Sukses

Lebih dari 104 Anak di Riau Jadi Korban Sodomi

Lebih dari 104 anak di berbagai wilayah kabupaten/kota di Provinsi Riau menjadi korban pelecehan seksual

Liputan6.com, Jakarta Lebih dari 104 anak di berbagai wilayah kabupaten/kota di Provinsi Riau menjadi korban pelecehan seksual dengan cara sodomi maupun pemerkosaan, demikian kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo.

"Ratusan anak yang diminan berumur kurang dari 10 tahun itu menjadi korban kejahatan seksual dari 102 pria remaja dan dewasaa. Bahkan ada beberapa pelaku yang masih tergolong anak," kata AKBP Guntur kepada pers di Pekanbaru, ditulis Jumat (9/5/2014).

Ia mengatakan, ada satu kasus yakni di Kota Pekanbaru akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan karena korban dan pelaku merupakan sepasang kekasih.

Keduanya menurut dia, kemudian akhirnya dinikahkan secara resmi di kantor Agama setempat.

Kasus kejahatan seksual itu menurut catatan kepolisian terbanyak terjadi di Kota Pekanbaru dengan 25 kasus dengan korban lebih dari 30 orang yang merupakan kalangan balita hingga bocah.

Untuk jumlah tersangkanya ada sebanyak 25 orang dan terakhir adalah tiga orang kakak beradik yang telah menyodomi dan memperkosa enam balita.

Kasus tiga kakak beradik itu menurut informasi kepolisian merupakan kasus terbesar yang pernah ditangani Polresta Pekanbaru.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Robert Haryanto mengatakan ketiga tersangka antara lain berinisial Ai (18), Ro (15), dan At (9).

Namun, polisi baru berhasil meringkus tersangka Ai sementara Ro dan At masih dalam pengejaran.

Menurut dia, enam korban kejahatan seksual itu merupakan tetangga pelaku yang tinggal dalam satu kawasan rumah petak di Pekanbaru.

Guntur mengimbau agar para orang tua lebih intensif dalam mengawasi anaknya mengingat kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur dapat terjadi pada setiap orang atau anak bawah umur.

"Disarankan, agar setiap perubahan tingkah laku pada anak-anak juga lebih diperhatikan, dan itu sangat memengaruhinya," kata dia. Budi Suyanto

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini