Sukses

Inggris Kirim 2 Kapal Penyapu Ranjau ke Ukraina

Pengiriman dua kapal penyapu ranjau Angkatan Laut Kerajaan Inggris ke Ukraina merupakan bagian dari paket dukungan maritim Inggris, yang dijanjikan sebelum Rusia menginvasi Ukraina.

Liputan6.com, London - Angkatan Laut Kerajaan Inggris mentransfer dua kapal penyapu ranjau ke Ukraina dalam upaya memperkuat kemampuan angkatan laut negara itu di tengah perang dengan Rusia. Hal ini dikonfirmasi Kementerian Pertahanan Inggris.

Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps menuturkan bahwa kapal-kapal itu akan membantu membuka kembali rute ekspor penting yang terbatas sejak invasi Rusia ke Ukraina.

Pada saat bersamaan, Inggris juga mengumumkan peluncuran koalisi maritim dengan Norwegia untuk menggalang dukungan jangka panjang bagi Ukraina.

Shapps mengatakan bahwa kehadiran kapal-kapal tersebut akan membuat perbedaan signifikan, meningkatkan upaya untuk membersihkan ranjau dari Laut Hitam, dan bahwa koalisi tersebut akan membantu membangun Angkatan Laut Ukraina yang mampu mempertahankan negara itu di masa depan. Shapps menampik anggapan bahwa negara-negara Barat sudah kehilangan perhatian terhadap perang Ukraina.

"Kami percaya bahwa kita tidak bisa mendapatkan hasil jika seorang diktator otokratis masuk ke negara tetangga yang demokratis dan kemudian Barat menjadi bosan," ujar Shapps, seperti dilansir BBC, Selasa (12/12/2023).

"Ini adalah hasil yang tidak bisa diterima. Ini sebabnya Inggris akan terus mengingatkan masyarakat bahwa hal itu tidak bisa terjadi."

Terkait koalisi yang dibangun bersama Norwegia, Shapps menyebutkan, "Upaya untuk meningkatkan Angkatan Laut Ukraina menandai awal dari upaya baru yang dilakukan Inggris, Norwegia, dan sekutu kami untuk memperkuat kemampuan maritim Ukraina ... meningkatkan kemampuan mereka untuk beroperasi dalam mempertahankan kedaulatan perairan mereka dan memperkuat keamanan di Laut Hitam."

"Sebagai negara kepulauan dengan sejarah maritim yang membanggakan, Inggris dan Angkatan Laut Kerajaan Inggris mempunyai posisi yang tepat untuk mendukung upaya ini, yang akan menjadi bagian dari serangkaian koalisi baru yang dibentuk antara sekutu untuk memastikan komitmen militer yang bertahan lama dalam mendukung Ukraina."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tantangan atas Dukungan Maritim untuk Ukraina

Pengiriman dua kapal penyapu ranjau Angkatan Laut Kerajaan Inggris ke Ukraina merupakan bagian dari paket dukungan maritim Inggris, yang dijanjikan sebelum Rusia menginvasi Ukraina.

Angkatan Laut Kerajaan Inggris telah melatih awak kapal Ukraina selama musim panas tentang cara menggunakan kapal tersebut.

Namun, masih ada pertanyaan mengenai bagaimana atau kapan mereka bisa memasuki Laut Hitam karena Turki mengendalikan akses melalui Bosphorus.

Hal ini menyoroti kekhawatiran mengenai dampak langsung dari dukungan maritim terhadap perang Ukraina. Selama enam bulan terakhir, Ukraina telah berhasil menargetkan armada Laut Hitam Rusia di Krimea dengan menggunakan drone dan rudal jarak jauh.

Bagaimanapun, negara Eropa Timur itu masih perlu membangun kembali angkatan lautnya dan untuk melakukan hal tersebut, Ukraina tidak hanya memerlukan dukungan dari negara-negara Barat – seperti Inggris dan Norwegia – namun juga akses untuk berlayar melalui selat sempit antara Mediterania dan Laut Hitam.

3 dari 3 halaman

Fokus Koalisi Inggris dan Norwegia

Setelah menginvasi Ukraina pada Februari 2022, Angkatan Laut Rusia memblokade pelabuhan Laut Hitam di negara tersebut, sehingga menyebabkan masalah angkatan laut dan ekspor – termasuk menghambat ekspor 20 juta ton biji-bijian.

Ukraina adalah salah satu pemasok tanaman terbesar di dunia seperti minyak bunga matahari, jelai, jagung, dan gandum.

"Memperkuat kemampuan maritim Angkatan Bersenjata Ukraina, khususnya melawan ancaman ranjau laut Rusia, akan membantu memulihkan ekspor maritim Ukraina," kata Kementerian Pertahanan Inggris.

Pada Juli 2022, kesepakatan yang ditengahi oleh Turki dan PBB disepakati, memungkinkan Ukraina mengekspor biji-bijian dengan aman dari pelabuhan Laut Hitam-nya. Namun, Rusia kemudian menarik diri, menuduh Ukraina melakukan serangan drone besar-besaran terhadap armadanya di Sevastopol, Krimea.

Sebagai bagian dari koalisi baru antara Inggris dan Norwegia, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan akan ada fokus pada pengembangan pesat kekuatan maritim di Laut Hitam, mengembangkan Korps Marinir Ukraina, dan kapal patroli sungai untuk mempertahankan jalur perairan pesisir dan pedalaman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini