Sukses

Waspada Bahaya Triclosan pada Sabun Anda

Tahukah Anda, bila kandungan triclosan dalam produk-produk antibakteri justru berisiko terhadap kesehatan Anda dan keluarga?

Liputan6.com, Jakarta Dalam beberapa produk sabun yang biasa kita jumpai di pasaran, kebanyakan menawarkan produk yang mampu melawan, bahkan mematikan bakteri. Di mana dalam kandungan zat sabun tersebut, tercantum triclosan.

Namun tahukah Anda, bila kandungan triclosan dalam produk-produk antibakteri justru berisiko terhadap kesehatan Anda dan keluarga? Karena itu, beberapa negara di Eropa dan juga Amerika Serikat telah melarang produk dengan kandungan tersebut.

Hal itu dikarenakan, kandungan triclosan pada sabun yang digunakan sehari-hari, bisa menyebabkan kulit menjadi kering dan sensitif, menciptakan gangguan hormon, serta fungsi otot hingga sebanyak 25 persen.

“Efek zat triclosan memang tidak dirasakan secara langsung, namun dalam tiga tahun hingga lima tahun ke depan. Penggunaan sabun antibakteri secara rutin dalam jangka panjang, akan membuat kulit mudah kering dan sensitif,” ujar profesor dari divisi obat-obatan dan mikrobiologi di Universitas New York, Martin Blaser, MD.

Triclosan sendiri merupakan bahan kimia aktif, yang biasanya ditemukan dalam produk perawatan dan kebersihan diri. Bahan ini awalnya digunakan sebagai pestisida atau pembunuh hama sekitar tahun 1960-an, namun dalam perkembangannya kemudian digunakan oleh produsen dalam campuran sabun.

Bila di beberapa negara sudah mulai melakukan kampanye mengenai bahaya triclosan, di Indonesia justru belum ada aturan yang jelas mengenai pemanfaatan zat aktif ini, sehingga anda masih bisa menemukan berbagai produk dengan kandungan triclosan di pasaran.

So, ada baiknya juga jika anda dapat lebih jeli, serta berpikir ulang sebelum memilih sabun yang benar-benar aman bagi anda dan keluarga. (Hamzah Arfah)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.