Soviet, Igor Atamanenkos menceritakan ketika dirinya melakukan penelitian di arsip dinas rahasia Rusia, ia menemukan intelijen di 1940-an menganalisa kotoran para pemimpin luar negeri termasuk Mao Zedong. 

Trump dan Kim sendiri melakukan pertemuan pada Selasa, 12 Juni 2018 waktu Singapura. Keduanya mengadakan dialog empat mata, kemudian melakukan pertemuan bersama para pejabatnya dan makan siang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.