Sukses

Greenpeace: Penampakan Misterius di China Lebih Ngeri dari Alien

Pada pandangan pertama, apa yang nampak di perairan lepas pantai tenggara China bisa disalahartikan sebagai monster laut raksasa atau alien.

Pada pandangan pertama, apa yang nampak di perairan lepas pantai tenggara China bisa disalahartikan sebagai monster laut raksasa atau makhluk alien. Namun, organisasi lingkungan Greenpeace mengungkap, kenyataannya justru jauh lebih menakutkan dari segala dugaan.

Penampakan dalam air tersebut sejatinya adalah limbah beracun, yang luasnya sekitar 50 kali kolam renang ukuran olimpik. Saking besarnya, keberadaannya bisa terlihat dari foto satelit dari luar angkasa.

Menurut Greenpeace, tumpahan limbah tersebut berada di dekat Kota Shishi, dekat pabrik pakaian anak-anak. Limbah tersebut sangat beracun dan mengandung berbagai bahan kimia berbahaya termasuk nonilfenol yang bisa mengganggu hormon manusia.

Seperti dimuat News.com.au, Kamis (30/1/2014) dalam laporan berjudul A Monstrous Mess, Greenpeace mengklaim, riset menunjukkan bahwa limbah tersebut keluar dari pipa pembuangan dari kawasan industri Wubao Dyein -- khususnya dari instalasi pengolahan limbah. Instalasi tersebut mengolah limbah dari 19 pabrik tekstil di Shishi.

Dokumen Greenpeace juga menguak, sebanyak 32,2 miliar ton limbah dibuang ke perairan China tiap tahunnya.

"Greenpeace menyerukan kepada Pemerintah China untuk membut aturan baru yang mewajibkan pabrik-pabrik yang menggunakan bahan kimia berbahaya untuk mengungkapkan informasi soal itu ke publik," demikian pernyataan yang dikutip Liputan6.com dari situs Greenpeace.

Ini bukan kali pertamanya isu pencemaran air melanda China. Pada Februari 2012, limbah kimia mengontaminasi sungai utama di selatan China. Mengancam sumber air bersih jutaan orang.

Aparat di Provinsi  Guangxi mendeteksi keberadaan kadmium (cadmium) -- bahan kimia yang digunakan di industri batu batere dan cat di Sungai Longjiang.

Limbah kimia beracun itu membuat bagian sungai sepanjang 100 kilometer terkontaminasi. Para petugas bekerja siang malam untuk membersihkan tumpahan limbah itu.

Sungai Longjiang menjadi sumber air di sejumlah kota, termasuk Liuzhou yang memiliki penduduk 3,2 juta jiwa. `Sungai Mutiara` itu juga menjadi sumber air untuk Hong Kong dan Macau. (Ein/Mut)

Baca juga:
Polusi China `Menyebar` Hingga Los Angeles
`Kapal Hantu` Rusia Penuh Tikus Kanibal Menuju Inggris
Danau Poyang Kering, Akhir Misteri `Segitiga Bermuda` China?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.