Sukses

Anak Gemuk Tak Boleh Minum Susu?

Anak kegemukan dilarang minum susu. Benarkah?

Liputan6.com, Jakarta Secara nasional masalah kegemukan pada anak bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga dunia. Lalu muncul mitos yang mengatakan, anak kegemukan dilarang minum susu. Benarkah?

Nutrition and Health Science Manager dari Nutrifood Research Center, Astri Kurniati, ST, MAppSc mengatakan, hal ini keliru mengingat susu adalah asupan kalsium yang diperlukan anak-anak.

"Dalam satu hari, anak usia 4-9 tahun butuh 1000 mg  per hari, dan 10-18 tahun butuh 1200 mg per hari. Susu menjadi sumber tinggi kalsium yang dapat dengan mudah ditemukan. Namun, orang tua juga perlu memperhatikan kandungan gizi yang terkandung dalam segelas susu, untuk memastikan kandungan lemaknya tetap aman," katanya, di sela-sela acara `Hi Lo Drawing Competition` di Senayan, Jakarta, Selasa (16/6/2015).

Astri menuturkan, database USDA mencatat, susu full cream mengandung lemak hampir 3 kali lipat lebih banyak jika dibandingkan susu skim. Sehingga, dianjurkan bagi anak untuk dapat memilih susu rendah remak agar asupan lemak tidak berlebih, cukup sekitar 25-35 persen saja dari total konsumsi harian.

"Anak membutuhkan asupan kalsium dan lemak yang cukup untuk membantu pertumbuhannya tetap optimal, tidak hanya sehat, namun juga memiliki tubuh tinggi dan postur tubuh yang ideal. Faktanya, tinggi badan yang lebih tinggi berkaitan dengan rasa kepercayaan diri saat bersosialisasi yang lebih besar, sebaliknya tinggi badan yang lebih pendek berkaitan dengan perasaan negatif dan sifat paranoid yang lebih tinggi," jelasnya.

Selain itu, Astri menambahkan, permasalahan berat badan pada anak, dalam hal ini obesitas, juga memiliki dampak pada munculnya rasa rendah diri, kecenderungan merasa sedih, kesepian, mudah merasa cemas, hingga membuka peluang adanya diskrminasi sosial dari lingkungan sekitar. Oleh karena itu, orangtua memegang peranan penting dalam memastikan asupan nutrisi sang anak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.