Liputan6.com, Vatikan - Universitas Villanova turut merayakan terpilihnya salah satu alumninya, Kardinal Robert Francis Prevost, yang kini menjadi Paus Leo XIV, pemimpin ke-267 Gereja Katolik.
Ia juga tercatat sebagai paus pertama asal Amerika Serikat dan biarawan Ordo Augustinian pertama yang menduduki Tahta Suci, dikutip dari laman CNN, Jumat (9/5/2025).
Dalam pernyataan resminya, Universitas Villanova mengungkapkan rasa bangganya atas momen bersejarah ini.
Advertisement
“Dengan terpilihnya Yang Mulia Paus Leo XIV hari ini, kami merenungkan arti penting dari kepausan Augustinian bagi komunitas universitas kami dan dunia,” tulis pihak universitas.
Mereka menggambarkan Paus Leo XIV sebagai sosok yang dikenal karena kerendahan hati, kelembutan hati, kehati-hatian, dan kehangatan.
Universitas juga melihat kepemimpinan Paus baru ini sebagai kesempatan untuk meneguhkan kembali komitmen mereka terhadap misi pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai Augustinian.
Paus Leo XIV menyelesaikan studinya di College of Liberal Arts and Sciences (CLAS) Universitas Villanova dan meraih gelar Sarjana Sains di bidang Matematika pada tahun 1977.
Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya dan memperoleh gelar Magister Divinitas dari Catholic Theological Union di Chicago pada tahun 1982.
Kardinal Robert Francis Prevost dari Amerika Serikat terpilih menjadi paus baru dalam konklaf yang dihadiri semua kardinal dari seluruh dunia di Kapel Sistina.
Profil Paus Terpilih Robert Francis Prevost
Kardinal Robert Francis Prevost dari Amerika Serikat telah terpilih sebagai paus ke-267. Ia tampak melangkah ke balkon Basilika Santo Petrus sebagai pemimpin baru bagi 1,4 miliar umat Katolik di dunia.
Prevost (69) dari Chicago, Illinois, adalah paus pertama dari Amerika Serikat. Ia akan menggunakan nama Leo XIV, dikutip dari CNN.
Sebagai seorang pemimpin dengan berbagai pengalaman, ia menghabiskan sebagian besar kariernya sebagai misionaris di Amerika Selatan dan baru-baru ini memimpin kantor Vatikan untuk proses pengangkatan uskup. Ia diharapkan bisa melanjutkan kepemimpinan Paus Fransiskus.
Ia juga pernah bekerja selama satu dekade di Trujillo, Peru, dan kemudian diangkat menjadi uskup di Chiclayo -- kota lain di Peru -- tempat ia bertugas dari tahun 2014 hingga 2023.
Dalam sebuah wawancara dengan Vatican News tak lama setelah ia menjadi pemimpin Departemen Uskup. Prevost pernah berkata:
"Saya masih menganggap diri saya seorang misionaris. Panggilan saya, seperti panggilan setiap orang Kristen, adalah menjadi misionaris, untuk mewartakan Injil di mana pun seseorang berada."
Advertisement