Sukses

Sajian Khas India, Ini Hidangan yang Disantap Para Kepala Negara di KTT G20 New Delhi

Dalam KTT G20 tahun ini, deklarasi yang dihasilkan juga menyebut pentingnya melestarikan milet.

Liputan6.com, New Delhi - Para pemimpin negara anggota G20 tengah mengikuti pertemuan yang tahun ini diadakan di New Delhi, India. Termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi), sejumlah kepala negara lain yang juga hadir dalam KTT G20 tahun ini adalah Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak hingga Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.

Sejumlah rangkaian pertemuan sudah dimulai sejak Sabtu 9 September 2023 dan akan berakhir hari ini, Minggu 10 September 2023.

Selain pertemuan formal, para pemimpin negara dan delegasi juga diundang oleh tuan rumah dalam acara gala dinner. Mereka disambut langsung oleh Perdana Menteri Narendra Modi dan Presiden Droupadi Murmu. 

Dilansir Channel News Asia, Minggu (10/9), satu hal yang menarik dalam jamuan makan malam tersebut, para kepala negara, ketua organisasi internasional dan tamu yang hadir dihidangkan makanan pokok khas India yakni milet. Milet sendiri merupakan kelompok serealia yang memiliki bulir berukuran kecil. Jenis biji-bijian ini memang pernah menjadi makanan pokok masyarakat Asia Timur dan Tenggara sebelum tanaman padi dibudidayakan.

Makan malam para kepala negara terdiri dari tiga hidangan vegetarian yang terbuat dari berbagai jenis milet. Hidangan utamanya adalah semacam pastry nangka yang disajikan dengan jamur, keripik milet, dan nasi merah Kerala yang ditaburi daun kari. Sementara bakarkhani, roti pipih manis kental yang biasanya disajikan dalam masakan Mughlai, dan "Pao" atau roti lembut yang terkenal di Mumbai, disajikan di sampingnya.

 Selain itu, teh tradisional Kashmiri Kahwa dan kopi saring yang terkenal di India Selatan juga dihidangkan bagi para tamu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Milet Turut Dibahas di KTT G20

Milet menjadi populer sejak dipakai sebagai pilihan alternatif sehat pengganti gandum atau beras setelah Perdana Menteri India Narendra Modi dan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB menetapkan tahun 2023 sebagai Tahun Milet Internasional.

Awal tahun ini, biji-bijian makanan serbaguna dan ramah lingkungan ini ditampilkan pada jamuan makan malam kenegaraan di Gedung Putih untuk Perdana Menteri India Narendra Modi. 

Dalam KTT G20 tahun ini, deklarasi yang dihasilkan juga menyebut pentingnya melestarikan milet.

"Kami mendorong upaya untuk memperkuat kerja sama penelitian mengenai biji-bijian yang tahan iklim dan bergizi seperti millet, quinoa, sorgum, dan tanaman tradisional lainnya termasuk beras, gandum, dan jagung," kata pernyataan itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.