Sukses

Para Ibu Harus Tahu, Mengenal Penyebab Baby Blues Serta Cara Mengatasinya

Penyebab baby blues belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa hal yang dapat memicu terjadinya kondisi ini.

Liputan6.com, Jakarta - Ada begitu banyak tantangan yang dihadapi oleh wanita hamil. Bukan saja berusaha agar menjaga kondisi janin selalu sehat, namun pasca-melahirkan, banyak para ibu yang masih harus bergelut dengan permasalahan.

Salah satu contohnya itu adalah Baby blues. Ini merupakan gangguan suasana hati yang dialami oleh ibu setelah melahirkan.

Kondisi ini menyebabkan ibu mudah sedih, lelah, lekas marah, menangis tanpa alasan yang jelas, mudah gelisah, dan sulit untuk berkonsentrasi. Sekitar 80 persen wanita yang baru melahirkan mengalami baby blues.

Walau gejalanya kadang terlihat sepele, baby blues bisa berdampak negatif bagi ibu maupun bayi dan harus segera ditangani. Biasanya baby blues dimulai sejak minggu pertama setelah melahirkan dan umumnya bertahan hingga 2 minggu.

Keluhan ini memang tidak terus menerus dirasakan, melainkan hilang dan timbul kembali. Walaupun begitu, keluhan ini harus diatasi dengan baik agar tidak berkembang menjadi depresi pascamelahirkan (postpartum depression).

Dikutip dari berbagai sumber, Jumat (11/8/2023) berikut penyebab Baby Blues:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penyebab Baby Blues

Hingga saat ini, penyebab baby blues belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa hal yang dapat memicu terjadinya kondisi ini, di antaranya:

1. Perubahan Hormon

Penyebab baby blues adalah perubahan hormon. Setelah melahirkan, terjadi perubahan kadar hormon yang cukup drastis. Hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh akan menurun. Hal ini dapat menyebabkan perubahan kimia di otak dan memicu terjadinya perubahan suasana hati (mood swing).

2. Kesulitan Beradaptasi

Selanjutnya, penyebab baby blues adalah karena kesulitan beradaptasi. Sulit beradaptasi dengan perubahan yang ada dan tanggung jawab baru sebagai ibu dapat menjadi penyebab baby blues. Banyak ibu baru yang merasa kewalahan untuk mengurus segalanya sendiri, termasuk mengurus kebutuhan anak.

3. Kurang Tidur

Berikutnya, penyebab baby blues adalah karena kurang tidur. Siklus tidur bayi baru lahir yang belum teratur menyebabkan ibu harus terjaga di malam hari dan menyita banyak waktu tidur mereka. Kurangnya waktu tidur terus menerus akan membuat ibu kelelahan dan tidak nyaman. Hal inilah yang bisa memicu terjadinya baby blues.

 

3 dari 3 halaman

Cara Mengatasi Baby Blues

Baby blues umumnya akan hilang dengan sendirinya. Meski demikian, jika Anda mengalaminya, kondisi ini perlu dikelola dengan baik. Beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi baby blues adalah:

1. Jangan Bebani Diri

Cara mengatasi baby blues yang paling utama adalah jangan bebani diri. Jangan paksakan diri Anda untuk mengerjakan segalanya sendiri. Kerjakanlah apa yang sanggup Anda kerjakan. Bila Anda merasa kewalahan, baik dalam mengurus anak atau pekerjaan rumah, jangan sungkan untuk meminta bantuan orang-orang terdekat yang dipercaya.

2. Tidur yang Cukup

Pastikan waktu tidur Anda tercukupi dengan baik. Manfaatkan waktu tidur anak untuk Anda tidur. Jika anak terbangun di malam hari karena mengompol dan Anda masih butuh tidur untuk memulihkan tenaga, jangan ragu untuk meminta bantuan pasangan untuk mengganti popok anak dan menjaganya sejenak.

3. Olahraga Rutin dan Makan Makanan Berkualitas

Untuk membantu mengatasi baby blues yang dialami, Anda disarankan untuk berolahraga secara rutin. Olahraga tidak hanya dapat mengalihkan perhatian dan kekhawatiran yang Anda rasakan, tapi juga membantu meningkatkan mood dan kualitas tidur. Apabila Anda tidak sempat berolahraga, makanan juga bisa membantu mengontrol mood Anda. Hindari makanan yang tinggi akan karbohidrat sederhana seperti sirup, kue kering kemasan, dan roti putih. Makanan jenis ini diduga dapat memperparah mood swing.

4. Berbagi Cerita

Berikutnya, cara mengatasi baby blues adalah dengan berbagi cerita kepada pasangan ataupun orang lain. Anda dianjurkan untuk bersosialisasi dengan ibu baru lainnya agar dapat bertukar cerita mengenai perasaan yang Anda alami. Namun, bila ini dirasa berat, Anda bisa memulai dengan menceritakannya kepada suami Anda. Lagi pula, suamilah yang berada paling dekat dengan Anda.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.